TERUNGKAP! Ternyata Ini 7 Hal yang Membuat Orang Lebih Sering Digigit Nyamuk
Pernahkah saat melihat ke sekitar, ternyata hanya kamu yang sibuk menggaruk bentol digigit nyamuk sementara orang lain tenang-tenang saja.
TRIBUNBATAM.id - Digigit nyamuk ketika sedang bersantai di luar rumah atau sedang berjalan-jalan tentu mengganggu.
Namun, ketika melihat ke sekitar, ternyata hanya kamu yang sibuk menggaruk bentol sementara orang lain tenang-tenang saja.
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa nyamuk seolah mengincar orang tertentu saja?
Kenyataannya, memang ada orang yang lebih menarik untuk dijadikan makanan bagi nyamuk.
Baca: RESEP MASAKAN - Nikmatnya Tumis Tempe Petai Cina Disantap Pakai Nasi Hangat
Baca: 2 Tahun Wanita Ini Sembunyikan Bayinya Dalam Bagasi Mobil hingga Nyaris Mati. Alasannya Mengejutkan!
Baca: Ngaku Dijual ke Teman Suami, Pria Ini Dipolisikan Istri dan Adik Iparnya Sendiri
Baca: BISA DICOBA! Begini Cara Simpan Serai Agar Tetap Segar Bebas Layu
Ini terutama berhubungan dengan komponen darah dan aroma yang dikeluarkan tubuh seseorang.
Meski begitu, salah satu penyebab utama mengapa seseorang lebih rentan digigit nyamuk adalah 85 persen karena faktor genetik.
Faktor lain termasuk aktivitas fisik, keringat, kebersihan diri, bahkan kehamilan, yang semuanya dapat memengaruhi seberapa rentan kamu digigit nyamuk.
1. Ukuran tubuh lebih besar
Salah satu hal yang membuat rentan digigit nyamuk adalah seberapa banyak karbondioksida yang kita hasilkan dari proses bernapas. Karbondioksida merupakan salah satu komponen yang menarik nyamuk untuk datang. Ini juga menjelaskan mengapa nyamuk lebih suka menggigit orang dewasa atau orang yang berukuran lebih besar (baik berat maupun tinggi badannya) karena secara otomatis orang lebih besar akan menghasilkan karbon dioksida lebih banyak. Nyamuk dapat mencium karbondioksida yang kita hasilkan dari jarak 50 meter jauhnya melalui organ khusus yang disebut maxillary palp.
2. Sedang hamil
Salah satu penyebabnya masih berhubungan dengan kadar karbon dioksida yang dihasilkan. Ibu hamil mengeluarkan karbon dioksida lebih banyak daripada orang normal pada umumnya. Selain itu, suhu tubuh ibu hamil biasanya sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang biasa. Hal ini mengundang nyamuk untuk menghampiri ibu hamil.
3. Kolesterol tinggi
Bukan berarti nyamuk hanya akan menggigit mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darah. Kamu mungkin saja termasuk tipe orang yang lebih efisien dalam memproses kolesterol sehingga produk sampingan dari metabolisme kolesterol ini tersisa di permukaan kulit. Inilah yang mengundang nyamuk untuk hinggap. Tidak hanya kolesterol, mereka yang memiliki kadar steroid tinggi di permukaan kulit juga lebih menarik bagi nyamuk.
4. Asam urat
Seperti dikutip dari WebMD, John Edman, PhD, seorang entomologis atau ahli serangga dari Entomological Society of America, menyatakan bahwa mereka yang memproduksi komponen asam tertentu seperti asam urat secara berlebihan rentan terhadap gigitan nyamuk. Ini karena substansi tersebut dapat memicu indera penciuman nyamuk, sehingga memancing nyamuk untuk datang.