Kisah CW 10 Tahun Tinggal di Hotel
MISTERI Kehidupan Mewah CW Terkuak Pasca Anak Adopsinya Melarikan Diri dari Hotel
CW, seorang wanita paruh baya membuat kehebohan setelah terkuaknya informasi dirinya tinggal di hotel yang berbeda-beda di Jakarta selama 10 tahun.
Rini lalu berkeinginan mengadopsi F. Ia pun mengajak F ke Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) untuk meminta bantuan pengurusan adopsi F karena diketahui F tak punya data pribadi yang lengkap.
"Nah, di situ latar belakang F terbongkar, termasuk gaya hidup janggal ibu angkatnya. LPAI pun melaporkan dugaan kekerasan fisik yang dialami F kepada polisi di Polres Jakarta Pusat," ujarnya.
Baca: Dari Tamatan SD sampai Adopsi Anak Penyakit Kronis, Ini 4 Kejanggalan Kasus CW Temuan Polisi
Baca: Kehidupan CW, Selama 10 Tahun Tinggal dari Hotel ke Hotel Bawa 5 Anak Angkat
Sejumlah kejanggalan Hasiati menemukan sejumlah kejanggalan dari kasus ini.
Kejanggalan pertama adalah penyebab kaburnya salah satu anak adopsi CW berinisial F dari sebuah hotel yang mereka tinggali selama hampir dua tahun di kawasan Jakarta Pusat.
"Ini ada dua pendapat kalau menurut BAP dari Polres Jakarta Pusat. F mengaku menerima perlakuan kasar dari CW, sedangkan CW mengaku tak tahan dengan sifat F yang suka mencuri," katanya.
Menurutnya, pihaknya harus menyelidiki lebih dalam mengenai alasan F kabur dari Le Meridien untuk mengetahui ada tidaknya unsur kekerasan terhadap kelima anak adopsinya.
Kejanggalan kedua, lanjutnya, adalah mengenai latar belakang CW.
Menurut informasi yang ia dapatkan, CW bukan berasal dari latar belakang pendidikan yang tinggi.
Namun, anak-anaknya menyebutnya pensiunan dokter.
Menurutnya, informasi ini penting digali untuk mengetahui asal-usul CW mendapatkan uang untuk membayar biaya sewa hotel yang pasti tidak murah.
CW mengaku menggunakan harta warisan untuk biaya hidup menginap di hotel selama bertahun-tahun.
Tidak hanya itu, ia pun merasa biaya hidup mewah yang dikeluarkan CW untuk kelima anaknya terkesan sangat janggal.
"Tiga anaknya diajak berlibur ke luar negeri, dua anak lainnya tidak diajak karena dokumen kelahiran tak lengkap sehingga tak bisa urus paspor. Lalu, anak-anak itu juga menjalani program homeschooling yang pasti biayanya tidak murah," katanya.