Selongsong Peluru & Granat Asap Disebut Bom, Klaim KKB Soal Serangan Bom Udara Oleh TNI Tak Terbukti
Dalam video berdurasi 1.14 menit tersebut terlihat seorang anggota KKSB mengenggam selongsong peluru yang ia klaim sebagai bom udara.
TRIBUNBATAM.id - Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Papua kembali mengunggah sebuah video yang mereka klaim sebagai bukti TNI dan Polri menggunakan bom udara saat menjalankan misinya
Diunggah melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), video berdurasi 1.14 menit tersebut terlihat seorang anggota KKSB mengenggam selongsong peluru yang ia klaim sebagai bom udara.
Dikutip dari akun facebook TPNPB, Jumat (14/12) dalam keterangan postingan, KKSB mengklaim militer Indonesia tak berhenti melakukan serangan bom udara di Kabupaten Nduga.
"Ini adalah bukti bom yang diturunkan dari udara mengunakan helikopter," tulis postingan akun fb TPNPB.
Baca: Pentolan KKB Papua Brigjen Egianus Kogoya Kirim Video Minta Boikot Pilpres 2019. Lihat Videonya
Baca: 7 Spanduk Minta Lukita Tetap Jadi Kepala BP Batam Terpampang di Gedung Tinggi. Ini Isi Spanduknya!
Baca: Ini Ambisi China Dibalik Misi Menghidupkan Kembali Pesawat Antonov Raksasa Buatan Uni Soviet
Dalam postingan tersebut, KKSB juga meminta agar dikirim pasukan PBB ke Irian Jaya.
Anggota KKSB yang memegang selongsong tersebut juga mengklaim aparat keamanan menganiaya warga setempat.

Mengenai selongsong yang diklaim oleh KKSB sebagai bom udara itu jelas salah besar, seperti dilansir dari Grid.id dalam artikel 'Akun FB TPNPB Asal Klaim Militer Indonesia Gunakan Bom Udara, Merengek Minta Dikirim Pasukan PBB'
Benda yang dipegang itu adalah granat 30mm dan 40 mm, yang biasanya digunakan pada pelontar granat GP30 M203 yang disandang oleh pasukan infantri dalam pertempuran.

Pelontar granat jenis lain yang digunakan oleh aparat TNI-Polri ialah SAGL kaliber 40x46mm buatan Bulgaria dan masih banyak lagi.
Berikut video yang diunggah oleh akun facebook TPNPB
Di samping itu, postingan TPNPB berikutnya juga menunjukkan granat asap yang mereka klaim sebagai bom
Gamer PlayerUnknown's Battlegrounds saja pasti tahu dan tak asing dengan benda-benda macam di atas.

Secara tidak langsung, postingan TNPB itu membuktikan kebenaran pernyataan Menko Polhukam Wiranto saat menanggapi klaim KKSB yang menuduh TNI dan Polri menggunakan bom udara
Wiranto saat itu mengatakan dalam usaha penangkapan KKB Egianus Kogoya, TNI-Polri hanya gunakan pelontar granat dan senapan api standar.
Wiranto juga menegaskan TNI-Polri tak akan gunakan bom udara dalam meladeni ajakan perang KKB Egianus Kogoya.
"Kalau bom dijatuhkan dari udara, ini dilontarkan dari senapan. Jadi jangan sampai ada berita simpang-siur," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
Sebagai informasi, contohnya bom udara yang sering digunakan dalam pertempuran adalah JDAM atau Paveway seperti gambar di bawah ini

Joint Direct Attack Munition (JDAM) dan Paveway sering digunakan oleh tentara Amerika Serikat (AS) untuk membom gerakan teroris macam Taliban, Al-Qaeda, ISIS dan musuh-musuh AS lainnya.
Jadi, dari bentuknya saja sudah terlihat berbeda jauh antara bom udara dengan granat lontar
Profil 'Pentolan' KKSB Pelaku Pembantaian Sudah Teridentifikasi
Tim gabungan TNI dan Polri telah mengidentifikasi profil Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pelaku pembantaian terhadap pekerja PT Istaka Karya di Nduga, Papua.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan pelaku KKB di Papua belum ada yang tertangkap sampai saat ini
Namun, tim gabungan TNI-Polri sudah mengidentifikasi “pentolan” kelompok KKB tersebut.
“Selain yang sudah di-publish di media, salah satu pelaku yang mengomandoi langsung di lapangan adalah EK. Di atasnya kita sudah berhasil mengidentifikasi panglima tertingginya juga,” tutur Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/12/2018).
EK merujuk pada nama Egianus Kogoya.
Dedi mengungkapkan, panglima tertinggi yang ia maksud berinisial PU.
PU ini diduga ikut mendukung penyerangan KKB di Nduga.
“Panglima tersebut atas nama inisial PU dan di bawah kaki-kakinya pun juga memiliki daerah operasi yang ada di Nduga tersebut,” kata Dedi.
Dedi juga menjelaskan, dalam melancarkan serangannya, KKB terdiri dari 50an anggota dan menggunakan kurang lebih sekitar 25 pucuk senjata.
Tim gabungan TNI-Polri telah mengidentifikasi senjata yang digunakan oleh kelompok KKB.
Dari 25 pucuk senjata yang dimiliki KKB, 17 pucuk merupakan senjata laras panjang dan 8 pucuk senjata laras pendek.
Senjata-senjata yang digunakan kelompok KKB itu didapat lewat jalur penyelundupan ilegal.
“Yang dilakukan kelompok tersebut dengan membeli beberapa senjata di wilayah Papua Nugini maupun di wilayah Philipina,” tutur Dedi. (*)
*Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Video KKSB Papua Tunjukkan Selongsong Peluru yang Dikira Bom Udara, Pernyataan Wiranto Terbukti