Terjebak di Ruang Kapal, Diduga Jadi Penyebab Wakapolres Labuanbatu Tewas Saat Speedboat Tenggelam
Jenazah Kompol Andi Chandra ditemukan tak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal di perairan Desa Sei Lumut, Labuhanbatu, Sumatera Utara
"Jenazah ditemukan sekira pukul 10.00 WIB," kata Rina.
Rina menjelaskan pencarian sempat dihentikan pada Sabtu (21/4/2018) malam, karena cuaca buruk.
Kemudian, dipimpin Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang, pencarian korban kembali dilakukan sekira pukul 07.30.
Pencarian korban melibatkan TNI, Direktorat Polisi Perairan Polda Sumut, Brimob Polda Sumut, Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhanbatu, nelayan, serta warga setempat.
"Kompol Andi ditemukan tidak jauh dari lokasi karamnya kapal Polair Polres Labuhanbatu yang di tumpangi Kapolres Labuhanbatu beserta pejabat utama pada Sabtu," ungkap Rina.
Lebih lanjut, jasad perwira polisi melati satu itu dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan autopsi dan selanjutnya akan diserahterimakan kepada pihak keluarga.
Diduga kapal yang ditumpangi tujuh anggota Polri itu menabrak tunggul kayu di perairan Desa Sei Lumut.
Akibatnya kapal mengalami kebocoran, hingga akhirnya tenggelam.
Seruan kalimat takbir berkumandang saat jenazah Kompol Andi Chandra ditemukan.
"Allahu Akbar," kumandang tim penyelamat saat mengangkat jenazah Kompol Andi Chandra ke atas kapal karet milik BPBD Labuhan Batu.
Pejabat baru
Kompol Andi Chandra baru empat bulan menjabat Wakapolres Labuhan Batu.
"Ia tamatan Sespimmen (Sekolah Pimpinan Menengah). Sebelumnya bertugas di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang," kata Kombes Rina Sari Ginting.
Andi Chandra lahir 20 Oktober pada 37 tahun yang lalu.
Awalnya ia menjadi perwira pertama di Polda Riau, pangkat Inspektur Dua (Ipda), 18 Desember 2003.