Dikira Kecanduan Narkoba, Ternyata Aksi Sayat Tangan 56 Siswa SMP Dipicu Hal Ini
Tindakan 56 siswa SMP di Pekanbaru yang menyayat tangan mereka menjadi perhatian publik. Ternyata ini pemicunya.
TRIBUNBATAM.id - Tindakan 56 siswa SMP di Pekanbaru yang menyayat tangan mereka menjadi perhatian publik.
Bahkan, badan Narkotika Nasional (BNN) ikut turun tangan terkait kasus tersebut.
Anehnya, mereka melakukannya saat menonton tayangan di Youtube untuk ikut challenge (tantangan) setelah mengonsumsi minuman berenergi.
Karena kejadian ini dilakukan saat mengonsumsi minuman berenergi.
"Mereka mengaku, melihat tayangan dari Youtube, dan dicoba dengan mengonsumsi itu (minuman berenergi), mungkin sakitnya kurang, rasanya seperti agak kebas," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru Kombes Pol Sukito saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com.
Dikisahkan Kombes Pol Sukito, mulanya, Kepala SMP tersebut menyampaikan kecurigaannya terhadap murid-muridnya karena di tangan mereka ada luka bekas goresan.
Baca: Fakta Terbaru Ratna Sarumpaet, Kesaksian Petugas Bandara hingga Tak Ada Laporan Polisi
Baca: Gunung Soputan Erupsi, Tinggi Kolom Abu Vulkanik 4.000 Meter. PVMBG: Belum Perlu Mengungsi
Baca: TSUNAMI PALU - Kapal Sabuk Nusantara Terseret ke Daratan hingga 70 Meter. Ini 3 Fakta Dibaliknya!
Baca: Gara-gara Cuitan Twitter, Kekayaan Pengusaha Ini Mendadak Rontok
"Jadi Kepala Sekolah ini curiga, apakah anak-anaknya seperti itu karena ada dugaan pengaruh narkoba atau seperti apa. Jadi minta tolong didalami kenapa anak muridnya begitu," kata Sukito.
Terkait laporan itu lanjut Sukito, pihaknya pun melakukan assessment dan introgasi terhadap para murid SMP itu.
Mereka mengaku, tidak pernah mengonsumsi narkoba. Melainkan, mereka ternyata meminum minuman berenergi tersebut. Bahkan ada yang sampai 2, 3, bahkan 4 kali dalam sehari.
"Kita tanya, bagaimana rasanya. Mereka bilang rasanya segar, kalau enggak minum ada yang kurang, jadi ketagihan," beber Sukito.
Lebih jauh disebutkan Kepala BNNK Pekanbaru ini, setelah dilakukan pengecekan dengan alat khusus terhadap urine mereka.
Ternyata murid yang mengonsumsi lebih dari 2 kemasan minuman berenergi itu, terindikasi positif zat benzo.
"Kalo nggak salah benzo itu di kedokteran untuk anastesi (bius), jadi disayat tidak terasa sakit. Mereka mengaku, melihat tayangan dari YouTube, dicoba dengan mengonsumsi itu (minuman berenergi), mungkin sakitnya kurang, rasanya seperti agak kebas," kata Sukito.
Sukito menyatakan, dari hasil assessment yang dilakukan, yang terindikasi urine-nya mengandung benzo sekitar 56 orang. Namun dari kemasan produk itu, pihaknya tidak menemukan ada tertera zat benzo.
Hanya saja, ada anjuran minuman tersebut tidak diperuntukkan bagi wanita hamil dan menyusui dan anak-anak.