Diadopsi Orang Belanda Sejak 1978, Begini Perjalanan Panjang Andre Temukan Ibu Kandungnya di Lampung

Perjuangan Andre Kuik, warga asal Indonesia yang sejak bayi diadopsi orang Belanda,tidak mudah menemukan ibu kandungnya yang ada di Lampung.

BBC Indonesia
Andre Kuik dan ibu kandungnya, Kartini, saat bertemu kali pertama di Lampung. 

TRIBUNBATAM.id- Perjuangan Andre Kuik, warga asal Indonesia yang sejak bayi (40 tahun lalu, 1978) diadopsi orang Belanda, dalam mencari keluarga kandungnya di Indonesia, memang tidaklah mudah.

Andre yang telah berhasil menemukan ibu kandungnya, Kartini (65), yang tinggal di Lampung pada April lalu, sempat beberapa kali mencari tetap tidak pernah berhasil.

Dikutip dari BBC Indonesia, Jumat (4/5/2018), pada 2013 lalu, Andre dan Marjolein, pasangannya, berkunjung ke Indonesia dan dia menyempatkan diri ke Lampung.

Kunjungan pertama ke negara asalnya itu meninggalkan kesan mendalam.

"Saya merasa saya berada di komunitas saya sendiri, warna kulit saya sama, keramahan, dan itu terasa mendalam pada diri saya," ungkap Andre.

Setahun berikutnya, Andre dan Marjolein sempat mencari orangtua kandungnya lewat para suster di Rumah Sakit Panti Secanti tempat dia lahir.

Meski sempat bertemu dengan seseorang yang mengenal ayahnya, dia tak berhasil menemukan keluargannya.

Baca: Isak Tangis Andre Kuik Kali Pertama Bertemu Ibu Kandungnya setelah 40 Tahun Diadopsi Warga Belanda

Baca: CATAT! Tidak Ada Lagi Pengangkatan Honor Jadi PNS, Semuanya Harus Ikut Tes. Tahun Ini Dibuka Loh!

Andre, ibu kandungnya, kartini dan pasangannya. Foto: BBC INDONESIA

"Suster di klinik tempat saya lahir, menawarkan diri untuk ikut mencari, kebetulan ada kenalan dari orangtua saya di Gisting, Lampung, dia bisa sedikit cerita tentang orang tua saya," jelas Andre.

Namun pertemuan dengan kenalan ayahnya di masa muda tak memberinya petunjuk berarti untuk dapat menemukan orang tuanya.

"Selain itu, kami sempat juga berhubungan dengan beberapa orang lain untuk mencar, karena tak mendapat petunjuk yang jelas, lalu kami berhenti mencari," kata Marjolein.

Meski begitu, Andre tetap menyimpan keinginan bertemu dengan orang tua kandungnya, terutama setelah kelahiran putranya yang kini berusia 1,5 tahun.

Andre Kuik dan keluarga angkatnya di Belanda, ayah dan ibu angkat Jan dan Mieke Kuik. Foto: DOKUMENTASI ANDRE KUIK

Pencarian anak-anak yang diadopsi Belanda

Pada akhir 2017, Andre mendengar kabar dari rekannya di Belanda yang berhasil bertemu dengan orangtua kandungnya di Indonesia.

Peristiwa itu membuat Andre kembali melakukan pencarian dengan bantuan Yayasan Mijn Roots.

"Saya berusia 40 tahun dan saya menganggap orang-orang di sini tidak berumur panjang, saya pikir kalau saya tidak menemukan mereka sekarang, kapan lagi," jelas Andre.

Berbekal dokumen adopsi dari orang tua angkatnya, pencarian keluarga kandungnya pun dimulai.

"Kalau dokumen tidak begitu jelas, namun kita dapat informasi dari orang-orang yang waktu itu pernah tinggal dengan orang tuanya, kami merasa yakin dapat menemukan itu," jelas Eko Murwantoro, tim pencari orang tua kandung dari Yayasan Mijn Roots.

Untuk memastikan Kartini merupakan orang tua Andre, Yayasan Mijn Roots melakukan tes DNA dan hasilnya positif.

Andre Kuik dan pasangannya Marjolein Wissink bersama ibu kandungnya Kartini. Foto: BBC INDONESIA

Andre merupakan salah satu dari 24 anak adopsi warga Belanda yang berhasil kembali bertemu dengan keluarga mereka melalui bantuan Yayasan Mijn Roots.

"Ada yang sudah terlambat tidak menemukan orang tua mereka, namun berhasil bertemu dengan kakak atau adiknya, tapi masih banyak yang belum berhasil juga," kata Eko.

Yayasan Mijn Roots didirikan oleh Christine Verhaagen dan Ana van Keulen tiga tahun lalu.

Yayasan ini untuk membantu anak-anak adopsi menemukan orang tua kandung mereka.

Beberapa tahun lalu Lucy Hommels bergabung dengan yayasan ini. (bbc indonesia)

Menurut Ana, masih banyak anak-anak tersebut yang berupaya mencari orang tua atau keluarga biologisnya.

Foto dan video oleh Dwiki Marta dan dokumentasi Andre Kuik dan Ana van Keulen.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved