5 Fakta Polwan Ditemukan Gantung Diri di Sagulung Batam. Tinggalkan 2 Anak yang Masih SD

Kejadian tewasnya Maria diketahui pertama kali oleh sang suami yang dikenal dengan nama Togar, Kamis malam sekira pukul 22.00 WIB

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM/ALFANDI SIMAMORA
Tim Inafis di lokasi kejadian polwan ditemukan tewas tergantung di Perumahan Cipta Puri, Sagulung 

TRIBUNBATAM.id, BATAM -  Seorang polisi wanita yang bertugas di Polsek Batuaji, ditemukan tewas dugaan gantung diri di rumahnya di Perumahan Cipta Asri, Sagulung, Batam, Rabu (25/7/2018) tengah malam.

Polwan itu diketahui bernama Maria berpangkat Brigadir.

Kejadian tewasnya Maria diketahui pertama kali oleh sang suami, Kamis malam sekira pukul 22.00 WIB saat pulang ke rumah.

Baca: Kebakaran di Jakarta, Seorang Ayah Ditemukan Tewas dalam Posisi Sedang Menggendong Anaknya

Baca: HASIL ICC 2-18 AS Roma vs Tottenham Hotspur - 45 Menit Babak Pertama, Spurs Sudah Cetak 4 Gol

Baca: Ujang Datang dari Bandung Khusus Jual Pernak-Pernik HUT RI di Tanjungpinang, Untungnya Bisa Jutaan

Belum diketahui penyebabnya, karena polisi masih melakukan pemeriksaan terkait kejadian ini.

Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki langsung datang ke tempat kejadian perkara untuk melihat langsung kondisi korban.

Sejak ditemukan pada Rabu malam, berikut fakta-fakta yang berhasil dihimpun TRIBUNBATAM.id:

1. Diketahui pertama kali oleh suami korban

Tewasnya Maria dalam kondisi gantung diri diketahui pertama kali oleh suaminya, saat pulang ke rumah.

Togar, begitu warga biasa memanggil, pulang sekira pukul 22.00 WIB ke rumahnya di Perumahan Cipta Asri Blok F.

Berdasarkan informasi warga, saat suaminya  masuk rumah itu lah ia menemukan istrinya Maria gantung diri di rumahnya yang bertingkat.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki juga mengakui bahwa orang pertama yang mengetahui Maria tewas gantung diri adalah suaminya.

"Orang yang pertama melihat adalah suaminya,"ujar Hengki.

2. Togar teriak sesaat setelah masuk rumah

Agus yang sehari-hari bertugas sebagai sekuriti di Perumahan Cipta Asri, mengatakan, suaminya sempat berteriak sesaat setelah masuk rumah.

Teriakan Togar itu membuat warga mendatangi rumah korban.

"Tadi suaminya yang menemukan pertama sekitar pukul 22.00 WIB disaat suaminya pulang ke rumahnya dan saat itu juga beliau teriak dan warga langsung mendatangi rumah korban,"kata Agus.

Agus mengatakan, saat suaminya berteriak, sejumlah warga langsung datang.

3. Warga telepon polisi

Begitu tahu yang terjadi, warga kemudian memberitahu pihak kepolisian.

Hingga pihak kepolsian kemudian datang, bersama petugas Inafis.

"Tadi pihak kepolsian dan Inafis langsung turun ke lokasi melakukan olah TKP,"kata Agus.

Saat TRIBUNBATAM.id, berada di lokasi kejadian sekitar pukul 01.04 WIB, petugas kepolisian dan tim Inafis masih melakukan olah TKP.

3. Kapolresta Barelang langsung datang

Kapolresta Barelang, Kombes Hengki langsung datang ke tempat kejadian perkara terkait kasus ini.

Kapolresta Barelang terlihat sudah berada di lokasi melihat langsung kondisi korban.

Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki datang rumah Polwan yang ditemukan tewas gantung diri, Rabu tengah malam
Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki datang rumah Polwan yang ditemukan tewas gantung diri, Rabu tengah malam (*)

Namun, saat ditanya wartawan terkait motifnya, Kapolresta belum mau menjawab.

"Kita belum bisa mengetahui penyebabnya, kita masih menunggu hasil otopsi,"kata Hengki.

4. Jenazah Maria Magdalena dibawa ke RS Bhayangkara

Setelah melakukan pemeriksaan dan olah TKP di Perumahan Cipta Asri, jenazah Maria kemudian dibawa ke RS Bhayangkara, di Nongsa.

Jasad Maria dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi, guna mengetahui penyebab kematiannya.

"Jenazah korban kita bawa ke RS bayangkara untuk dilakukan otopsi,"jelas Kaporlesta Barelang Batam, Kombes Pol Hengki.

5. Dikenal ramah dengan tetangga

Sosok Brigadir Maria yang ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Perumahan Cipta Asri, Blok F, Sagulung, dikenal sebagai sosok yang ramah dan suka senyum.

Maria dikenal sangat ramah dan suka senyum dengan tetangganya.

Hal ini diutarakan Yati (58) tetangga korban yang sering bertegur-sapa dengan Maria selama tinggal di perumahan tersebut.

"Dia sangat baik dan ramah terhadap tetangganya, kalau pulang kerja pasti suka senyum kepada saya dan tegur sapa,"kata Yati menceritakan keseharian Maria, Kamis (26/7/2018).

Yati juga mengaku sering dipanggil untuk mengurut saat Maria merasa kurang enak badan.

"Profesi saya kan tukang urut, sekalian berjualan. Nah beliau sering memanggil saya untuk mengurut di rumahnya,"katanya.

6. Tinggalkan dua orang anak masih SD

Maria memiliki dua orang anak, masing-masing satu pria dan satu wanita.

Dua anaknya masih duduk di sekolah dasar.

Anak paling besar duduk di kelas 4 SD, dan yang paling kecil kelas 2 SD.

Setiap pulang kerja, Maria sering terlihat mengajak anak-anaknya jalan-jalan sore di perumahan ini.

"Kalau tidak salah anak pertamanya kelas 4 SD dan yang kedua kelas 2 SD, masih kecil-kecil sih. Makanya kasihan juga melihat anaknya,"ujar Yati.(als)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved