BATAM TERKINI

Aksi Jambret di Lubukbaja Kian Nekat. Rebut Tas hingga Sambar HP

Kejahatan jalanan di wilayah Batam, terutama di wilayah Lubukbaja, Nagoya kian menyeruak akhir-akhir ini.

Jalur di wilayah Lubukbaja, Batam yang kerap terjadi aksi penjambretan. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kejahatan jalanan di wilayah Batam, terutama di wilayah Lubukbaja, Nagoya kian menyeruak akhir-akhir ini. Aksi penjambretan kerap terjadi, dimana pelakunya pun lebih nekat.

Maraknya aksi penjabretan, bahkan pencurian dengan pemberatan (curat) banyak diperguncingkan warga sekitar Penuin hingga wilayah Windsor. Aksi jabret kerap terjadi di saat malam hari. Korbannya para pengguna jalan, yang ditunggu saat lengah.

“Di wilayah ini (jalur jalan lampu merah Simpang Harmoni Windsor hingga lampu merah di Baloi Taman Kota) memang paling sering. Sudah berapa kali terjadi akhir-akhir ini...,” ujar Wanto, warga Marina Park kepada Tribunbatam.id, Selasa (18/9/2018).

Baca: Transaksi di Kawasan Masjid Raya, Kurir Narkoba Ini Sebunyikan 96,6 gram Sabu

Baca: Dihabiskan di Kampung, Segini Bagian Uang Para Pelaku Pecah Kaca Setelah Gasak Rp 78 Juta

Baca: Waspada Jambret di Jalanan, Begini Trik Pakai Tas saat Bersepeda Motor

Ia dan beberapa warga memperguncingkan beberapa kali aksi penjambretan yang cukup nekat, tepatnya di jalan depan Hotel 89, Penuin, hingga wilayah Windsor itu. Menurut warga, pelaku memiliki ciri-ciri sebagaimana umumnya pelaku jambret selama ini.

Pelaku umumnya berboncengan motor, memepet pengendara yang jadi sasaran, dan langsung menyerobot barang milik korban.

Rani, warga Maria Park, Lubukbaja, kepada Tribun mengaku pada malam Minggu (15/08/2018) kemarin nyaris menjadi korban penjambretan. Ia yang diboncengkan suaminya saat habis makan, tiba-tiba dipepet oleh pemotor yang berlawan arah. Aksi penjambretan dilakukan tepat di belokan jalan yang suasananya cukup sepi.

Pelaku dengan melambatkan motor langsung berusaha merebut kalung yang dikenakannya. Soal nilainya, ia hanya mengaku jutaan rupiah.

Ia mengaku beruntung, sudah cukup waspada, sehingga saat hendak diraih dirinya sempat mengelak. “Kalung tidak kena. Tapi kaos sampai robek. Dua orang boncengan langsung kabur,” katanya.

Diceritakan, saat itu ia memang sedang hendak berbelok masuk ke arah jalan Marina Park. Tiba-tiba ada motor yang dikendarai dua orang datang dari depan dan melambat. Saat di belokan, pelaku berusaha memepet dan merebut kalungnya.

Pelaku juga membawa botol air mineral besar. Saat suaminya hendak mengejar, pelaku melempar botol mineral itu. Dalam sesaat, mereka langsung kabur. “Motor sempat roboh karena mengelak pepetan jambret. Sayangnya saat mau mengejar, handphone suami jatuh. Setelah ambil Hp lalu mau ngejar, sudah kabut jauh,” tambahnya.

Warga di depan Hotel 89 Penuin langsung menemuinya. Dari beberapa penuturan dan kesaksian warga, aksi itu bukanlah yang pertama. Dalam selang waktu sekitar sebulan terakhir, aksi penjabretan di sekitar jalan tersebut kerap terjadi.

Sebelumnya, seorang warga yang sedang berhenti mengisi angin ban mobilnya, tiba-tiba direbut handpnonenya oleh penjambret yang berboncengan motor. Kejadian tepat di sebenrang Hotel 89 Penuin.

“Saat orangtuanya awasin ngisi angin ban mobil, anaknya keluar mobil main HP. Langusng direbut jambret,” ungkap warga.

Tak berselang lama, aksi penjambretan juga dialami seorang penjual durian di trotoar jalan, wilayah itu. Saat ia turun dari kendaraan, tas yang ia cangklong pun langsung direbut dan dibawa kabur pelaku penjambretan.

Warga menceritakan, aksi itu tidak hanya terjadi di jalan raya. Cerita cukup unik juga disampaikan, bahwa kenekatan jambret di wilayah itu sempat kena batunya. Pelaku penjambretan sempat ditangkap oleh seorang sekuriti di wilayah Marina Park, saat ketahuan merebut handphone warga yang sedang berlalu di wilayah itu.

Pelaku ditangap dan dibanting tanpa ampun oleh pria penjaga malam yang tuna wicara itu. Oleh warga langsung dihajar dan diamankan.

“Saat itu sempat ada yang ketangkap. Dikejar oleh Bisu (maaf, demikian biasa disebut warga–red). Penjaga malam itu memang tanpa ampun. Dia banting,” kata seorang warga lainnya kepada Tribun.

Curat pecah kaca

Di wilayah itu, tak hanya aksi jambret yang menjadi pembicaraan warga. Terakhir kali, aksi curat dengan modus pecah kaca mobil juga terjadi di depan Morning Bakery Windsor. Pada 18 Agustus lalu, seorang warga yang hendak memesan kopi, tiba-tiba jadi sasaran kejahatan.

Dalam hitungan menit, saat mobil berhenti, kaca mobil dipecah. Uang sebanyak Rp 78 juta yang ia taruh di jok juga diembat para pelaku.

Beruntung, jajaran Polresta Barelang langsung bertindak. Tiga orang pelaku bisa ditangkap, di Batam maupun di kampung halamannya, di wilayah Sumatera.

Pelaku pecah kaca di kawasan Winsor pada 18 Agustus 2018 lalu itu, terdiri satu pelaku diamankan di Batam dan dua pelaku diamankan di Palembang. Tim Buser Macan Barelang tiba dari Palembang bersama dua tersangka, Rabu (29/8/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

Mereka mengakui telah beraksi di depan Morning Bakery Windsor itu. Tersangka adalah M Nur (28) Yudi Candra (30) dan Hamid (50).

Dari penuturan tersangka, usai beraksi mereka kabur dan bertemu di suatu tempat. Usai membagikan uang tunai sebanyak Rp 78 juta, dua pelaku memilih balik ke Palembang sementara satu pelaku bertahan di Kota Batam. Setelah satu orang ditangkap di Batam, dua yang lain pun terlacak.

Mereka mengaku sudah biasa menjalankan aksinya di Malaysia. Mereka nekat beraksi di Batam karena kehabisan uang. Mereka semula masuk Batam untuk memperpanjang paspor, namun saat dompet tipis, mereka juga beraksi di Batam.(pwk)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved