Motion
Komunitas Ini Rangkul Anak Hemofilia Agar Tetap Sekolah
Komunitas Hemofilia Kepri dibentuk agar penderita hemofilia tidak merasa sendiri dan bisa saling mendukung serta menguatkan satu sama lainnya.
BANYAKNYA penderita hemofilia di Kepri akhirnya mendorong terbentuknya Komunitas Hemofilia di Kepri tepatnya pada tahun 2011.
Pembentukan komunitas ini juga didorong karena belum adanya komunitas bagi penderita hemofilia saat itu.
Komunitas Hemofilia Kepri yang diketuai Sunil tersebut anggotanya lebih kurang 40 orang.
Sunil menceritakan, kehadiran komunitas ini diharapkan agar para penderita hemofilia tidak merasa sendiri dan bisa saling mendukung serta menguatkan satu sama lainnya.
"Jadi kami ke daerah Kepri untuk sosialisasi dari Tanjungpinang, Tanjunguban hingga Anambas. Kami memberikan informasi pada masyarakat mengenai obat dan cara menyikapi hemofilia," ujar Sunil.
Sunil juga mengatakan, komunitas hemofilia yang ada di Kepri diibaratkan seperti kaki meja dari pihak BPJS, Rumah Sakit, penyedia obat dan teman-teman yang ikut andil agar program tersebut bisa terus berjalan.
"Saat menggelar sosialiasi ke daerah-daerah di Batam, komunitas ini juga melibatkan Dinas terkait dan Puskesmas. Karena di daerah yang jauh, agak susah masuk obat. Jadi kami mengajak semua pihak termasuk perusahaan dalam bekerja sama untuk membantuk komunitas hemofilia," ungkapnya.
Dengan adanya komunitas ini juga diharapkan anak-anak penderita hemofilia bisa sekolah dengan lancar, tidak menghilangkan waktu dalam bekerja dan bisa berobat dengan mudah. Bukan hanya di kota saja, tetapi merata hingga ke daerah-daerah di Kepri.
"Menciptakan masyarakat dengan hemofilia yang mandiri dan kreatif. Dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan dengan dukungan dari sekeliling. Semoga anak hemofilia tidak ada yang putus sekolah dan bisa sekolah lagi," ungkapnya. (*)
Cek dan Kenali Gejala Hemofilia
HEMOFILIA merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan perdarahan karena kekurangan faktor pembekuan darah.
Dr Retno SpA, dokter spesialis anak yang juga berperan sebagai tim medis Komunitas Hemofilia Kepri berpesan pada masyarakat agar mengenal tanda-tanda pendarahan ringan dan berat, kulit bintik merah, bercak, hingga lebam. Juga mengenali saluran nafas serta pendarhan lain seperti luka tanpa disengaja pendarahan.
"Kenali pendaharahan pada gusi, gigi dan faktor pembekuan darah yang tidak berhenti atau sulit membeku. Jika sudah diketahui, sunat perlu persiapan khusus, pelaksanaannya sedikit berbeda. Sunat metode dengan minimal darah sama sekali," ujar dr Retno SpA
Bagi para orangtua, harus meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak mereka. Jika ada hal yang tak wajar, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Karena bisa mengarah pada akibat yang lebih fatal. (*)
Sebarkan Informasi Lewat Sosialiasasi
HARI Hemofilia sedunia pada April 2018 lalu diisi dengan pemberian informasi pada masyarakat luas mengenai hemofilia. Dipilih Mega wisata Ocarina sebagai lokasi sosialisasi agar masyarakat luas tahu mengenai hemofilia.
