GEMPA DONGGALA PALU

Rutan Donggala Dibakar, Napi Kabur. Napi Sempat Minta Dibebaskan Bertemu Keluarga Paska-Gempa

Rumah tahanan kelas II B Donggala, Sulawesi Tengah dibakar ratusan narapidana, Sabtu (30/9/2018) pukul 23.00 waktu setempat

Editor: Mairi Nandarson
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Narapidana dan tahanan dikumpulkan di halaman saat terjadi kebakaran di Rumah Tahanan Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018) pasca kerusuhan tahanan. Kerusuhan dipicu permintaan narapidana dan tahanan dibebaskan untuk menemui keluarga yang terkena musibah gempa tidak dipenuhi. Sekitar 100 tahanan dikabarkan melarikan diri. 

2. Rutan Donggala hangus dan rata dengan tanah

Polisi berjaga saat terjadi kebakaran di Rumah Tahanan Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018) pasca kerusuhan tahanan. Kerusuhan dipicu permintaan narapidana dan tahanan dibebaskan untuk menemui keluarga yang terkena musibah gempa tidak dipenuhi. Sekitar 100 tahanan dikabarkan melarikan diri.
Polisi berjaga saat terjadi kebakaran di Rumah Tahanan Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018) pasca kerusuhan tahanan. Kerusuhan dipicu permintaan narapidana dan tahanan dibebaskan untuk menemui keluarga yang terkena musibah gempa tidak dipenuhi. Sekitar 100 tahanan dikabarkan melarikan diri. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Kepala Rutan Donggala, Saifuddin mengatakan, upaya pengendalian kerusuhan sudah dilakukan dengan mengerahkan ratusan personel Brimob dari Polda Sulawesi Tengah.

Namun, minimnya mobil pemadam kebakaran yang tiba di rutan membuat api tidak terkendali. Kondisi rutan Donggala pun rata dengan tanah.

Ruang terdepan dari gedung utama ludes terbakar.

Akibatnya, rutan tak lagi bisa menampung para tahanan yang masih berada di rutan.

Saifuddin mengatakan, kerusuhan terjadi mulai sekitar pukul 23.00 WIB.

3. Ratusan napi kabur dari rutan Donggala

Ratusan napi kabur dari rumah tahanan kelas II B Donggala, Sulawesi Tengah, saat terjadi kerusuhan dan pembakaran rutan, Sabtu (30/9/2018).

"Ada sekitar 100 narapidana dan tahanan diperkirakan kabur," kata Saifuddin kepada Kompas.com, di lokasi kejadian.

Saifuddin mengungkapkan, pembakaran rutan ini dilakukan napi karena tuntutan mereka untuk dibebaskan dan bertemu dengan keluarga ditolak.

Tuntutan tersebut muncul pasca gempa bumi dan tsunami menghantam Donggala.

Terkait kaburnya narapidana tersebut, petugas masih terus melakukan pengejaran. Ratusan personel Brimob Polda Sulawesi Tengah telah berjaga di sekitar area rutan untuk mengendalikan situasi.

4. Jumlah napi melebihi kapasitas rutan

Kerusuhan terjadi di rutan Donggala. Para napi membakar bangunan di rutan dan tercatat kurang lebih seratus napi kabur ketika kerusuhan terjadi.

Petugas rutan di Jalan Poros Palu, Mamuji, pun kewalahan mengendalikan 342 napi yang emosi.

Seperti diketahui, kapasitas rutan Donggala ini hanya menampung 116 orang.

Akibat kerusuhan, sebagian besar area rutan hangus dan tidak bisa lagi digunakan untuk menampung para napi yang masih bertahan diluar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta di Balik Kerusuhan Rutan Donggala, Ingin Bertemu Keluarga hingga Kabur dari Rutan" 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved