KASUS ASUSILA DI BATAM

Bocah Korban Pencabulan Oknum Guru Ngaji di Sagulung Batam Alami Trauma Mendalam

Bocah korban pencabulan oknum guru ngaji di Sagulung Batam alami trauma. Ketiganya kini dalam pengawasan orang tua dan mendapat pendampingan khusus

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
PELAKU CABUL - Oknum guru ngaji di Batam, AM (56) , pelaku cabul, saat digiring di sel tahanan Polsek Sagulung, baru-baru ini. Polisi ungkap korban pencabulan oknum guru ngaji di Batam ini alami trauma. Bahkan ada korban yang sampai tak mau disentuh orang tuanya. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Korban tindak pidana asusila kerap menyimpan trauma mendalam yang sulit dilupakan seumur hidup. 

Begitu juga yang dialami tiga anak di Batam, setelah menjadi korban pencabulan oleh guru ngaji mereka sendiri, AM (56) di Kecamatan Sagulung.

Ketiganya kini dalam pengawasan orang tua dan mendapat pendampingan khusus. 

Polisi menyebut trauma korban terlihat jelas saat proses pemeriksaan.

Baca juga: Oknum Guru Ngaji di Sagulung Batam Cabuli Muridnya, Modus Pura-pura Urut Perut Korban

Kanit Reskrim Polsek Sagulung, Iptu Anwar Aris, mengatakan salah satu anak bahkan menunjukkan reaksi penolakan saat disentuh ibunya.

"Jadi ada salah satu korban kami mintai keterangan, ibunya sempat menenangkan dengan cara mau menyentuh lutut anaknya. Tapi anak itu langsung refleks menepis. Jadi memang terlihat traumanya," ujar Iptu Aris, Selasa (30/9/2025).

Aris menambahkan, meski berat, korban sudah berani bercerita dengan didampingi keluarga. 

"Dalam pendampingan lembaga perlindungan anak, juga pendampingan secara psikologis dari orang tua terus dilakukan, termasuk saat pemeriksaan," katanya.

Kasus ini sempat memicu kemarahan warga Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Batam beberapa waktu lalu.

Emosi massa yang meledak membuat rumah pelaku dirusak hingga polisi turun tangan mengamankan situasi.

Baca juga: Ayah Korban Asusila Guru Ngaji Sagulung Batam Menangis: Saya 50 Tahun Tak Nangis, Ini Saya Tak Kuat

Dalam kasusnya, modus yang dilakukan pelaku berpura-pura mengurut perut korban dengan alasan mengobati kebiasaan ngompol. 

Dari tiga korban; dua anak berusia 10 tahun, satu anak 8 tahun, ada yang dicabuli hingga lima kali, dua kali, dan satu kali.

Kini AM sudah berstatus tersangka dan ditahan di Mapolsek Sagulung. Ia dijerat Pasal 82 ayat (1) dan (2) jo Pasal 81 ayat (3) Undang-Undang Perlindungan Anak serta Pasal 65 ayat (1) KUHP, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved