6 Fakta Kasus Begal Tewas Dihajar Korbannya di Bekasi. Nomor 6 Begal Ngaku Dibegal

Untuk kasus ini pihaknya masih akan menunggu hasil keterangan ahli pidana sehingga status MIB saat ini masih saksi.

Warta Kota/Muhammad Azzam
Mohamad Irfan Bahri, korban begal yang serang balik pembegal hingga tewas. 

TRIBUNBATAM.id – Nama Mohamad Irfan Bahri/MIB (19) mendadak viral, pasalnya pria ini ditetapkan tersangka lantaran membela diri saat dibegal hingga menyebabkan kematian pelaku begal.

Namun status penetapan tersangka tersebut diklarifikasi Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto

"Saya ingin meluruskan, ada kesalahan dalam memberikan informasi, untuk MIB statusnya masih sebagai saksi," ungkap Indarto kepada Warta Kota, Selasa (29/5/2018).

Dalam perkara itu, Indarto menjelaskan ada dua kasus.

Baca: Waduh! Korban Begal yang Lawan Balik Pembegal Hingga Tewas Jadi Tersangka

Baca: Inilah Pemuda yang Menewaskan Begal dan Jadi Tersangka, Ternyata Santri dari Madura

Baca: Klarifikasi Polisi Soal Status Tersangka Korban Begal. Ternyata Ini yang Benar

Pertama kasus perampokan atau begal yang dilakukan AS dan IY. Polisi telah menetapkan Indra Yulianto alias IY sebagai tersangka, sedangkan AS tewas usai menjalani perawatan.

Kedua, kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan MIB hingga mengakibatkan meninggal dunia.

Untuk kasus ini pihaknya masih akan menunggu hasil keterangan ahli pidana sehingga status MIB saat ini masih saksi.

Berikut fakta-fakta MIB yang lawan balik pembegal hingga tewas. Seperti yang dikutip dari Warta Kota

1. Nongkrong dan berfoto di landmark kota Bekasi

Pada Selasa (22/5/2018), usai salat tarawih, ia bersama sepupunya Achmad Rafiki (AR) dan teman sekampungnya jalan-jalan ke Alun-alun Kota Bekasi, disana ia sampai pukul 11.00 malam.

Teman sekampungnya yang lainnya pulang, ia dan AR yang penasaran lanjut ke Land Mark Kota Bekasi, nongkrong dan berfoto-foto.

Mohamad Irfan Bahri, korban begal yang serang balik pembegal hingga tewas.
Mohamad Irfan Bahri, korban begal yang serang balik pembegal hingga tewas. (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Irfan masih penasaran sebab baru dua kali liburan ke Kota Bekasi, sehingga mengajak AR sepupunya untuk berfoto di jembatan Summarecon.

"Iya jembatan Summarecon itu kan terkenal tuh, selama ini saya cuma lihat di medsos aja. Jadi saya penasaran mau foto di sana. Habis itu, sekitar pukul 12.00 tengah malam saya foto-foto," kata Irfan.

2. Diancam dengan Celurit

Saat sedang berfoto, datanglah dua orang AS dan IY. AS langsung menghampiri Achmad Rafiki meminta handphone.

Tak kunjung diberikan akhirnya AS mengeluarkan celurit dalam balik jaketnya.

"Itu sudah hari Rabu dini hari, posisi saya sama sepupu, ya, sekitar tiga meter, karena kan memang saling bergantian foto. Sepupu saya kena sedikit sabetan celurit karena HP-nya langsung diberikan," ucapnya.

Setelah ke sepupunya, lanjut Irfan. AS kemudian menghampirinya dan juga meminta telepon genggamnya.

3. MIB menolak menyerahkan handphone

Setelah ke sepupunya, lanjut Irfan. AS kemudian menghampirinya dan juga meminta telepon genggamnya.

AS juga mengancam dengan celurit dan mengayunkan celuritnya ke atas.

Namun, Irfan berhasil menangkis dan merebut celurit dari tangan pelaku.

"Iya pas pelaku mengangkat celurit ke atas, saya reflek saja menangkisnya, dan saya tendang kaki pelaku sampai terjatuh, langsung saya rebut celuritnya dan balas bacok pelaku. Lalu saya ambil HP milik sepupu saya dari tangan orang itu," ujarnya.

4. Mencari klinik untuk pengobatan

Setelah HP direbut, ke dua pelaku kabur. Sedangkan Irfan dan sepupunya yang penuh dengan luka bacok langsung mencari klinik terdekat.

"Abis itu saya cari klinik buat obati luka bacokan. Usai diobati di klinik, saya dijemput paman, langsung membuat laporan di Polres Metro Bekasi, pada Rabu (23/5) pukul 04.00 subuh."

Irfan mengungkapkan, apa yang dilakukannya semata-mata hanya untuk membela diri, karena nyawanya terancam.

"Saya khawatir saat saya dan sepupu diancam pakai celurit. Saya cuma mikir, kalau saya enggak ngelawan saya bakal mati ,"paparnya.

Akibat kejadian itu, Irfan mengalami enam luka bacokan, di punggung, tangan, pelipis, sama paha.

Sementara itu sepupunya Achmad Rafiki mengalami satu luka bacokan di punggung.

5. Salah satu pelaku begal meninggal dunia

Pelaku begal, AS yang diserang balik Irfan tewas usai mendapat perawatan di RS Anna Medika.

Sedangkan temannya IY, saat ini masih mendapatkan perawatan di RS Polri Kramat Jati dengan mengalami luka bacokan di bagian kepala dan punggung.

6. Laporan Palsu

Pelaku pembegalan  AS dan IY yang sekarat sempat membuat laporan palsu. Keduanya seolah-olah menjadi korban begal di Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara oleh MIB alias Irfan.

IY korban yang luka parah sempat memberikan keterangan palsu soal kejadian. Setelah ditelusuri ternyata korban pembacokan itu merupakan pelaku yang ingin merampas HP di Summarecon

Dari hasil rekam jejak yang dimiliki Polres Metro Bekasi, kata Indarto, ternyata AS dan IY sudah beberapa kali melakukan tindak kejahatan pencurian dengan kekerasan. (*)

Sumber: Warta Kota
Tags
begal
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved