Seorang Bayi Dibanting Ayah Kandungnya ke Lantai Hingga Tewas Setelah Direbut dari Dekapan Ibunya
Putri Aisyah, yang berusia 16 bulan tiba-tiba direbut ayah kandungnya sendiri dan membantingnya ke lantai setelah sebelumnya direbut dari ibunya.
TRIBUNBATAM.id, PONTIANAK - Seorang bayi yang sedang digendong ibu kandungnya tiba-tiba direbut sang ayah, lalu dibanting ke lantai hingga tewas.
Entah masalah apa yang sedang membelit pikiran Supardi Supriyatman (36), yang bekerja sebagai security atau satpam itu, tega menghabisi nyawa anaknya sendiri yang masih bayi dengan cara sadis, Sabtu (24/11/2018), pukul 08.30 WIB.
Putri Aisyah, yang berusia 16 bulan tiba-tiba direbut ayah kandungnya sendiri dan membantingnya ke lantai setelah sebelumnya direbut dari dekapan ibunya, Hamisha.
Hamisha berusaha sekuat tenaga ketika Supardi Supriyatman tiba-tiba merebut bayinya. Bahkan, dia sampai memegangi kaki Putri Aisyah.
Tapi Hamisha gagal mempertahankan anaknya karena tenaga Supardi Supriyatman jauh lebih kuat. Akibatnya, Hamisha terjatuh hingga Hamisha pingsan.
Peristiwa itu terjadi di rumah Supardi Supriyatman di Jalan Usaha Baru, Parit Langgar, Sungai Rengas, Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Bayi mungil itu pun tak bisa melawan. Empasan ke lantai menjadikan tubuhnya terguncang.
Baca: Bisikan Ghoib hingga Ejekan Pacar, Simak Pengakuan 3 Pria yang Nekat Potong Alat Kelaminnya Sendiri
Baca: BERITA PERSIB - Hasil Laga Persija Hari Ini Ikut Tentukan Nasib Persib dalam Perburuan Gelar Juara
Baca: Diduga Tipu 40 Pencaker Muka Kuning, Polisi Bakal Jemput Paksa MS ke Palembang
Baca: Dendam Istrinya Diajari Nyabu, Benjonson Nekat Martil Kepala Sudirman dan Bakar Korban Hidup-hidup
Baca: VIRAL, Video Rekaman Seorang Pria Dibakar Hidup-hidup di Medan. Korban Alami Luka Bakar 80 Persen
Nyawa Putri Aisyah tak tertolong. Putri Aisyah pun meninggal dunia.
Keluarga dan para tetangga pun syok mendapati kabar Supardi Supriyatman tega membunuh anaknya sendiri.
Tak lama setelah heboh seorang ayah membunuh anak kandungnya tersebar luas.
Polisi yang tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan identifikasi terhadap balita nahas tersebut.
Sementara ibu korban, Hamisha, terbaring lemah di rumahnya menatap putrinya yang terbujur kaku tak bernyawa.

Setelah diidentifikasi, polisi membawa Putri Aisyah ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Bocah perempuan yang dalam keadaan tidak bernyawa dibawa menggunakan kain panjang.
Adalah Kanit Jatanras Polresta Pontianak, Iptu Jatmiko, yang membawa sendiri mayat Putri Aisyah dalam dekapannya.
Iptu Jatmiko membawa tubuh Putri Aisyah dari dalam rumah ke mobil patroli untuk dibawa ke RS Bhayangkara.
Sementara itu, Supardi Supriyatman, ayah Putri Aisyah diringkus polisi di kediamannya.
Warga melihat korban sebelum dibawa ke RS Bhayangkara dari rumah korban di Jalan Usaha Baru, Parit Langgar, Sungai Rengas, Kubu Raya, Sabtu (24/11/2018) pagi.
Saat diringkus, Supardi Supriyatman, masih mengenakan kaos dan celana seargam security.
Supardi Supriatman sendiri lahir di Meliau, Sanggau, pada tanggal 02 Februari 1982.
Dalam KTP alamat yang tertera di Jalan Usaha Baru, RT02/RW05, Dusun IV, Desa Sungai Rengas, Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
Aksi penangkapan terhadap Supardi Supriyatman disaksikan warga sekitar.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih belum memberikan keterangan.
Namun dari informasi yang diperoleh Tribunpontianak.co.id, Supardi Supriatman membanting tubuh Putri Aisyah ke lantai.
Saat itu, Putri Aisyah sedang berada dalam ayunan.
Putri Aisyah sendiri sedang menyusu pada ibunya dalam posisi berbaring.
Putri Aisyah langsung direbut oleh ayahnya.
Supardi Supriatman kemudian memegang kaki putrinya itu.
Dengan kaki dalam genggamannya, Supardi Supriatman mengayunkan dan membanting putrinya sendiri ke lantai.
Ia membanting darah dagingnya itu berkali-kali.
Melihat kejadian itu, Hamisha, mencoba melerai.
Karena kalah merebut Putri Aisyah dari suaminya, Hamisha jatuh pingsan.
Tak lama, datang Handira yang juga berusaha merebut Putri Asiyah dari tangan ayahnya.
Namun, Handira terdorong oleh tersangka dan langsung terjatuh.
Setelah puas menganiaya darah dagingnya sendiri, Supardi Supriatman, melarikan diri.
Ia lari ke arah hutan.
Setelah Supardi lari ke arah kuburan, Handira kemudian mengecek kondisi Putri Aisyah.
Saat itulah diketahui, bocah tak berdaya itu sudah tidak bernyawa lagi.
Ia pergi menghadap Sang Pencipta untuk selama-lamanya karena ulah biadab ayahnya sendiri. (HADI SUDIRMANSYAH/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)
*Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Bayi Dalam Dekapan Ibunya Tiba-tiba Direbut Sang Ayah, Lalu Dibanting ke Lantai Hingga Tewas