Sebaiknya Anda Tahu
Pawukon! Inilah Horoskop Versi Jawa, Konon Lebih Akurat Ketimbang Zodiak Barat! Ini Buktinya!
Mengenal Pawukon! Horoskop versi Jawa, konon keakuratannya kalahkan zodiak barat. Ini bukti-buktinya!
Setiap wuku memayungi kelahiran (manusia) dalam waktu satu pekan atau tujuh hari. Perhitungan harinya pun disesuaikan dengan pasaran (pon, wage, kliwon, legi, pahing).
Dibandingkan dengan horoskop versi lain, Pawukon memiliki kelebihan. Selain memberi gambaran secara umum untuk mengetahui kondisi fisik, karakter, atau watak seseorang, setiap wuku juga mampu menemukan jenis naas (pengapesan) atau pantangan yang harus dihindari serta proyeksi "nasib" seseorang di masa datang.
Misalnya, seseorang yang memiliki Wuku Kuiantil pantangannya adalah penekan, yakni kegiatan yang sifatnya panjat-memanjat. Sedangkan mereka yang berwuku Gumbreg naasnya karena air, Keblabag ing Banyu.
Sesuai usia wuku, masa berlaku pantangan ini pun hanya seminggu. Artinya, selama waktu itu orang yang bersangkutan sebaiknya menghindari hal-hal yang menjadi pantangannya.
Apakah pengapesan ini bisa menjadi kenyataan? Seorang Bung Karno yang berwuku Wayang ternyata pengapesannya Sebab Kena ing Paeka (cinidra), yakni dikhianati atau diperdaya.
Lintasan sejarah hidup proklamator ini secara jelas telah memberikan jawabannya. Penggambaran keadaan fisik, karakter, serta sifat-sifat orang dalam setiap wuku disajikan lewat personifikasi simbol seperti dewa, manuk (burung), gedung, panji-panji, pohon, atau kayu.
Baca: Terungkap! Inilah 5 Buah Penghilang Karang Gigi Sekaligus Pemutih Gigi! Nomor 4 Paling Mengejutkan!
Baca: Dahsyat! Inilah Khasiat Mengejutkan Makan Bawang Putih-Madu Selama 7 Hari Saat Perut Kosong!
Sementara naas atau pengapesan seseorang selalu disertakan dalam perlambang sambekala.
Namun tidak seperti icon sederhana yang menandai masing-masing zodiak Barat atau shio Cina, ketigapuluh wuku dalam Pawukon digambarkan secara filosofis dengan ilustrasi menarik, artistik, dan mendetail sesuai ulasan yang terdapat di setiap wuku-nya.
Darmodipuro yakin, tingkat akurasi Pawukon dalam membaca watak dan mengungkap nasib bisa mencapai 70%.
“Sebagian besar klien yang datang ke sini mengaku apa yang tersurat dalam wuku-nya banyak yang cocok," ujar Darmodipuro.
Ada juga satu dua orang mengatakan uraian dalam wuku-nya itu tidak sesuai. Meskipun begitu, menurut Darmodipuro, reaksi penolakan spontan itu terkesan lebih sebagai perwujudan mekanisme self-defence yang ada dalam diri setiap manusia, ketika sifat-sifat buruknya terungkap.
Masih berkaitan dengan Pawukon, Darmodipuro mengatakan bahwa dalam setiap bulan hampir selalu ada yang disebut hari buruk yang dialami oleh wuku-wuku tertentu dalam perjalanan satu tahun.
Hari-hari buruk itu disebut dengan istilah taliwangke dan samparwangke (wangke artinya bangkai).