Mayat Mengapung di Tanjungpinang
Inilah 9 Fakta Kasus Mayat Terapung di Tanjungpinang. Supartini Seorang Penjual Kue
Mayat perempuan yang ditemukan mengapung di Tanjungpinang, Minggu pagi, identitasnya diketahui
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Tanjungpinang dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin perempuan mengapung di perairan sekitar jembatan Dompak, Tanjungpinang, Minggu (15/7/2018) pagi.
Setelah beberapa jam diselidiki, akhirnya identitas mayat perempuan itu diketahui.
Mayat tersebut bernama Supartini berusia sekitar 37 tahun.
Supartini diketahui berstatus janda dengan satu orang nama berinisial Dm.

Wanita berkulit putih itu berdomisili di Bukit Cermin, Kecamatan Tanjungpinang Barat.
Namun begitu, Supartini aslinya berasal dari Wacopek, Kabupaten Bintan.
Berikut 9 fakta dari kasus penemuan mayat mengapung di Tanjungpinang:
1. Bernama Supartini
Saat pertama kali ditemukan mengapung di sekitar perairan Dompak, Tanjungpinang, mayat Supartini tidak diketahui.
Tidak ada identitas yang dapat mengungkap jati diri si mayat ditemukan di lokasi.
2. Ditemukan di tengah sungai
Mayat Supartini pertama kali ditemukan di tengah sungai, agak jauh dari daratan.
Saat ditemukan posisinya telungkup dengan sebagian tubuh berada di dalam air.
"Siti, kawan saya sudah melaporkan penemuan mayat itu ke polisi," ujar Aries, seorang warga kepada TribunBatam.id

3. Foto-foto beredar di Sosial Media
Penemuan mayat Supartini langsung viral di sosial media.
Itu setelah foto-foto mayat wanita mengapung di Tanjungpinang itu beredar luas di media sosial Facebook.
4. Mayat dimasukkan ke dalam karung
Kondisi mayat Supartini saat pertama kali ditemukan menggenaskan.
Wanita berkulit putih itu masih mengenakan celana jeans dan baju kaos putih.
Kaki dan tangannya terikat dengan tali dengan sebagian tubuhnya berada dalam karung.
"Dia dikarungi lalu diikat dengan pemberat," ujar Ijen, seorang warga.
Beberapa anggota polisi di ruang mayat RSUP Kepri menuturkan, wanita itu mengalami luka sobek di bagian wajah.
Pada wajahnya terdapat bekas sayatan benda tajam.
"Usianya sekitar 20 tahun ke atas. Perutnya sedang buncit. Diperkirakan sudah dua hari tenggelam," kata seorang anggota polisi.
5. Diperkirakan meninggal dua hari
Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang mengatakan mayat yang ditemukan mengapung tersebut memiliki ciri-ciri tinggi 150 centimeter dan rambut ikal.
"Umurnya 20 sampe 30 tahun. Kulitnya sawo matang. Korban mengenakan jilbab," kata Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Dwihatmoko Wiraseno.
Kemudian baju merah yang dikenakan oleh korban bertulis i love you Jakarta.
"Korban di perkirakan baru dua hari terapung di sungai," katanya.
6. Sejumlah warga yang mengaku kehilangan anggota keluarga
Kabar penemuan mayat perempuan terapung di Tanjungpinang menyebar dengan cepat.
Terlebih kabar penemuan mayat itu juga disertai belum diketahuinya identitas mayat.
Sontak sejumlah warga yang mengaku kehilangan anggota keluarga mulai berdatangan ke ke RSUP Kepri, tempat mayat temuan disemayamkan sementara.
Seorang pria berperawakan tinggi putih datang dan bertanya kepada anggota polisi yang berjaga.
Pria itu mengaku keluarganya tidak pulang ke rumah dalam beberapa hari belakangan ini.
Ia bahkan menyebutkan ciri-ciri anggota keluarganya itu memiliki tahi lalat.
"Keluarga saya ada tahi lalat. Ini masih nunggu" katanya.
Tak lama setelah pria itu, giliran empat orang warga lainnya datang dan berbicara dengan anggota polisi.
Usai berbicara dengan anggota polisi, mereka kemudian memasuki ruang jenazah RSUP Kepri.
7. Inafis Portabel System
Untuk mengungkap identitas mayat yang ditemukan terapung tersebut, Polres Tanjungpinang menggunakan Inafis Portal System.
"Kami sudah gunakan Inafis Portabel System. Itu nanti juga bisa digunakan untuk pengecekan di disduk tentang identitas korban tapi nanti, tunggu," kata Kapolres Tanjungpinang, AKBP Ucok Lasdin Silalahi.
Kapolresta Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi kepada wartawan mengatakan pihaknya juga sudah melakukan beberapa langkah dalam upaya mengungkap kasus tersebut.
Namun begitu, Ucok belum memberikan keterangan ke media apakah identitas korban sudah diketahui atau belum.
"Kami harapkan masyarakat yang merasa keluarganyanya hilang segera melaporkan ke polisi. Kami juga sudah minta polsek-polsek untuk mengecek daftar orang hilang," kata Ucok.
8. Identitas terkuak
Identitas mayat perempuan yang ditemukan mengapung di bawah jembatan Dompak, Tanjungpinang, Minggu (15/7/2018) berangsur-angsur mulai menemui titik terang.
Diduga mayat tersebut warga Bintan berusia 37 tahun bernama Supartini.
Supartini disebut-sebut adalah seorang janda beranak satu yang sehari-hari mengantarkan kue ke warung-warung.
Supartini dikabarkan sudah tiga hari menghilang dari rumahnya di Kecamatan Tanjungpinang Barat.
Seorang keluarga yang enggan menyebut namanya mengaku kaget mendengar Supartini ditemukan meninggal.
Hal itu ia dengar setelah keluarga korban yang meyakini bahwa jenazah itu adalah Su usai mengecek ke RSUP Kepri, tempat mayat dititipkan.
"Ia tadi itu kakaknya nangis-nangis. Saya dengan kabar itu berangkat bareng-bareng ke sini untuk memastikan memang kabar itu benar," kata keluarga korban di halaman kamar jenazah RSUP Kepri, Minggu (15/7/2018).
Lelaki berbadan kurus tinggi mengenakan peci itu bercerita tentang sosok korban.
Berdasarkan keterangan sejumlah anggota keluarga, Supartini pergi mengantarkan kue.
"Ceritanya dia ngantar kue ke jalan Pramuka tapi ngantar kue kok gak balik-balik sampe tiga hari," katanya.
Keluarga dikabarkan juga telah melaporkan kehilangan Supartini ke kepolisian.
9. Anak Supartini sempat diisukan hilang
Anak Supartini berinisial Dm yang masih anak-anak juga sempat diisukan turut hilang.
Namun isu tersebut langsung dibantah Kasatreskrim Polres Tanjungpinang, AKP Dwihatmoko Wiraseno.
Dwi menyebutkan Dm berada di rumahnya dan tidak hilang seperti yang diisukan.
"Anaknya ada di rumah," kata Dwi. (*)