Suara Dentuman dan Getaran Misterius Bikin Warga Galau. Benarkah Bagian Dari Gempa Tektonik?

Menurut Kasi Data dan Informasi BMKG Hang Nadim Batam, Suratman jika getaran kuat berasal dari gempa, maka langsung terdeteksi oleh alat BMKG

ilustrasi gempa 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Suara dentuman disertai getaran kuat yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, Selasa (10/7/2018) membuat warga terperanjat.

Gentaran seperti gempa itu dirasakan sejumlah wilayah di Batam, seperti Sekupang, Tiban, Batam Center, Nongsa, Kabil, Batuampar, Bengkong dan kawasan Jodoh Nagoya.

Bahkan juga terasa di lantai 5 kantor Pemerintah Kota Batam dan kantor bright PLN Batam.

"Tadi seperti gempa. Saya di lantai 5 gedung Pemko Batam mau turun ke lantai satu. Saya tidak berani naik lif," kata Yudi salah satu pegawai Pemko Batam.

Keluhan ada getaran dan dentuman tersebut juga disampaikan instansi melalui group BMKG Kepri.

"Dentumannya sangat terasa di depan RS Bhayangkara Polda Riau. Kebetulan saya di rumah. Kaca jendela dan dinding rumah bahkan bergetar," ujar Haris, warga Perumahan Arira Garden, Batam Centre, Kota Batam.

Hal sama dirasakan Andi, warga setempat, di Pengadilan Negeri (PN) Batam.

Dia yang tengah menghadiri jalannya salah satu sidang di PN Batam juga sempat panik saat mendengar dentuman keras.

Bukan hanya dirinya, beberapa pengunjung sidang juga dibuat kaget.

"Dentumannya terasa sampai ke PN Batam. Bukan hanya saya, pengunjung lainnya juga kaget mendengar dentuman tersebut. Gedung PN serasa bergetar. Kaca-kaca jendela juga ikut bergetar," ujarnya.

Sementara Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, Suratman, mengatakan hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa sensor seismik di Tanjung Pandan mencatat getaran tersebut.

Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, Suratman.
Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, Suratman. (IST)

Tetapi sinyal seismiknya banyak noise sehingga agak sulit memastikan sumbernya apakah gempa, ledakan, atau sumber lain.

"Kita juga tidak dapat menentukan lokasi titik sumbernya karena hanya 1 sensor seismik yang mencatat," katanya.

Dia menjelaskan, jika goncangan atau getaran kuat berasal dari gempa, maka langsung terdeteksi oleh alat BMKG.

Untuk mendapatkan analisis tentang gempa tersebut, minimal dibutuhkan pengamatan dari tiga atau empat alat BMKG dari beberapa wilayah.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa sensor seismik di Tanjung Pandan mencatat getaran, Selasa (10/7/2018)
Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa sensor seismik di Tanjung Pandan mencatat getaran, Selasa (10/7/2018) (TRIBUNBATAM/ZABUR ANJASFIANTO)

"Misalnya ada gempa di Batam, maka dibutuhkan analisa dari beberapa alat deteksi BMKG wilayah sekitar, seperti dari BMKG Tanjungpinang, Pekanbaru, dan Padang," ujarnya. (bur)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved