Alunan Kidung Iringi Prosesi Ngaben Bassist Navicula yang Meninggal Menyusul Kekasihnya

Syair dari kidung tersebutsangat menyayat hati sehingga membuat beberapa kerabat menitikkan air mata

Kolase Tribun Bali
Made Indra dan kekasih alami kecelakaan 

Ratusan kerabat, anggota banjar, dan teman almarhum semasa hidup datang menyaksikan prosesi ini.

Beberapa kerabat juga terlihat tak kuasa menahan haru ketika api sedikit demi sedikit membakar jasad Made.

Tak terkecuali sang kakak yang membawa foto almarhum juga menampakkan mimik kesedihan yang mendalam.

Menyusul Sang Kekasih

Adapun sebelumnya, Made harus bergelut dengan luka dan pendarahan dalam akibat kecelakaan yang ia alami bersama kekasihnya, Afi, di Jalan Raya Sakah, Sukawati, Gianyar, Sabtu (24/3) pukul 01.45 Wita.

Tim dokter ahli bedah syaraf RSUP Sanglah yang menangani Made harus bekerja ekstra keras memulihkan kondisi Made. Mulai pemulihan kondisi dan cuci darah sebelum direncanakan operasi, Selasa (27/3).

 "Kondisi terakhir Made mengalami multiple fracture, banyak mengalami patah tulang pada anggota tubuhnya. Mulai fracture di bagian tulang iga, tulang rahang bawah (manikula), juga tulang pundak (klavikula). Yang paling parah, Made mengalami cidera kepala berat (CBK)," ungkap Kabag Hukum dan Humas RSUP Sanglah, dokter Ary, Senin malam.

Namun, rencana Tuhan berkata lain. Ketika prosedur pra-operasi yakni cuci darah dilakukan oleh tim medis, Made ternyata tak bisa diselamatkan.

Bassist Navicula Kecelakaan di Gianyar

Dari informasi yang dihimpun Tribun, sebelum mengalami kecelakaan, bersama grup band-nya Navicula, Made Indra tampil di acara “Kopernik Day” di Mas, Ubud, pada Jumat (23/3) malam.

Seusai tampil, Indra dan Afiriana pulang ke Denpasar dengan mobil Daihatsu Xenia warna abu metalik.

Sekira pukul 00.45 Wita, Sabtu (24/3), mobil yang dikemudikan Made Indra menabrak sebuah pohon dan beton penyanggah di depan toko di Jalan Raya Sakah Desa Batuan Kaler, Sukawati, Gianyar.

Menurut keterangan Oka Pramana, adik sepupu Made Indra, kakaknya mengalami patah pada tulang rusuk dan juga pendarahan di otak.

"Tulang rusuk kiri yang nomor lima patah di dua tempat. Rusuk kanan patah tiga, tulang nomor lima, enam, dan tujuh," kata Oka.

Paru-paru bagian kanan kolaps, bagian kiri pendarahan. "Paru-paru kanan kolaps, yang kiri ada darah dan udara. Sehingga kanan kiri dipasang selang. Juga ada pendarahan di kepala," tutur Oka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved