Mitos-mitos Soal Viagra yang Harus Diluruskan. Inilah Faktanya
Viagra adalah salah satu merek dagang untuk obat dengan kandungan sildenafil. Obat ini digunakan untuk menangani disfungsi ereksi
“Tapi, itu bisa terjadi jika kamu juga mendapatkan terapi injeksi penis.”
Menggabungkan perawatan memiliki efek kumulatif—terapi injeksi penis membuat ereksi keras, dan menambahkan Viagra membuat mereka lebih keras dan bahkan lebih tahan lama.
Jadi, tetaplah di sisi yang aman dan jangan campurkan keduanya
Fakta: Viagra dapat mencegah pembengkakan penis
Bukan rahasia lagi bahwa Viagra membuat penis lebih keras saat berhubungan seks. Namun, apa yang mungkin tidak kamu ketahui, Viagra pun dapat menyelamatkan penis dari cedera, jika mulai mengasup sejak dini.
Kalau kamu mengalami disfungsi ereksi, namun tidak segera konsultasi ke dokter hingga ereksi tak lagi keras, maka risikonya penis bisa rusak. Montague mengungkapkan, berhubungan seks dengan ereksi yang nyaris tidak “cukup keras” dapat menekuk dan merobek jaringan penis, sehingga mungkin bisa membuat luka.
Jaringan parut tidak elastis seperti jaringan penis yang sehat, sehingga akan memaksa penis untuk membungkuk dengan ereksi di masa depan. Hal ini yang disebut dengan penyakit Peyronie. Kondisi ini memengaruhi sembilan persen pria berusia antara 40 dan 75 tahun.
Banyak dari pria ini memiliki apa yang disebut Dr. Montague sebagai ketidakmampuan ereksi seperti dahulu. Saat berhubungan seks, penis menekuk dan bisa berisiko rusak. Dengan mengasup viagra, maka akan membantu mencegah dan menghindari cedera yang berisiko seumur hidup.
Ia juga menganjurkan untuk segera konsultasi ke dokter. “Jika kamu mengalami masalah disfungsi ereksi, maka harus merasa yakin pergi ke dokter. Ini masalah umum,” kata Montague. “Banyak pria merasa malu, tetapi seharusnya tidak. Bantuan tersedia, dan itu patut dicoba.”(*)