Ini 5 Fakta Penolakan Ahmad Dhani di Surabaya, Terjebak 2 Jam hingga Emak-emak Cakar Polwan
Penolakan tersebut disebabkan sikap politik Ahmad Dhani dalam Pilpres 2019, khususnya dalam gerakan #2019GantiPresiden.
Pembubaran massa menyusul protes sejumlah warga atas aksi deklarasi tersebut. Dengan pengeras suara, polisi mengimbau agar massa yang sudah berkumpul di sekitar Monumen Tugu Pahlawan Surabaya membubarkan diri.
Namun, massa menolak untuk bubar.
"Mana undang-undangnya, mana aturannya bahwa acara ini harus punya izin," kata seorang ibu kepada seorang polwan yang menghalaunya untuk membubarkan diri.
3. "Emak-emak" mencakar polwan yang hendak membubarkan aksi #2019GantiPresiden

Saat polisi membubarkan aksi deklarasi Ganti Presiden 2019 di Surabaya, pada hari Minggu (26/8/2018), seorang anggota Polwan terluka wajahnya karena dicakar oleh seorang ibu peserta aksi.
Polwan tersebut bernama Bripda Agis adalah anggota polisi yang bertugas di Polsek Bubutan Surabaya.
Wajahnya terkena goresan kuku seorang ibu yang menolak bubar saat berada di sekitar Monumen Tugu Pahlawan Surabaya.
Bripda Agis mengisahkan, saat itu dia meminta kelompok ibu-ibu peserta deklarasi Ganti Presiden 2019 yang duduk di pinggir Jalan Tembaan untuk membubarkan diri.
Namun ibu-ibu tersebut menolak.
"Saya lalu mencoba mengangkat tubuh salah satu ibu yang sedang duduk, tiba-tiba ibu tersebut mencakar wajah saya," kata Agis.
4. Terlibat keributan di halaman masjid, massa dibubarkan oleh pengurus masjid

Aksi dorong terjadi antara dua kubu di halaman Masjid Kemayoran, Jalan Indrapura, Surabaya, dibubarkan oleh pengurus masjid.
"Ayo semuanya keluar, Ini masjid, jangan buat kerusuhan di dalam masjid. Ini belum waktunya Salat Dhuhur," kata pengurus masjid.
Usut punya usut, ternyata massa pro #2019GantiPresiden awalnya menggelar aksi di Monumen Tugu Pahlawan.
Setelah dibubarkan polisi, massa bergerak ke arah Jalan Indrapura, tak jauh dari Kantor DPRD.