Ingin Jadi Ahok di DPRD DKI Jakarta, Ini Alasan Prasetio Edi Marsudi
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi beberapa kali menyebut nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat rapat
PMD untuk PT Jakpro dicoret karena kuota penerimaan modal untuk Jakpro sudah hampir habis.
Sementara PAM Jaya, kegiatan yang akan dikerjakan dengan PMD itu ternyata masih tugas dari dua mitra swasta PAM Jaya, yaitu Palyja dan Aetra.
Prasetio mengatakan, akan timbul potensi hukum jika PMD untuk PAM Jaya dipaksa untuk diberikan.
Dia juga tegas terkait dirut baru BUMD tersebut, Bambang Hernowo.
Prasetio mengatakan, Bambang dulunya adalah corporate secretary di Aetra.
Menurut dia, hal ini tidak fair karena Aetra memiliki kepentingan bisnis juga. Dia meminta Bambang dicopot dari jabatannya.
"PAM Jaya ini harus diganti. Selama tidak diganti, saya enggak tanda tangan," ujar Prasetio.
Bukan satu kali
Bukan satu kali saja Prasetio menyebut ingin menjadi Ahok di DPRD.
Dia pernah menyebut itu beberapa hari lalu ketika mengingatkan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.
Prasetio meminta Saefullah memecat pejabat SKPD yang tidak mau diberi anggaran untuk melakukan pembangunan.
Penolakan melakukan pembangunan akan membuat penyerapan APBD DKI rendah.
Prasetio lalu menyinggung sikap Ahok yang dulu sering memecat pegawai dengan kriteria seperti itu.
Ahok kini ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, sebagai terpidana kasus penodaan agama.
"Mungkin bahasa saya yang paling kasar sekarang pecat. Yang doyan mecat orangnya di Mako Brimob sekarang, saya yang gantiin di DPRD, pecat orang itu," ujar Prasetio.