Kelainan Cyclopia Disebut Sebagai Penyebab Lahirnya Bayi Bermata Satu. Ini Pemicunya

Apa sebenarnya penyebab bayi lahir dengan mata satu? Apa nama penyakit yang diderita bayi bermata satu?

dok. TRIBUNMEDAN
bayi perempuan lahir dengan mata satu di Panyabungan, Mandailing Natal 

TRIBUNBATAM.id - Sejak kemarin, ramai pemberitaan terkait lahirnya bayi bermata satu di Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Lantas, apa sebenarnya penyebab bayi lahir dengan mata satu? Apa nama penyakit yang diderita bayi bermata satu?

Ternyata dalam ilmu kedokteran, penyebab kelahiran bayi bermata satu seperti di Mandailing Natal, Sumatera Utara tersebut merupakan kelainan bernama Cyclopia.

Lalu, bagaimana cara pencegahan kehamilan bayi bermata satu?

Kelahiran bayi bermata satu dan tanpa hidung di Mandailing Natal Sumatera Utara menghebohkan dunia medis maupun dunia maya.

Baca: 5 Fakta Bayi Bermata Satu di Mandailing Natal, dari Penyebab hingga Kejadian Langka

Baca: Bayi Bermata Satu Lahir di Madina, Mandailing Natal, Sumut. Orangtuanya Syok

Baca: Bayi Bermata Satu Lahir di Madina, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Begini Kondisinya

Pantauan TribunStyle.com, kelahiran bayi bermata satu trending dalam pencarian di mesin pencari Google hingga Sabtu pagi 15 September 2018.

Di Twitter juga ramai orang berkicau dan mengobrol soal kelahiran bayi bermata satu.

Banyak orang melacak lewat search engine Google apa penyebab kelahiran bayi bermata satu di Mandailing Natal Sumatera Utara hingga membuat kedua orangtuanya syok melihat buah hatinya.

Tak sedikit kalangan masyarakat berempati sedih melihat fenomena ini. 

Dinas Kesehatan Pemkab Mandailing Natal Syafriddin Nasution mengungkap berbagai kemungkinan penyebabnya.

"Kalau kata dokter spesialis bayi yang tadi melihat bersama kami, ada beberapa kemungkinan penyebab. Pertama bisa jadi karena obat-obat yang dulu dikonsumsi si ibu, kemudian bisa juga karena virus," ujar Syarifuddin seperti TribunStyle.com lansir dari TribunMedan.com . 

Syarifuddin pesimistis bayi perempuan tersebut dapat bertahan hidup lama.

Sebab, kelahiran bayi seperti juga pernah terjadi di luar negeri.

Rata-rata meninggal beberapa saat setelah dilahirkan.

"Ini kejadian yang ketujuh. Yang terakhir di Mesir dan meninggal beberapa jam kemudian. Kalau kata dokter bayi, bayi perempuan itu tidak akan bertahan lama hidup," ujar Syarifuddin dikutip dari TribunMedan.com.

Adanya kelahiran bayi bermata satu ini cukup membuat perhatian publik.

Lalu, apa saja penyebabnya dan bagaimana mencegahnya?

Melansir healthline.com, penyakit yang mengakibatkan lahirnya bayi bermata satu disebut Cyclopia.

Pemberian nama penyakit Cyclopia berasal dari mitologi Yunani yang berarti raksasa bermata satu.

Cyclopia merupakan cacat lahir yang langka, terjadi saat bagian depan otak tak terbelah menjadi bagian kanan dan kiri.

Bayi dengan Cyclopia biasanya tak memiliki hidung, namun terdapat pertumbuhan seperti hidung di atas mata sang bayi di masa kehamilan.

Biasanya bayi Cyclopia tak bisa bertahan hidup karena kondisi organ dalamnya yang juga tumbuh tak sempurna.

Mata satu dan hidung yang hilang disebabkan hasil pembentukan sempurna di dalam rahim.

Peristiwa ini jarang terjadi pada manusia, namun kamu harus tetap waspada dan mengenali cara mencegahnya.

Penyakit ini bisa disebabkan dari masalah genetik dan obat yang tak sesuai di masa kehamilan.

Di antara masalah genetik itu yakni kelainan kromosom seperti trisomi 13 dan mutasi gen.

Tak hanya itu, penyebab lainnya seperti adanya jumlah racun tertentu di tubuh selama pembentukan janin.

Sementara untuk obat yang tak sesuai seperti kamu menderita diabetes atau alkoholik, biasanya ada penumpukan toksin dalam tubuh.

Penumpukan toksin tersebut menyebabkan belahan otak tunggal pada bayi di masa kehamilan.

Mengutip TribunJakarta.com yang melansir jurnal Mahatma Gandhi Medical College & Research Institute, ternyata terdapat tiga tipe penyakit cyclopia.

Tiga tipe yang dimaksud adalah, kelainan satu mata (monophtalmia), dua bola mata menyatu (synophthalmia) dan tidak adanya bola mata (anophthalmia).

Untuk mencegah terjadinya kelahiran bayi mata satu, sebaiknya calon ibu melakukan pemeriksaan secara berkala ke dokter.

Tak hanya itu, kamu juga perlu melakukan pemindaian rahim menggunakan ultrasonografi agar mendeteksi adanya kelainan pada janin.

Calon ibu juga disarankan berhenti konsumsi alkohol dan penggunaan obat terlarang.

Bertahan Hidup 7 Jam Akhirnya Bayi Bermata Satu Meninggal Dunia

Berinisial Sur, warga Kelurahan Kayujati, Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Mandailing Natal (Madani), Sumatera Utara, melahirkan anak ke limanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan pada Rabu (13/9/2018) sekira pukul 15.30 WIB.

Namun dia dan suaminya langsung menutup diri gara-gara bayi perempuannya itu hadir ke dunia dengan kekurangan fisik.

Pasangan suami istri yang bermata pencarian penambang emas ini tak mau memberikan informasi apapun kepada media.

Akhirnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal Syarifuddin Nasution, yang memberikan pernyataan.

Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan namun belum bisa menemui orangtua si bayi.

"Kita kesulitan mendapat informasi karena keluarganya masih tertutup. Mungkin si ibu masih syok, kondisi si bayi pun sangat memprihatinkan. Lahir dengan operasi, tanpa hidung dan bermata satu, tapi organ tubuh lain lengkap. Kita pasang selang oksigen dari mulut untuk menggantikan fungsi pernafasan," kata Syarifuddin, Kamis (13/9/2018) malam seperti dilansir Kompas.com 

Menurut keterangan dokter anak yang menangani, lanjut dia, bayi tersebut tak punya harapan hidup yang besar.

"Ini kasus langka, yang ke tujuh di dunia, terakhir terjadi di Mesir. Harapan hidupnya cuma satu sampai satu tiga hari. Tapi tadi dokter bilang, lima jam saja sudah syukur," ungkapnya.

Alasannya, sang bayi akan mengalami kondisi umum seperti gangguan pernafasan dan jatung.

Untuk denyut jantung, saat ini di bawah 100 bpm dengan berat 2,4 kilogram.

Syarifuddin menduga, penyebab bayi tersebut lahir dengan kondisi "Cyclopia" karena virus Rubella dan obat-obatan.

"Orangtua si bayi itu merantau dari Jawa. Kita menduga akibat virus Rubella dan obat-obatan. Setiap 15 menit kita periksa kondisinya. Kalau kondisi umumnya sudah bagus, akan kita rujuk ke Medan," ucap Syarifuddin.

Selang tujuh jam pasca lahir atau sekira pukul 22.55 WIB, bayi tersebut menghembuskan nafas terakhirnya. Syarifuddin yang dikonfirmasi kembali membenarkan peristiwa ini.

"Kita sudah berusaha maksimal menanganinya, tapi Tuhan punya kehendak..." katanya. (TribunStyle.com/*) 

*Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Inilah Fakta Cyclopia, Penyebab Bayi Bermata Satu di Mandailing Natal dan Siasat Pencegahannya

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved