Inilah Dukun yang Meculik dan Menyekap Hasmi Selama 15 Tahun, Disembunyikan di Gua Batu

Seorang wanita yang hilang 15 tahun lalu ditemukan di dalam goa di Desa Bajugan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Minggu (5/8/2018).

Hasmi yang diculik dan disekap oleh dukun selama 15 tahun di sebuah gua batu di Tolitoli, Sulawesi Tengah 

Akan tetapi, masyarakat tidak pernah melihat anak gadis itu di rumah pelaku pada siang hari.

“Jadi mungkin kalau malam pelaku membawa korban ke rumahnya. Sekitar subuh dini hari baru disembunyikan lagi ke dalam batu. Karena memang lokasinya tak jauh dari rumah pelaku,”urainya.

Orangtua korban menyangka anak gadisnya hilang dan meninggal dunia. 

Sejak tahun 2003 orangtua korban terus melakukan pencarian namun tak membuahkan hasil.

“Dua tahun lamanya orangtua mencari korban ini. Akhirnya putus asa dan menghentikan pencarian karena dianggap sudah hilang atau meninggal dunia,” sebutnya.

Kondisi korban sendiri saat ditemukan masih dalam keadaan trauma.

Korban tak bisa diajak bicara sehingga belum banyak informasi yang bisa dihimpun penyidik berkaitan modus penculikan itu.

Raja alias Tete Jago, dukun yang menculik dan menyekap Hasmi selama 15 tahun

Untuk memastikan sejumlah hal, misalnya apakah korban telah mengalami kekerasan seksual selama dalam masa penculikan itu, masih diselidiki.

“Kita akan koordinasikan dengan unit perlindungan perempuan dan anak di Polres Tolitoli,” tuturnya.

Pihaknya juga memastikan bahwa korban memang benar anak dari kedua orangtua yang kehilangan anaknya tahun 2003 silam.

“Orangtua korban masih mengenali ciri ciri fisik anaknya dan memastikan itu memang anak mereka,” kata Dickry.

Saat ditemukan korban diduga kuat telah mengalami kekerasan seksual hingga hamil selama dalam masa penculikan.

Pasalnya,  informasi yang beredar di masyarakat, terdapat beberapa pusara yang diduga jenazah janin hasil hubungan pelaku dengan korban.

“Ada gundukan tanah mirip kuburan di sekitar lokasi penemuan korban. Tapi kita belum tau apakah itu kuburan atau bukan. Kami hanya menduga itu kuburan janin hasil pelecehan,” kata Nadir, tokoh pemuda Desa Galumpang.

Menurut Nadir, saat dijemput, korban awalnya enggan untuk diajak pulang oleh polisi dan warga.  

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved