Detik-detik Tembok Roboh di Pemandian Air Panas yang Menewaskan 7 Mahasiswa di Karo Sumut
Pada hari Minggu (2/12/2018) itu sekira pukul 06.00 WIB pagi, mereka berkumpul dalam ikatan mahasiswa Karo, mengadakan malam keakraban (makrab)
Sehingga mengetahui persis, bagaimana tanda-tanda sebelum tembok tersebut menimpa rekan satu perkumpulan itu.
Ia mengungkapkan, posisi mereka kala itu sedang beristirahat dan membelakangi tembok.
Tepat sebelum tembok tersebut runtuh, dirinya mendengar ada tanda-tanda seperti suara bergemuruh.
"Kalau tanda-tandanya kami dengar ada suara seperti reruntuhan rumah gitu. Setelah itu, kami pun panik terus kami semua lari berpencar. Saya pun sempat jatuh juga," ujarnya.
Dengan diselimuti perasaan yang panik, dirinya mengungkapkan, sampai tidak bisa membangunkan teman-temannya yang lain untuk ikut menyelamatkan diri.
Suara jeritannya pun bersamaan dengan runtuhnya tembok tersebut, tidak berlangsung lama, dan hanya hitungan detik.
"Habis kami lari, saya tidak ingat lagi kami berempat, sudah enggak nampak lagi yang dua. Saya lihat ke belakang, ternyata kawan-kawan sudah tertimpa," ucapnya.
Dari seluruh korban, diketahui tujuh di antaranya meninggal dunia.
Sedangkan yang lainnya, mengalami luka ringan hingga berat.
Mahasiswa lainnya Randa Christianta Purba, mengungkapkan kejadian nahas tersebut terjadi sekira pukul 06.00 WIB pagi.
Ia mengaku tidak mengetahui secara persis bagaimana tembok setinggi kurang lebih tiga meter itu runtuh. Pasalnya, ia berada di lokasi joglo yang berbeda.
"Kalau awalnya saya tidak tau persis, soalnya saya tidur di joglo sebelah. Tapi ini karena memang temboknya sepertinya tidak kuat menahan tanah yang di atas," ujar Randa.
2. Angin bertiup kencang
Ia menjelaskan, sebelum peristiwa tersebut terjadi, angin yang ada di sekitar lokasi pemandian itu memang bertiup cukup kencang.
Selain itu, terpal penutup joglo tempat mereka beristirahat juga sempat terbang dua kali.