Wakapolres Tembak Adik Ipar
Paman Kompol Fahrizal Blak-blakan. Begini Hubungan Sebenarnya Pelaku dengan Adik Iparnya
Dari pernyataan Fahrizal yang menyatakan tidak menyesal telah memberondong Jumingan, penembakan ini kemungkinan bermotif dendam.
Baca: Kompol Fahrizal Tidak Menyesal Tembak Adik Iparnya. Apa Dendam Kesumatnya?
Informasi lain menyebutkan, awalnya Fahrizal menembak dua kali, kemudian mengejar adiknya Heni --suami Jun-- yang lari ke kamar dan mengunci pintu.
Setelah itu Fahrizal kembali lagi ke Jumingan dan menembaknya lagi, sebelum akhirnya berlalu.
Seorang warga mengatakan mendengar setidaknya enam kali tembakan di rumah tersebut.
Peristiwa ini memang sangat menyita perhatian warga setempat.
Mereka juga penasaran karena keluarga Fahrizal selama ini dikenal rukun, termasuk hubungannya dengan keluarga Jumingan.
Tidak pernah terdengar masalah atau percekcokan keluarga.
Teguh juga membenarkan hal tersebut.
"Enggak ada masalah keluarga. Waktu lebaran kemarin, baik-baik ajanya, enggak ada masalah atau cekcok gitulah. Apalagi soal harta warisan, enggak ada," ucapnya lagi.
Jenazah Jumingan, setelah diotopsi di RS Bhayangkara Polda Sumut, dibawa ke rumah duka, Kamis malam sekitar pukul 18.30 WIB.
Sebelum dibawa ke rumah duka, jasad Jun disalatkan dulu di masjid setempat.
Jenazah Jumingan hanya sebentar disemayamkan di rumah duka, selanjutnya dibawa ke kampung halamannya di Kisaran untuk dimakamkan, malam ini juga.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Paman Kompol Fahrizal Ceritakan Kronologi Penembakan Jumingan, ternyata. . ."