Di Bali, Bule Ini Ditawari Terapi Keluarkan 'Naga Merah'. Awalnya Syok Akhirnya Pengen Coba Lagi

Ini adalah kisah warga Australia bernama Candise Raison dan suaminya, Matthew, saat berlibur ke Bali.

KOLASE FACEBOOK via Dailymail.co.uk

Esoknya, punggung Matthew penuh dengan tanda garis merah.

Baik Candice dan Matthew sempat syok melihat tanda merah di punggung ini.

Tapi, karena Matthew malah merasa tubuhnya enak dan segar, mereka berdua kemudian hanya tertawa saja melihat tanda kerokan ini.

Baca: Setelah Dianiaya, Ternyata AW Sempat Bawa Istrinya Keliling Batam saat Sekarat

Baca: Reputasi Cristiano Ronaldo di Ujung Tanduk, Sederet Sponsor Ini Akan Ikut Terkena Dampak

Baca: Loker Batam Hari Ini - Jangan Lewatkan 4 Info Lowongan Kerja Hari Ini

"Kami semua tertawa sampai menangis," ujar Candice.

Candice pun mengaku terkejut, karena hasil kerokan ini justru memberikan kejutan buat mereka.

Matthew, sebelumnya mengalami sakit punggung yang kerap kambuh dalam 3 tahun terakhir.

Tapi, setelah kerokan, sakit punggung itu ternyata tak lagi muncul.

"Dia tak pernah lagi mengeluhkan sakit punggungnya lagi setelah itu!," kata Candice.

Candice juga menceritakan, kekhawatirannya semula bila tanda merah itu adalah bekas luka, tidak terjadi.

Seperti halnya kerokan, tanda merah itu berangsur-angsur hilang dalam 5 hari.

"Dia (Matthew) sepertinya akan mencoba lagi, karena dia begitu menikmati hasilnya," ujar Candice.

Kerokan sebetulnya bukan teknik terapi yang hanya ada di Indonesia.

Di China, terapi semacam ini disebut gua sha.

Sebuah terapi yang memanfaatkan sisi koin atau sendok yang kemudian digosok secara pararel di punggung atau dada.

Sementara di Vietnam dan Kamboja, kerokan dikenal dengan sebutan cao gio.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved