Kisah Pembunuh 42 Wanita dan Minum Air Liur Korban, Ahmad Suradji Perdayai Mangsa Lewat Kedok Dukun

Sebelum melakukan pembunuhan, Ahmad Suradji minum air liur korban, lalu menguras harta benda mereka.

INTISARI
Dukun Suradji 

TRIBUNBATAM.id - Ada seorang dukun kejam di Indonesia yang bisa jadi membekas di ingatan publik. Dialah Ahmad Suradji.

Ahmad Suradji tega menghabisi 42 wanita yang merupakan pasiennya.

Sebelum melakukan pembunuhan, Ahmad Suradji minum air liur korban, lalu menguras harta benda mereka.

Baca: Di Tengah Kepanikan di Atas Viaduk, Pria Ini Saksikan Putrinya Terseret Gerbong Kereta Api

Baca: Korban Kebanyakan Anak-anak dan Remaja, Ini Dia Daftar Nama Korban Tragedi Surabaya Membara

Baca: Dua Rumah Terbakar di Marina Park Lubuk Baja, Polisi Sebut Api Diduga Akibat Korsleting Listrik

Selama 11 tahun, tindakan kejam Ahmad Suradji ini tak pernah terendus sama sekali.

Rupanya, Ahmad Suradji sengaja bersembunyi di balik kedoknya sebagai dukun.

Motif Ahmad Suradji menjadi dukun bukan untuk menolong orang dan mencari kekayaan.

Ahmad Suradji justru berniat mencari 'mangsa' demi sebuah kesaktian.

Dikutip dari Tribunjabar.id, awalnya Ahmad Suradji memimpikan sang ayah.

.
Ahmad Suradji (Kolase Bangka Post)

Dalam mimpi tersebut, menurutnya, ayahnya bilang akan mewariskan kesaktian padanya itu.

Saat masih hidup, ayah Ahmad Suradji pun bekerja sebagai dukun.

Dari mimpi itu, Ahmad Suradji harus memenuhi syarat jika ingin mendapatkan warisan kesaktian dari ayahnya.

Syarat tersebut yaitu tumbal 72 wanita dan harus meminum air liur korbannya.

Dari situlah awal mula Ahmad Suradji menjelma sebagai dukun kejam yang membunuh pasiennya secara berantai.

Dalam melancarkan aksinya, Ahmad Suradji menggunakan cara berbeda dalam menghabisi korbannya.

Namun, tindakan brutal itu lama-kelamaan terendus dan mengundang curiga.

Pada 1997, ditemukan seorang mayat wanita di kebun tebu.

Ditemukannya mayat ini mengundang warga setempat geger.

Suami dari korban pun menjadi tersangka karena sebelumnya pasangan tersebut tengah bertengkar.

Namun, bukti lain ternyata mengarah pada Suradji.

Rupanya, korban diantarkan oleh seorang warga ketika berkunjung ke lokasi perdukunan Suradji.

Kesaksian itulah yang membuat polisi memeriksa Ahmad Suradji.

Suradji pun mengaku korban tersebut datang untuk berkonsultasi dan langsung pulang ke rumah.

Tak kuatnya bukti membuat kasus meninggalnya Sri Dewi dihentikan. Polisi ternyata tetap bergerak.

Mereka kembali melihat kasus-kasus orang hilang sebelumnya.

Ternyata yang hilang itu memang pasien dari Ahmad Suradji.

Akhirnya, rumah Suradji digeledah petugas kepolisian.

Ternyata benar, di rumahnya, Ahmad Suradji menyimpan banyak pakaian wanita dan perhiasan.

Satu di antaranya adalah milik Sri Dewi.

Sontak, bukti ini menjadi dugaan kuat bahwa pelaku pembunuhan adalah Ahmad Suradji.

Setelah didesak polisi, Suradji pun perlahan-lahan membuat pengakuan.

Awalnya, ia mengaku membunuh Sri Dewi, lalu mengaku lagi telah membunuh 16 wanita.

Setelah didesak polisi terus-menerus, akhirnya Suradji mengaku telah membunuh 42 wanita.

Perbuatan kejinya mengantarkan ia pada hukuman mati. Ahmad Suradji dieksekusi mati pada 10 Juli 2008.

Sementara itu, satu dari tiga istrinya, Tumini divonis hukuman penjara seumur hidup.

Tumini terbukti telah membantu Suradji dalam melakukan aksi pembunuhan. (Tribun Jabar/Widia Lestari)

*Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ahmad Suradji Gunakan Kedok Dukun, Bunuh 42 Wanita dan Minum Air Liur Korban

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved