Liga 1 2018

Rochy Putiray Ajak Taruhan, Persija Juara Liga 1 2018. Bernarkah Persib Bandung Sengaja Digembosi?

Bahkan, mantan pemain Timnas, Rochy Putiray mengajak Pangeran Siahaan dan Anton Sanjoyo taruhan bahwa Persija Jakarta akan menjadi juara Liga 1 2018

screengrab/Youtube
Rochy Putiray, Pangeran Siahaan dan Anton Sanjoyo (kiri) membahas mafia pengaturan skor sepakbola Indonesia 

Penulis: Nasaruddin

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Di penghujung Liga 1 2018, rumors pengaturan skor sepakbola Indonesia berhembus kencang. 

Bahkan, mantan pemain Timnas, Rochy Putiray mengajak Pangeran Siahaan dan Anton Sanjoyo taruhan bahwa Persija Jakarta akan menjadi juara Liga 1 2018 ini.

Rochy Putiray sebelumnya mengatakan, dirinya sudah tak pernah lagi menonton bola. Alasan Rochy, menonton bola hanya buang waktu karena sudah tahu siapa yang akan menang.

"Ngapain juga buang-buang waktu, toh sudah tahu siapa yang akan menang," katanya.

Rochy menegaskan, semua sudah diatur. "Ayo sekarang siapa yang mau taruhan sama saya, kalau tahun ini Persija yang juara," katanya.

"Karena memang sudah lihat dong, Persib itu punya poin, punya kans peluang untuk juara tahun ini," lanjutnya.

Baca: Atur Skor Pertandingan, Kapten Sriwijaya FC Pernah Ditawari Rp 400 Juta

Baca: Wasit Tak Beri Tambahan Waktu Jadi Kontroversi Laga Bali United Vs Persija di Akhir Babak 2

Baca: Live Streaming Indosiar Bhayangkara FC vs PSM Makassar di Liga 1 2018 Senin Malam.Kick Off 18.30 WIB

"Tapi dari awal digembosin terus. Kita sudah tahu yang juara. Sudah. Pasti Persija," paparnya.

Pada kesempatan itu, eks pemain PSS Sleman ini juga menyoroti kegagalan penalti Krisna Adi, pemain PSMP.

Seperti diketahui, tendangan penalti Krisna Adi, pemain PSMP, melenceng jauh dari gawang saat melawan Aceh United di Laga 8 Besar Liga 2.

"Bego bener itu anak itu. Dia matiin karir sendiri, bikin malu keluarga," katanya. 

Rochy dan Anton Sanjoyo hadir dalam diskusi sepakbola di akun Youtube @Asumsi yang dikelola oleh Pangeran Siahaan.

Dalam diskusi itu terungkap bahwa isu pengaturan skor dan mafia sepakbola Indonesia itu selalu ada, bahkan Rochy sendiri mengaku pernah mengalaminya, ketika ia masih menjadi pemain Timnas.

TONTON VIDEONYA DI SINI:

Mafia di Sepakbola Indonesia

Masalah "mafia" dalam sepakbola Indonesia sebelumnya dibongkar Manajer Madura FC, Januar Herwanto.

Januar mengungkapkan pengalaman yang pernah dirasakannya langsung saat Madura FC akan away ke Sleman di Mata Najwa yang disiarkan di Trans7.

Kepada Najwa Shihab, host Mata Najwa, Januar menceritakan, saat itu, di tengah perjalanan, anggota Exco PSSI, Hidayat meneleponnya dan janjian  bertemu di Bandara Juanda Surabaya.

"Saya menolak dengan halus. Akhirnya saya tiba di jogja, di jogja dia nelepon. Dia minta agar Madura FC mengalah," kata Januar. 

"Nanti Sleman (PSS) juga akan mengalah ketika dia away ke Sumenep (Madura)," kata Januar menirukan omongan Hidayat.

Januar menegaskan, pihaknya langsung menolak.

Berhubung ditolak, Hidayat kemudian menawarkan uang ke Januar.

Jumlah yang disebut, untuk menjamin bahwa Sleman akan mengalah ketika ke markas Madura FC.

