Lidah Terpotong, 4 Gigi Copot dan Tulang Leher Patah. Begini Perlakuan Majikan Zulfa di Malaysia

Yang paling mengenaskan adalah, lidahnya terpotong dan empat giginya copot sehingga cara bicara Zulfa pun berubah menjadi cadel.

Tribun lampung
Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi berdialog dengan Zulfa Nur Chintia, TKW yang diduga disiksa majikannya di Malaysia, Jumat (27/7/2018) siang. 

TRIBUNBATAM.id, LAMPUNG - Zulfa Nur Chintia (24) memutuskan berangkat ke Malaysia pada 2015 silam.

Tujuannya mencari rezeki ternyata malah berbuah petaka.

Setelah hampir tiga tahun menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di negeri Jiran, Zulfa Nur Chintia pulang ke rumah orangtuanya di Pringsewu, Lampung, Rabu (25/7/2018) malam.

Zulfa pulang dengan kondisi yang tak lagi sama dengan saat ia berangkat menuju Malaysia tiga tahun lalu.

Banyak luka lebam di tubuhnya. Bahkan, tulang leher belakangnya patah.

Begitu juga jari telunjuk kanannya yang juga patah.

Yang paling mengenaskan adalah, lidahnya terpotong dan empat giginya copot sehingga cara bicara Zulfa pun berubah menjadi cadel.

Perubahan kondisi fisik Zulfa, tentu saja membuat kaget orangtuanya. Apalagi, Zulfa sebelumnya tak memberi kabar bahwa ia akan pulang.

Zulfa Nur Chintia, TKW asal Lampung yang diduga mendapat siksaan dari majikannya di Malaysia. Lidahnya bahkan sampai terpotong
Zulfa Nur Chintia, TKW asal Lampung yang diduga mendapat siksaan dari majikannya di Malaysia. Lidahnya bahkan sampai terpotong (Tribun Lampung/kotalampung.com)

Ayah Zulfa, Kartim mengaku terkejut melihat kondisi fisik Zulfa Nur Chintia.

Awalnya Zulfa tidak mau menceritakan peristiwa yang ia alami selama menjadi pekerja migran di Malaysia. Zulfa bahkan terlihat ketakutan.

Tetapi setelah dibujuk, Kartim menerangkan, Zulfa akhirnya mau bicara.

Luka yang diderita Zulfa, lanjut Kartim, akibat majikan perempuannya kerap bertindak kasar.

Zulfa dipukul menggunakan tongkat besi, diinjak, dipelintir hingga jari telunjuk patah serta dipukul pakai kursi.

Ketika menceritakan seluruh peristiwa tersebut, Kartim menjelaskan, Zulfa terlihjat sulit berbicara dan suaranya lemah.

Sejak pulang dua hari lalu, Zulfa hanya berkurung diri di kamar.

Peristiwa yang dialami Zulfa Nur Chintia di perantauan pun segera mendapat perhatian tetangga dan Pemkab Pringsewu.

Wakil Bupati Menjenguk

Luka di kepala Zulfa (lampungkota.com)

Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi bersama tim dinas kesehatan (diskes), dinas tenaga kerja (disnaker), dan dinas sosial (dissos) mendatangi Zulfa Nur Chintia di kediaman orangtuanya, Jumat (27/7/2018) siang.

Fauzi pun langsung menginstruksikan diskes untuk terus mengawal proses pengobatan Zulfa hingga sembuh.

Ia meminta agar ada dokter yang rutin mengunjungi Zulfa di rumahnya, untuk memeriksa kondisi kesehatannya.

"Dari sisi kesehatannya, kami akan bertanggung jawab akan hal itu. Ada jadwal piket, mungkin ada dokter-dokter yang ke mari (rumah Zulfa) dari dinas kesehatan. Supaya secepatnya, yang bersangkutan dapat segera beraktivitas untuk dirinya terlebih dahulu," ujar Fauzi, Jumat (27/7/2018).

Sedangkan dari sisi ketenagakerjaan, kata Fauzi, pihaknya akan mencermati persoalan yang dialami Zulfa terlebih dahulu.

Hal itu termasuk prosedur keberangkatan Zulfa ke Malaysia.

Tulang leher Zulfa patah

Fauzi pun berpesan kepada tenaga kerja asal Pringsewu yang akan menjadi pekerja migran di negara lain, agar mengurus prosedur keberangkatan sesuai aturan.

"Dengan jelas, artinya dengan legal," tutur Fauzi. 

Menurut Fauzi, keberangkatan Zulfa Nur Chintia ke Malaysia sudah melalui prosedur resmi pada 2015.

Ia memiliki kontrak selama dua tahun bekerja di negeri Jiran.

Kontrak Zulfa, sambung Fauzi, seharusnya berakhir pada Oktober 2017.

Sehingga, ia semestinya pulang ke Tanah Air pada tanggal tersebut.

Tetapi, Fauzi menjelaskan, Zulfa ternyata memperpanjang kontrak tanpa melalui prosedur resmi.

Hal itu membuat ia tetap bekerja di Malaysia.

"Pesan saya, harus legal dalam berusaha di negeri orang," tutur Fauzi.

Dengan melalui prosedur resmi, Fauzi memaparkan, hal itu dapat melindungi pekerja migran.

"Agar menjadi TKI dengan status legal. Sebab kalau ilegal, tidak ada jaminan keselamatan diri," ungkap Fauzi. (robertus didik budiawan)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul "4 Gigi Copot hingga Lidah Terpotong, Kondisi TKW Asal Pringsewu Sepulang dari Malaysia"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved