Sebut Korut Bisa Berakhir seperti Libya, Wapres AS Mike Pence Dinilai Bodoh
Korea Utara memperingatkan Wakil Presiden AS Mike Pence dengan menyebutnya sebagai orang bodoh.
TRIBUNBATAM.id, PYONGYANG — Korea Utara memperingatkan Wakil Presiden AS Mike Pence dengan menyebutnya sebagai orang bodoh.
Komentar pedas itu dilontarkan sebagai balasan atas komentar Pence mengenai rencana pertemuan puncak antara Donald Trump dengan Kim Jong Un.
Hubungan AS dengan Korea Utara kembali memanas beberapa hari terakhir setelah sebelumnya kedua negara ini dijadwalkan bertemu di Singapura pada 12 Juni mendatang.
Rencana pertemuan tingkat tinggi itu kini di ambang ketidakjelasan setelah Pyongyang mengancam bakal membatalkannya karena tidak setuju dengan kondisi yang disampaikan Washington.
Sementara Presiden AS Donald Trump menyebut rencana pertemuan masih berjalan dan kedua pihak masih terus berdiskusi soal lokasi dan waktu pertemuan.
Namun, Wapres Mike Pence dalam sebuah wawancara di media pada Senin (21/5/2018) lalu berkomentar bahwa Kim Jong Un bakal melakukan kesalahan besar jika mencoba mempermainkan Trump.
Baca: Wapres AS Pence Peringatkan Kim Jong-un Jangan Permainkan Donald Trump
Baca: BEREDAR Gambar Koin Damai Donald Trump-Kim Jong-un, Pernyataan Gedung Putih Justru Mengejutkan
Baca: Waduh. Jika Jadi Presiden Sam Aliano Ingin Seperti Donald Trump dan Usir Facebook
Melansir dari AFP, Pence juga menyebut Korea Utara bakal menjadi seperti Libya, dan Kim akan bernasib sama dengan Moamar Ghadafi.
"Korea Utara bisa berakhir seperti Libya yang mantan pemimpinnya Moamar Ghadafi dibunuh pemberontak jika Kim Jong Un tidak membuat kesepakatan," kata Pence dalam wawanca Senin lalu.
Komentar Wakil Presiden AS itu pun menuai kecaman keras dari Pyongyang.
Wakil Menteri Luar Negeri Korut Cho Son Hui menyebut sang wakil presiden dengan sebutan bodoh "Saya sungguh tidak menyangka dan merasa terkejut dengan pernyataan bodoh dan bebal yang keluar dari mulut wakil presiden AS," kata Cho dalam pernyataan yang dirilis kantor berita KCNA.
"Kami tidak akan meminta AS untuk berdialog ataupun bersusah payah membujuk mereka jika mereka tidak ingin duduk bersama kami," kata Cho.
"Saya akan merekomendasikan kepada Kim untuk membatalkan pembicaraan jika Washington terus membuat ancaman semacam itu," tambahnya.
Komentar serupa sebelumnya jika sempat diutarakan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton yang menjadikan denuklirisasi Libya sebagai contoh untik Korea Utara.
"Apakah AS akan bertemu dengan kami di ruang pertemuan atau berhadapan dengan kami dalam pertempuran nuklir, sepenuhnya tergantung pada keputusan dan perilaku AS," tambah Cho.
(kompas.com/Agni Vidya Perdana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berkomentar Ancam Korea Utara, Wakil Presiden AS Disebut Bodoh"