Heboh! Kelola Sampah Rumah Tangga, Pemkab Anambas Studi Banding ke Bali!
Kelola sampah di Anambas, Pemkab studi banding ke Bali. Begini alasannya!
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS-Persoalan sampah rumah tangga yang ada di Anambas coba ditangkap oleh Dinas perhubungan dan lingkungan hidup Kabupaten Kepulauan Anambas.
Mereka pun melakukan studi banding ke Kabupaten Gianyar Provinsi Bali untuk merealisasikan tata kelola sampah menjadi pupuk kompos, sehingga bisa diterapkan di Anambas.
Baca: Pernikahannya Sempat Menghebohkan Medsos! Penampakan Slamet dan Nenek Rohaya Bikin Kaget!
Baca: Namanya Barisan Terate! Inilah Pengawal Paling Kontroversial Soekarno-Hatta Selama di Yogya!
Nurman, Kepala dinas perhubungan dan lingkungan hidup Kabupaten Kepulauan Anambas mengatakan, dipilihnya Kabupaten Gianyar sebagai lokasi studi banding karena kabupaten tersebut telah berhasil mengatasi persoalan sampah.
Kabupaten itu pun, kini menjadi salahsatu destinasi pariwisata di Provinsi Bali yang diharapkan dapat diaplikasikan di Anambas.
"Kami melakukan peninjayan ke rumah kompos yang ada di Desa Padang Tegal, Kecamatan Ubud. Di sana, kami didampingi oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), Wayan Kujus Pawitra," ujarnya Senin (5/3/2018).
Ia menjelaskan, pengelolaan sampah di kabupaten itu dikelola bersama antara masyarakat desa dengan sektor swasta. Warga desa diberikan dua tong sampah yang terdiri dari sampah organik dan sampah non organik.
Pengolahan sampah pada tingkat desa pun, diakuinya tidak terlalu sulit karena menggunakan alat yang terbilang sederhana serta memiliki nilai ekonomis.
"Nantinya, mereka olah menjadi pupuk kompos. Untuk membuat pupuk ini pun membutuhkan waktu lebih kurang tiga minggu. Per kilogramnya, pupuk ini kemudian dijual dengan harga Rp 20 ribu. Kami pun cukup tercengang, begitu mendengar omset per desa bisa mencapai omset Rp 135 juta," bebernya.
Tidak hanya mengolah sampah menjadi nilai ekonomis, studi banding yang dilakukannya pun, juga untuk melihat secara langsung metode penyaringan sampah yang dilakukan pada tingkat desa untuk mengurangi sampah yang mengalir ke pantai atau sungai.
Meski berharap, apa yang telah dilakukan Kabupaten Gianyar dapat diaplikasikan di Anambas, namun menurutnya upaya untuk merealisasikan hal itu masih harus memerlukan koordinasi dengan pimpinan.
"Harapan kami agar apa yang telah dilakukan di sana dapat diterapkan di Anambas. Khususnya pada daerah pesisir itu, sehingga dapat mendukung sektor pariwisata di Anambas. Tentunya untuk merealisasikan hal itu, memerlukan koordinasi dengan pimpinan," ungkapnya.
Seperti diketahui, persoalan sampah rumahtangga, menjadi masalah klasik yang belum juga dituntaskan di Anambas. Bobot sampah rumahtangga ini pun, bisa melonjak terlebih ketika ada musim-musim tertentu maupun perayaan hari raya besar.
Tidak hanya sampah rumahtangga yang berada di darat, persoalan sampah rumahtangga yang mengapung di laut, juga menjadi pekerjaan rumah bagi OPD terkait.