Gerindra Jabar Tolak Hasil Hitungan Cepat. Ridwan Kamil Tak Khawatir dengan Hasil Hitungan KPU
DPD Partai Gerindra Jawa Barat menolak hasil hitung cepat (quick count) Pilkada Jawa Barat 2018 dari seluruh lembaga survei
TRIBUNBATAM.id, BANDUNG - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat menolak hasil hitung cepat (quick count) Pilkada Jawa Barat 2018 dari seluruh lembaga survei.
Seperti diketahui, hasil quick count berbagai lembaga survei menyatakan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) memenangkan Pilkada Jabar.
“Hasil survei mereka kita tidak tanggapi apapun hasilnya,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi saat konferensi di Kantor DPD Gerindra Jawa Barat, Jalan PHH Mustopha Kota Bandung, Kamis (28/6/2018).
Baca: Dampak Erupsi Gunung Agung, Bandara Ngurah Rai Ditutup Sementara. Ini Penjelasan Angkasa Pura
Baca: Tak Ada Wakil Afrika. Ini Daftar Lengkap 16 Negara yang Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2018
Baca: Penjelasan Basarnas Soal Tangkapan Sosok pada Rekaman Video ROV di Dasar Danau Toba

Calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat nomor urut tiga Sudrajat (tengah) dan Ahmad Syaikhu (kedua kanan) didampingi Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Tate Qomaruddin (kedua kiri) memberikan keterangan pers hasil hitung cepat Pilgub Jawa Barat 2018 di Hotel Preanger, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/6/2018). Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu menyatakan tetap menunggu real count dari hasil rekapitulasi KPU Jawa Barat serta tetap optimistis menang Pilgub Jawa Barat 2018. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Partai Gerindra, sambung Mulyadi, menilai lembaga survei yang menayangkan hasil hitung cepat sementara inkonsistensi.
Sebab, hasil survei yang mereka buat sebelumnya di masa kampanye, selalu menyebut pertarungan Pilkada Jawa Barat hanya akan didominasi pasangan Rindu dan Deddy-Dedi.
“Kami ingin memberikan edukasi politik ke masyarakat agar lembaga survei jangan membentuk opini yang justru mendegradasi,” tuturnya. Partai Gerindra ternyata lebih percaya dengan hasil hitungan tim internal.
Menurut Mulyadi, meski tidak jauh berbeda, hasil hitungan dua tim internal menyatakan pasangan Asyik menang tipis dari pasangan Rindu.
Baca: Hasil dan Klasemen Lengkap Babak Grup Piala Dunia 2018. Argentina Lolos. Jerman Pulang Lebih Awal
Baca: Maverick Vinales Iri kepada Rossi, Tapi Ngaku Tetap Mesra
Baca: Sempurna! Belgia Lolos Sebagai Juara Grup G Usai Kalahkan Inggris
Pada hasil quick count, tim 1 dari 1.200 TPS, pasangan Rindu 30,44 persen, pasangan Asyik 30,69 persen.
Kemudian pasangan Hasanah 12,88 persen dan Deddy-Dedi 25,99 persen.
Di tim kedua, dari 600 TPS, pasangan Rindu 30,6 persen dan Asyik 31,7 persen. Lalu Deddy-Dedi 24 persen dan Hasanah 13,7 persen.
Kedua hasil hitung cepat tersebut memiliki margin error 4 persen.
“Perhitungan kami, kami menang. Tapi untuk menjaga demokrasi, kami akan terus mengawal dan menunggu hasil resmi,” jelasnya.
Mulyadi mengatakan, pernyataan ini dibuat untuk memotivasi pendukung pasangan Asyik, baik kader partai Gerindra, PKS, maupun PAN.
Pihaknya meminta para kader dan pendukung optimistis akan kemenangan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu hingga hitungan real count KPU keluar.
Ridwan Kamil Tak Khawatir
Kandidat Gubernur Jawa Barat versi quick count Ridwan Kamil mengaku tak khawatir soal kemungkinan hasil penghitungan yang berbeda dari Komisi Pemilihan Umum atas hasil Pilkada Jawa Barat.
Pesaing pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yaitu pasangan Sudrajat-Ahmad Syaiku yang diusung Gerindra, PAN, dan PKS meyakini bahwa merekalah pemenang Pilkada.
Baca: Daus Mini Bangga, Begini Jawaban Sang Putra saat Diledek Teman Soal Postur Kecil Ayahnya
Baca: Gerindra Klaim Sudrajat-Ahmad Syaikhu Menang, Tolak Quick Count Semua Lembaga
Dalam quick count sejumlah lembaga survei, suara Ridwan-Uu (Rindu) unggul 3-4 persen dari pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik).
"Enggak (khawatir). Saya dari dulu saat meniatkan luar biasa tegang dinamikanya, saat mendaftar juga sama, saat berkompetisi sama, detik akhirnya positif. Berita belum pasti ini tidak akan menggelisahkan karena saya meyakini angka kita yang benar," tutur Ridwan saat ditemui di kediaman Solihin GP, Jalan Cisitu, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/6/2018).
HASIL AKHIR 5 LEMBAGA SURVEI PILKADA JABAR (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)
Ia pun tak khawatir jika kemenangannya di Pilkada Jabar digugat. Menurut dia, hal itu wajar terjadi dalam proses demokrasi. Apalagi, ia pun pernah digugat pada Pilkada Kota Bandung 2013 lalu.
"Sama, saya 2013 bayangin menang 45 persen digugat mereka yang 17 persen. Jadi beda jauh juga ada yang ingin meluapkan rasa penasarannya dengan tidak logis. Ya kalau terjadi lagi, saya ulang kaset 2013. Ada tim lawyer-nya kita debat di MK. Nanti juga ada titik berhentinya," papar Emil, sapaan akrabnya.
Sambil menunggu hasil penghitungan resmi KPU, Emil berkomitmen untuk terus melanjutkan kewajibannya memimpin Kota Bandung.
"Saya kan Wali Kota Bandung, saya akan menyibukkan diri mengurus Kota Bandung," kata dia.
Namun, ia tetap menginstruksikan kepada timnya untuk terus mengawal proses penghitungan langsung oleh KPU.
"Tapi terus memonitor, menitipkan kepada tim gabungan untuk menjaga suara yang akan dihitung manual. Jangan sampai ada rekayasa yang terjadi. Karena hasil quick count ini sama ke semua konsultan, 3-5 persen. Akan jadi ke MK kalau perbedaannya 0,5 persen," jelasnya.(*)