Berwarna Oranye dan Dilengkapi Sinyal, Ini 8 Fakta Menarik Terkait Black Box

Black box menjadi benda yang paling dicari keberadaannya saat sebuah pesawat mengalami kecelakaan. Simak 8 fakta dibaliknya.

abc.net.au
Black Box 

TRIBUNBATAM.id - Black box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT610 sudah ditemukan Kamis (1/11/2018).

Dalam dunia penerbangan, black box menjadi  benda yang paling dicari keberadaannya saat sebuah pesawat mengalami kecelakaan.

Bukan tanpa alasan, kotak inilah yang akan menjadi jawaban atas segala pertanyaan tim investigasi saat mencari tahu penyebab terjadinya kecelakaan.

Dengan alat ini, informasi dapat dikumpulkan dengan lebih mudah.

Baca: Segera Jalani Operasi, Nelayan Batam yang Ditabrak Kapal Polisi Patroli Singapura Masih Trauma

Baca: Ditemukan di Kedalaman 30 Meter, Ini Dia Penampakan Black Box Lion Air PK-LQP JT610

Baca: Sebagian Badan Pesawat Lion Air JT610 Ditemukan di Kedalaman 32,5 Meter. Begini Kondisinya!

Baca: Pernah Berstatus Pramugari Lion Air, Ini Ungkapan Istri Pasha Ungu Terkait Kecelakaan Lion Air JT610

Baca: Kisah Penumpang Lion Air PK-LQP Rute Denpasar-Jakarta: Semua Teriak dan Terbayang Jika Pesawat Jatuh

Black box banyak digunakan untuk membantu analisis penyebab kecelakaan.

Dilansir dari ABC, terdapat 8 fakta tentang black box yang mungkin belum Anda ketahui.

Berikut fakta-fakta tentang black box  yang dilansir TribunSolo.com dari Kompas.com:

1. Tidak berwarna hitam

Kotak penting ini memang disebut sebagai black box atau berarti kotak hitam.

Tidak seperti namanya, kotak ini sesungguhnya berwarna oranye menyala.

Warna oranye dipilih untuk memudahkan pencarian saat pesawat hancur atau rusak di sebuah kecelakaan.

Warna yang mencolok akan memudahkan para pencari untuk menemukannya di antara reruntuhan badan pesawat. 

2. Terdiri dari dua bagian

Black box terdiri dari dua bagian penting, yakni rekaman data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) dan rekaman suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR).

FDR berisi rekaman kecepatan pesawat, ketinggian, percepatan vertikal, dan aliran bahan bakar.

Sementara CVR berisi rekaman percakapan yang terjadi di kokpit antara pilot dan kopilot.

Black box wajib ada di setiap penerbangan, baik pesawat komersial, bisnis, militer, dan sebagainya.

Biasanya black box disimpan di bagian ekor pesawat.

Bagian ini dinilai paling aman jika sebuah kecelakaan pesawat terjadi.

3. Diciptakan orang Australia

Black box diciptakan oleh seorang ahli dari Australia bernama Dr David Warren.

Adapun, Warren membuat black box karena memiliki cerita masa lalu tersendiri.

Ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat Bass Strait pada 1934 saat dirinya berusia 9 tahun.

Kemudian, pada awal tahun 1950, ia memiliki ide untuk membuat alat yang dapat merekam data penerbangan dan percakapan di kokpit sehingga penyebab kecelakaan dapat segera diketahui.

Warren menulis memo berjudul "Alat untuk Mengetahui Investigasi Kecelakaan Pesawat Terbang ke Pusat Penelitian Aeronautika di Melbourne".

Kemudian pada 1965 diproduksi prototipe pertama yang diberi nama “ARL Flight Memory Unit”.

Namun, penemuannya itu tidak mendapat respons serius dari Pemerintah Australia hingga lima tahun kemudian black box pertama justru diproduksi di Inggris dan Amerika Serikat.

Meskipun begitu, Australia menjadi negara pertama yang mewajibkan penggunaan black box di setiap pesawat terbang negaranya.

Nama "black box" sendiri datang dari sebutan yang kerap disebutkan awak media saat melaporkan kecelakaan pesawat terbang.

Terdapat beberapa spekulasi yang menjelaskan kenapa nama "black box" yang digunakan.

Mulai dari warna bagian dalamnya yang sangat hitam hingga warna hitam yang menyelimuti alat ini setelah terbakar di sebuah kecelakaan.

Ahli biasa menyebutnya sebagai Electronic Flight Data Recorder atau perekam data penerbangan elektronik.

5. Kapasitas penyimpanan

Black box memiliki kapasitas penyimpanan yang terbatas.

Ia mampu merekam 25 jam data penerbangan dan hanya dua jam percakapan di kokpit.

Ini termasuk suara yang ada di penerbangan tersebut.

Misalnya, suara gemuruh, gaduh, dan sebagainya yang menggambarkan kondisi di dalam pesawat saat itu.

Sebelumnya, suara percakapan kokpit hanya mampu terekam selama 30 menit, namun saat ini sudah ditingkatkan.

6. Daya tahan

Black box dilengkapi dengan sinyal yang dapat terpancar saat berada di bawah permukaan air.

Sinyal ini akan muncul setiap detik selama 30 hari sebelum baterai habis.

Jika sudah melebihi 30 hari dan belum juga ditemukan, maka pencariannya akan menjadi sangat sulit, seperti pada kasus kecelakaan pesawat MH370.

7. Tidak bisa dihancurkan

Black box terbungkus titanium atau baja tahan karat dalam dua lapisan.

Hal ini untuk menjaga benda itu tetap aman sekalipun dalam kondisi yang sangat mengerikan.

Para peneliti sudah mencoba untuk menghancurkan bagian penting dari pesawat ini.

Mulai dari membakarnya di api dengan suhu 1.100 derajat Celcius, menenggelamkan dalam air garam bertekanan tinggi, hingga mencelupkannya ke bahan bakal pesawat.

8. Tidak sehebat ponsel

Fakta terakhir tentang black box adalah kemampuannya yang tidak sehebat ponsel pribadi.

Ponsel dapat digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan komunikasi secara real time.

Sementara, black box hanya bisa menyimpan suatu data tanpa bisa memberi informasi lanjutan yang memudahkan orang-orang mencarinya saat masih belum ditemukan.

Oleh karena itu, penulis tentang penerbangan di The Guardian menyebut Boeing telah mengajukan permohonan agar black box dilengkapi dengan sistem yang dapat mengirim informasi tambahan, seperti keberadaan lokasi pesawat. (Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella)

*Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Fakta-fakta tentang Black Box Pesawat: Berwarna Oranye Menyala hingga tak Bisa Dihancurkan

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved