Ingin Jadi Ahok di DPRD DKI Jakarta, Ini Alasan Prasetio Edi Marsudi

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi beberapa kali menyebut nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat rapat

Editor: Mairi Nandarson
KOMPAS.com/NURSITA SARI
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018) malam. 

PMD untuk PT Jakpro dicoret karena kuota penerimaan modal untuk Jakpro sudah hampir habis.

Sementara PAM Jaya, kegiatan yang akan dikerjakan dengan PMD itu ternyata masih tugas dari dua mitra swasta PAM Jaya, yaitu Palyja dan Aetra.

Prasetio mengatakan, akan timbul potensi hukum jika PMD untuk PAM Jaya dipaksa untuk diberikan.

Dia juga tegas terkait dirut baru BUMD tersebut, Bambang Hernowo.

Prasetio mengatakan, Bambang dulunya adalah corporate secretary di Aetra.

Menurut dia, hal ini tidak fair karena Aetra memiliki kepentingan bisnis juga. Dia meminta Bambang dicopot dari jabatannya.

"PAM Jaya ini harus diganti. Selama tidak diganti, saya enggak tanda tangan," ujar Prasetio.

Bukan satu kali

Bukan satu kali saja Prasetio menyebut ingin menjadi Ahok di DPRD.

Dia pernah menyebut itu beberapa hari lalu ketika mengingatkan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.

Prasetio meminta Saefullah memecat pejabat SKPD yang tidak mau diberi anggaran untuk melakukan pembangunan.

Penolakan melakukan pembangunan akan membuat penyerapan APBD DKI rendah.

Prasetio lalu menyinggung sikap Ahok yang dulu sering memecat pegawai dengan kriteria seperti itu.

Ahok kini ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, sebagai terpidana kasus penodaan agama.

"Mungkin bahasa saya yang paling kasar sekarang pecat. Yang doyan mecat orangnya di Mako Brimob sekarang, saya yang gantiin di DPRD, pecat orang itu," ujar Prasetio.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved