Motion
KREATIF! Kaum Muda Tionghoa Tanjungpinang Bersatu dan Lakukan Hal Ini
Anak-anak muda Tionghoa Tanjungpinang bersatu untuk berbuat kebaikan dan terlibat dalam kegiatan sosial dengan cara yang kreatif.
Penulis: Thom Limahekin |
AWALNYA mereka hanyalah komunitas anak-anak muda Tionghoa yang bersatu untuk berbuat baik dan terlibat dalam kegiatan sosial.
Namun, perlahan-lahan mereka mulai menjadikan komunitas itu sebagai ajang pencarian bakat dan penampung kreativitas kaum muda Tionghoa. Mereka kemudian kian mempererat persatuan dengan membentuk sebuah ikatan.
"Akhirnya pada tahun 2009 kami membentuk wadah bersama yang diberi nama Ikatan Tionghoa Muda (ITM) bersama pemuda-pemuda Tionghoa dari berbagai daerah," ungkap Edyanto, ketua dewan pengurus provinsi ITM Kepri.
Mereka berasal dari berbagai daerah, semisal Medan, Bali, Kepri, Jakarta, Bandung dan Singkawang. Waktu demi waktu kelompok tersebut berkembang begitu cepat. Saat ini, mereka sudah membentuk tiga dewan pengurus cabang Tanjungpinang, Batam dan Bintan.
"Calon pengurus untuk cabang Karimun dan Lingga sudah ada. Semoga akhir 2018 ini semua dewan pengurus cabang telah terbentuk," harap Edyanto.
Anak-anak muda ini terus memupuk semangat kebersamaan dan rasa senasib. Mereka lalu hadir sebagai pengontrol kebijakan dan pembangunan dan penyalur aspirasi kaumnya serta menjalin interaksi komunikasi dengan pihak lain.
"Kami selalu tampil untuk menjembatani kerja sama dan wahana penghubung antara masyarakat Tionghoa dengan masyarakat lain. Kami juga mengangkat citra budaya Tionghoa dan memberdayakan potensi anak-anak Tionghoa," jelas Edyanto.
Semangat inilah yang membuat ikatan tersebut berkembang pesat dalam berbagai kelompoknya. Ada ITM Siaga, ITM Peduli, Perempuan ITM, Relawan ITM, ITM Charity Produk - Love Project, ITM Junior, ITM Fotografer, Pusat Pelatihan Kesenian Budaya Tionghoa - Sanggar BERMUDA, ITM Entrepreneurship - Young Chinese Entrepreneurship, Medis ITM - TIM METODA dan Pusat Broadcast Informasi ITM - Radio Inspirasi FM. 107.8 Mhz. (*)
Miliki Unit Pemadam Kebakaran Sendiri
KEHADIRAN anak-anak muda Tionghoa ini begitu terasa. Sebut saja, saat musibah kebakaran di daerah Teladan Tanjungpinang beberapa waktu silam.
Mereka sigap bergerak dalam memberikan bantuan sosial kepada para korban kebakaran mulai awal hingga akhir.
Dewan pembina Ikatan Tionghoa Muda, Rudy Chua mengatakan, kaum muda ini selalu berperan dalam menangani bencana kebakaran. Mereka memiliki unit pemadaman kebakaran sendiri dan selalu membantu regu pemadam kebakaran dari pemerintah.
"Mereka mempunyai alat-alat pemadam kebakaran dari swadaya sendiri. Unit ini selalu terlibat dalam membantu pemadaman kebakaran di kota Tanjungpinang," ungkap Rudy kepada Tribun.
Selain upaya pemadaman kebakaran, anak-anak muda Tionghoa ini pun terlibat aktif dalam mendata para korban. Data-data tersebut kemudian dicocokkan dengan data dari pemerintah.
Selain itu, mereka juga membangun pos komando untuk menerima keluhan para korban. Pos komando tersebut digunakan untuk mengumpulkan sumbangan guna membantu para korban.
"Mereka biasanya mendata korban yang kehilangan surat-surat berharga dan membantu mengurusnya. Mereka juga menerima bantuan dari berbagai pihak untuk disalurkan kepada para korban," ungkap Rudy.
Bahkan anak-anak muda Tionghoa ini bergerak mencari dana sumbangan untuk para korban. Mereka memanfaatkan jaringannya dari berbagai daerah untuk mengumpulkan dana dan mendatangkan donatur ke lokasi kebakaran.
"Mereka mengumpulkan dana dari para donatur di Kepri, di luar Kepri dan luar negeri untuk membantu para korban," ungkap Rudy yang juga merupakan anggota DPRD Kepri itu.
Aksi-aksi sosial mereka tidak terbatas pada lingkup kota Tanjungpinang. Mereka juga menggalang dana untuk membantu korban kebakaran di Daik Lingga.
Kegiatan kemanusiaan lainnya dilakukan dengan mengggelar pentas seni kemanusian untuk Afrika, membagi takjil pada bulan ramadan, memfasilitasi pengobatan gratis bagi para portir pelabuhan dan lain-lain. (*)