"Dia mengeluarkan angka Rp 100 juta. Saya nggak mau. Saya bilang, bos saya kaya," kata Januar.

"Sudah dibilang tidak mau, dia naikkan ke Rp150 juta. Tetap kami tolak," tegas Januar.

Setelah ditolak berkali-kali, Hidayat bukannya berhenti.

Dirinya malah mengancam akan "membeli" pemain Madura FC.

"Abis itu dia ngancam, saya bisa beli pemain kamu. Saya bilang, iya silakan," katanya..

Januar menegaskan, apa yang dilakukan Hidayat, di luar kepatutan yang harusnya dimiliki exco.

"Masa' bermental seperti makelar. Kasian jabatan EXCO kalau dia melakukan hal seperti itu," katanya.

Awalnya, Januar hanya menyebut Hidayat sebagai anggota exco yang masih aktif.

"Demi persepakbolaan kita, saya harus menyebut nama. Hidayat," katanya.

"Jadi bapak Hidayat itu yang saya nggak suka dia sebagai petinggi PSSI, kenapa melakukan itu.

"Saya kecewa sekali. Dia ngancam, saya lawan. Nah, makanya kami beruntung punya presiden klub yang menekankan main bermartabat. Menang terhormat, kalah terhormat," tegasnya.

Mendapat tudingan tersebut, Hidayat tak membantah ataupun membenarkan.

Hidayat menjawab bahwa Madura FC adalah klubnya.

"Bagaimana ceritanya saya kemudian bisa merugikan Madura FC dalam pertandingan," kata Hidayat.

Soal permintaan agar Madura FC mengalah, Hidayat justru bertanya balik.

"Mengalah gimana terus pertandingan kapan ya? Aku soalnya tidak ngikuti," katanya.

Setelah ditanya kembali, Hidayat kemudian memberikan jawaban.

"Ada keinginan, saya tak tahu oknum dari tim Sleman (PSS) siapa nyampaikan, pak gantian menang kalah," katanya.

"Wah, aku tak bisa ngomong, kemudian tak sambungkan," katanya.

Soal duit yang ditawarkan, Hidayat mengaku lupa mengenai hal itu.

"Aku lupa kalau ngomongkan duit. Tapi saya tidak menerima, jika disampaikan ada pengaturan skor," tegasnya. 

Penalti Melenceng Krisna Adi

Tendangan penalti melenceng pemain PSMP Mojokerto, Krisna Adi, di laga terakhir penyisihan Liga 2 Indonesia melawan Aceh Uniteed menimbulkan kontroversi.

Saat itu, PSMP Mojokerto dalam posisi kalah 2-3 dan eksekusi penalti itu sebetulnya bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-87.

Dengan hasil seri tersebut bisa membawa PSMP lolos ke semifinal.

Tapi apa yang terjadi? Krisna Adi, pemain PSMP yang menjadi eksekutor penalti terlihat dengan sengaja tidak mengarahkan bola ke arah gawang Aceh United.

Posisi kakinya saat menendang dinilai banyak netizen sengaja mengarahkan bola ke arah luar gawang agar tidak terjadi gol.

Akhirnya hadiah penalti tersebut sia-sia tidak membuahkan hasil.

Melihat tayangan ulang pada video yang sudah ditonton lebih 57 ribu kali itu, membuat netizen menilai keanehan tendangaan penalti itu.

Dari sinilah kemudian dugaan adanya isu suap dan settingan skor menjadi fokus para netizen. Mereka menyorot kedua klub dinilai bermain dengan trik yang sudah disetting.

Dengan hasil ini, PSMP gagal melaju ke semifinal. Sedangkan yang melaju ke semifinal dari Grup A yaitu Semen Padang dan Kalteng Putra.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Bukan PSM Makassar, Persija Jakarta Pasti Juara Liga 1 Indonesia 2018: Persib Digembosi Sejak Awal, http://pontianak.tribunnews.com/2018/12/03/bukan-psm-makassar-persija-jakarta-pasti-juara-liga-1-indonesia-2018-persib-digembosi-sejak-awal?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved