Pemilu Malaysia - HP Para Caleg Diretas, Ada Panggilan Terus-menerus dari Aerika dan Eropa
Hampir tidak ada insiden yang terjadi di seluruh pelosok Malaysia meskipun sempat beredar isu kerusuhan sehari sebelumnya.
TRIBUNBATAM.id, PETALING JAYA - Pemilu atau Pilihan Raya Umum (PRU) ke-14 Malaysia berlangsung aman dan lancar.
Sekitar 14,4 juta warga Malaysia mendatangi tempat pemungutan suara dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 waktu setempat.
Hampir tidak ada insiden yang terjadi di seluruh pelosok Malaysia meskipun sempat beredar isu kerusuhan sehari sebelumnya.
Namun, di tengah eforia pesta demokrasi tersebut, ada kejadian aneh yang menimpa banyak calon legislatif sepanjang hari pemilihan, Rabu (9/5/2018).
Para caleg mengaku HP mereka diretas oleh orang tak dikenal sejak pagi hingga sore.
Kejadian ini tidak hanya terjadi pada caleg dari koalisi pendukung pemerintah, Barisan Nasional, tetapi juga terjadi pada kubu oposisi.
Seperti dilansir The Star Malaysia, para caleg tersebut mengaku mendapat panggilan terus-menerus dari nomor asing yang berasal dari Amerika Serikat dan Eropa.
"Telepon para pemimpin BN telah mengalami serangan teknis sejak pagi," kata direktur Komunikasi Strategis BN Datuk Seri Rahman Dahlan.
"Panggilan dari luar negeri terus datang setiap beberapa detik sehingga kami kesulitan berkomunikasi satu sama lain," kata kandidat parlemen Sepanggar dini melalui akun Twitternya.
"Telepon saya tampaknya mendapat serangan spam pagi ini. Aneh," pemimpin Pemuda Barisan Khairy Jamaluddin yang menjadi kandidat parlemen Rembau, sambil me-screenshot nomor pemanggil tersebut.
"Saya telah menerima panggilan dari nomor Amerika Serikat dan Eropa, tidak ada yang bicara. Hal ini terjadi ke ponsel saya sejak pagi, pukul 9 sampai sekarang, tidak berhenti dan masih berlangsung," kata Sekjen Gerakan dan kandidat Simpang Renggam, Liang Teck Meng.
"Maaf kepada teman-teman yang tidak bisa menghubungi saya, tolong hubungi PA saya (asisten pribadi) Pak Beh untuk urgensi," katanya melalui akun Facebook.
Tak hanya dari BN, dari kubu oposisi, Sekjen DAP Lim Guan Eng juga menerima banyak panggilan dari nomor tak dikenal yang muncul seperti panggilan otomatis dari luar negeri.
Dia mengatakan, serangan cyber ke ponsel mereka adalah upaya mencegah anggota berkomunikasi satu sama lain.