GEMPA DONGGALA PALU

Kisah Pilu Polisi yang Jadi Korban Gempa Palu, Rencana Lamaran Pupus Tersapu Bencana

Sesuai rencana, pekan ini dijadwalkan upacara lamaran. Keluarga Gus Maiz akan menemui keluarga kekasihnya di Palu.

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia. 

Ipar korban yang juga anggota polisi, Ketut Sumadiya, menyebutkan kemarin jenazah korban dikabarkan berada di RS Bhayangkara, Sulawesi Tengah.

Karena itu, keluarga pun menggelar peneduh (terop) untuk menyambut jenazah. Hanya saja, kabar kepulangan adik iparnya itu masih simpang siur.

Sempat dikabarkan jenazah akan dipulangkan kemarin sore, ternyata batal. Ada info harus keluarga yang tanda tangan untuk kepulangan jenazah dari Palu. Sementara tak ada pihak keluarga di Palu.

"Katanya akan dipulangkan hari ini (kemarin, red). Tapi informasinya setiap jenazah yang akan dipulangkan, menunggu tanda tangan dari pihak keluarga. Kalau tidak begitu, jenazah itu tidak bertuan. Kalau tidak ada tanda tangan keluarga, jenasah akan dikubur massal. Nah, ini jadi kesulitan dan keluhan kami," bebernya. (*)

*Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Brigadir Sukamiarta yang Meninggal Tersapu Tsunami saat Siapkan Lamaran"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved