6 Fakta Kasus Begal Tewas Dihajar Korbannya di Bekasi. Nomor 6 Begal Ngaku Dibegal
Untuk kasus ini pihaknya masih akan menunggu hasil keterangan ahli pidana sehingga status MIB saat ini masih saksi.
Tak kunjung diberikan akhirnya AS mengeluarkan celurit dalam balik jaketnya.
"Itu sudah hari Rabu dini hari, posisi saya sama sepupu, ya, sekitar tiga meter, karena kan memang saling bergantian foto. Sepupu saya kena sedikit sabetan celurit karena HP-nya langsung diberikan," ucapnya.
Setelah ke sepupunya, lanjut Irfan. AS kemudian menghampirinya dan juga meminta telepon genggamnya.
3. MIB menolak menyerahkan handphone
Setelah ke sepupunya, lanjut Irfan. AS kemudian menghampirinya dan juga meminta telepon genggamnya.
AS juga mengancam dengan celurit dan mengayunkan celuritnya ke atas.
Namun, Irfan berhasil menangkis dan merebut celurit dari tangan pelaku.
"Iya pas pelaku mengangkat celurit ke atas, saya reflek saja menangkisnya, dan saya tendang kaki pelaku sampai terjatuh, langsung saya rebut celuritnya dan balas bacok pelaku. Lalu saya ambil HP milik sepupu saya dari tangan orang itu," ujarnya.
4. Mencari klinik untuk pengobatan
Setelah HP direbut, ke dua pelaku kabur. Sedangkan Irfan dan sepupunya yang penuh dengan luka bacok langsung mencari klinik terdekat.
"Abis itu saya cari klinik buat obati luka bacokan. Usai diobati di klinik, saya dijemput paman, langsung membuat laporan di Polres Metro Bekasi, pada Rabu (23/5) pukul 04.00 subuh."
Irfan mengungkapkan, apa yang dilakukannya semata-mata hanya untuk membela diri, karena nyawanya terancam.
"Saya khawatir saat saya dan sepupu diancam pakai celurit. Saya cuma mikir, kalau saya enggak ngelawan saya bakal mati ,"paparnya.
Akibat kejadian itu, Irfan mengalami enam luka bacokan, di punggung, tangan, pelipis, sama paha.
Sementara itu sepupunya Achmad Rafiki mengalami satu luka bacokan di punggung.