Layanan Telkomsel Kian Kinclong, Online Shop Bermunculan di Natuna. Fara: Lebih Simpel dan Cepat
Sejak awal 2018, tepatnya setelah Palapa Ring Barat beroperasi, hanya Telkomsel yang menghubungkan BTS nya agar layanan 4G bisa dirasakan masyarakat.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Perusahaan operator Telekomunikasi, Telkomsel terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Hal itu dibuktikan dengan keseriusan Telkomsel memperkuat layanan 4G di Pulau terdepan, terluar dan tertinggal (3T), satu di antaranya Kabupaten Natuna.
Kepala Dinas Kominfo Natuna, Raja Darmika menuturkan sejak awal tahun 2018, tepatnya setelah Palapa Ring Barat beroperasi, hanya Telkomsel, yang menghubungkan BTS nya agar layanan 4G bisa dirasakan masyarakat Natuna. Khususnya yang berada di Bunguran Timur.
"Saya pantau sejak Palapa Ring Barat bisa beroperasi, bulan Maret sampai Agustus mereka memang belum bisa gunakan. Itu karena tarif palapa belum keluar. Tapi mulai Agustus kemarin mereka diberi kesempatan trial, beberapa BTS mereka ada yang terhubung dengan palapa ring barat itu. Semenjak itu, dari sisi sinyal kualitasnya jauh lebih baik," tuturnya.
Tak lama dari proses Trial, Telkomsel pun mulai meningkatkan keseluruhan BTS nya yang berada di Bunguran Timur agar dapat menyediakan sinyal 4G.
"Awal trial enam BTS yang ditingkatkan jadi 4G. Sekarang, dari 19 BTS mereka yang ada di Bunguran Timur ini sudah 18 yang 4G. Satu belum karena link harus diperbaiki," ucapnya.
Raja Darmika mengatakan peningkatan kualitas layanan yang diberikan Telkomsel pun berdampak luas bagi kehidupan masyarakat. Baik dari sisi perekonomian, pendidikan, maupun akses informasi.
Apalagi di wilayah Natuna semakin banyak keberadaan kantor perusahaan perusahaan swasta seperti perbankan yang membutuhkan sinyal kuat.
Baca: BMKG Sebut Gempa di Filipina Tak Akan Berdampak Tsunami di Wilayah Indonesia
Baca: INFO GEMPA HARI INI - Gempa 7.1 SR Guncang Talaud Sulawesi Utara, Tak Berpotensi Tsunami
Baca: BREAKINGNEWS. Gempa 6.9 SR Guncang Filipina, Peringatan Tsunami hingga Wilayah Indonesia
Baca: Kecewa Terhadap BMKG, Ifan Seventeen : Mestinya Ada Peringatan Dini dari BMKG
Baca: Rela Nabung 10 Tahun, Wanita Ini Bawa Sekarung Uang Pecahan Rp 2.000 Untuk Beli Motor
Baca: Rela Nabung 10 Tahun, Wanita Ini Bawa Sekarung Uang Pecahan Rp 2.000 Untuk Beli Motor
Hal senada pun ikut dikatakan oleh Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti dengan sinyal kuat Telkomsel sudah banyak membuka banyak peluang bagi masyarakat dalam hal digitalisasi.
"Kalau dulu jauh dari internet, sinyal saja minta ampun. Tapi sekarang dari yang tidak ada jadi ada," katanya.
Secara ekonomi, ia menjelaskan semakin banyak pedagang online yang bermunculan di Natuna. Produk yang dipasarkan pun beragam, baik yang asli buatan Natuna maupun yang diambil dari daerah lain.
Walaupun diakuinya penjualan barang barang bersistem online tersebut baru sebatas di wilayah lokal Kabupaten Natuna.
"Dijualnya melalui grup publik Facebook, sudah ada sekarang namanya forum jual beli khusus Natuna. Tadinya tidak ada jadi ada. Jadi antara masyarakat terjadi proses jual beli secara online. Ada juga sebagian produk yang dijual ke luar Natuna juga, tapi tidak banyak," tutur Ngesti Yuni Suprapti.
Ngesti menjelaskan, penjualan produk khas Natuna ke daerah lain masih terkendala faktor lain.
Di antaranya harga yang bersaing, kemampuan masyarakat menyediakan produk sesuai dengan permintaan, hingga persoalan dari sisi tingginya ongkos transportasi.
"Jadi secara promosi digitalnya sudah baik, namun belum didukung dengan faktor lain. Contoh kayak jual produk ikan sale Natuna, itu sekilonya bisa Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu. Misalnya dikirim lewat JNE sudah jadi Rp 100 ribu," tuturnya lagi.
Adapun beberapa produk unggulan yang diproduksi dan dipasarkan dari sana seperti kerupuk, bubur pedas dan banyak lagi.
"Kalau terus terbelakang, kapan kami daerah pulau laut ini dapat pemerataan kesejahteraan. Ya syukurlah ada yang masih peduli. Alhamdulillah juga kegiatan jual beli online secara lokal pun sudah lancar sekarang. Bahkan nelayan nelayan kami sudah bisa mengantisipasi bahaya di laut melalui informasi dari internet lewat handphone saja," katanya.
Satu di antara warga Natuna yang tergabung dalam Forum Jual Beli Khusus Natuna, Suherni menuturkan, sudah delapan tahun menggunakan kartu Telkomsel.
Menurutnya dibandingkan dengan operator seluler lain, jaringan Telkomsel lebih baik.
"Kalau sekarang lebih baik, kalau pun lelet, mungkin karena semakin banyak yang pakai Telkomsel kali ya," ujar wanita yang juga berdagang kosmetik secara online tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh Fara, wanita yang berjualan mie tarempa itu sering memasarkan dagangannya melalui grup facebook.
Melayani pesan antar, ia mengatakan jualan secara online memang membutuhkan akses internet yang cepat dan kuat.
"Kadang kadang kami tidak bisakan mengharapkan yang beli langsung datang ke warung saja. Jadi kami juga melayanilah pesan antar, ya di postingnya lewat grup facebook. Tapi nanti pesannya boleh lewat WA. Kami letak nomor handphone saja, lebih simpel dan cepat pakai Telkomsel ini. Kalau ada yang pesan lewat WA atau telepon jadi gampang," tuturnya.
Selain itu, dagangannya juga semakin dikenal dan banyak dibeli. Menurutnya dengam berdagang online menggunakan kartu Telkomsel pun memudahkan bagi sebagian pedagang yang tidak memiliki lapak berjualan.
"Jadi kadang yang beli mie kami juga bukan yang sekitaran sini saja, tapi bisa juga dinikmati sampai di kecamatan lain. Itu baru kami saja. Belum pedagang yang lain, kayak yang jualan kosmetik dari rumah begitu. Kan jadinya terbantu," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Telkomsel memperkuat layanan 4G di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas dengan membangun duabase transceiver station (BTS) 4G baru. Dengan penggelaran infrastruktur jaringan 4G di wilayah perbatasan negara tersebut, kini Telkomsel telah mengoperasikan 89 BTS di Natuna dan Anambas, termasuk delapan BTS 4G.
Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan mengatakan, upaya Telkomsel dalam membangun layanan 4G di Natuna dan Anambas selaras dengan komitmen dalam memperkuat wilayah terdepan yang merupakan lini strategis Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kami berharap pemerintah dan masyarakat dapat mengoptimalkan layanan 4G yang kami gelar untuk meningkatkan produktivitas dalam membangun wilayah Natuna dan Anambas," ujarnya dalam rilis yang diterima Tribun Batam, Selasa (27/3) lalu.
BTS 4G baru di Natuna berlokasi di Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna. Sementara itu, BTS 4G baru di Anambas dibangun di Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Beroperasinya kedua BTS baru ini merupakan hasil kerjasama Telkomsel dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam programUniversal Service Obligation (USO).
Guna memperkuat jaringan di Natuna dan Anambas yang berbatasan langsung Vietnam, Kamboja, Singapura, dan Malaysia ini, Telkomsel menempuh langkah yang tidak mudah.
Perangkat BTS harus didatangkan dari luar pulau dan harus menempuh medan yang sulit.
"Kendati penuh tantangan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Natuna dan Anambas tetap kami lakukan, agar wilayah-wilayah terdepan ini bisa memperoleh layanan yang sejajar dengan kota-kota lain di Indonesia," tuturnya.
Hadirnya layanan 4G Telkomsel di Natuna dan Anambas tentunya memberikan dampak positif kepada masyarakat setempat, khususnya dalam melakukan pertukaran informasi dengan lebih cepat. Apalagi Natuna juga memiliki letak yang strategis secara geopolitik dan berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea, dan Taiwan. Selain itu, Natuna juga dikenal sebagai penghasil minyak dan gas.
Dengan adanya kualitas layanan komunikasi yang setara dengan kota besar di Indonesia, perluasan penggelaran jaringan layanan Telkomsel di Natuna dan Anambas diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian dan kemasyarakatan sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah ini sekaligus menjadi manfaat bagi daya tarik investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru.
Hingga akhir tahun 2017, Telkomsel telah menggelar lebih dari 160.000 BTS di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, lebih dari 28.000 di antaranya merupakan BTS 4G untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan menggunakan layanan data. (anne maria)