GEMPA TERKINI
5 Gempa yang Terjadi Sejak Awal Tahun Baru 2019 dari Tapanuli, Aceh, Pangandaran hingga Mentawai
Di awal tahun 2019 ini setidaknya ada 6 gempa yang cukup kuat terjadi sejumlah wilayah di Indonesia mulai dari Talaud hingga Mentawai
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Indonesia memang terletak di kawasan rawan gempa, maka tidak heran bila gempa sering terjadi sejumlah wilayah.
Di awal tahun 2019 ini setidaknya ada 6 gempa yang cukup kuat terjadi sejumlah wilayah di Indonesia.
Seperti dilansir dari situs resmi BMKG, pada Selasa (1/1/2019) di awal tahun baru 2019 terjadi gempa 5.0 skala Richter di Talaud Sulawesi Utara.
Baca: Terancam Tsunami Susulan, BMKG Pasang Alat Peringatan Dini di Sekitar Gunung Anak Krakatau
Baca: WARNING BMKG - Gelombang Laut Anambas dan Natuna Bisa Capai 5 Meter, Bagaimana dengan Batam?
Baca: Saat Berfoto, Satu Keluarga Tercebur Sungai. Ayah dan 2 Anaknya Tewas Tenggelam
BMKG menyebut gempa yang berada di 99 km arah barat daya Kep Talaud dan di kedalaman 21 km ini tidak berpotensi tsunami
Berikut informasi lengkapnya
#Gempa Mag:5.0, 01-Jan-19 06:09:27 WIB, Lok:3.16 LU,126.58 BT (99 km BaratDaya KEP-TALAUD-SULUT), Kedlmn:21 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG
Tidak lama setelah gempa Talaud, terjadi gempa darat berkekuatan 3,4 skala Richter di Sumatera Utara.
Gempa dengan magnitudo 3.4 ini terjadi 1 km arah Timur Laut Tapanuli Utara Sumatera Utara.
Gempa ini berpusat di kedalaman 10 km.
Berikut informasinya dari BMKG:
#Gempa Mag:3.4, 01-Jan-19 06:48:50 WIB, Lok:2.05 LU, 99.11 BT (Pusat gempa berada di darat 1 km Timurlaut Tapanuli Utara), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) III Sipahuntar #BMKG
Sore hari menjelang malam terjadi gempa cukup kuat dengan magintudo 5.1 di Aceh.
Gempa dengan kekuatan 5.1 itu terjadi di laut sekira 93 km arah Barat Daya Banda Aceh.
Gempa ini berada di kedalaman 14 km. Berikut infonya dari BMKG:
#Gempa Mag:5.1, 01-Jan-19 18:55:00 WIB, Lok:5.47 LU, 94.49 BT (Pusat gempa berada di laut 93 km Barat Daya Banda Aceh), Kedlmn:14 Km Dirasakan (MMI) II Banda Aceh #BMKG
Tidak lama setelah gempa di Aceh, giliran wilayah Pangandaran, Jawa Barat yang diguncang gempa.
Gempa di Pangandaran berpusat di 327 km arah Barat Daya Pangandaran dengan kedalaman 10 km.
BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi tsunami. Berikut info BMKG:
#Gempa Mag:5.0, 01-Jan-19 19:25:33 WIB, Lok:10.62 LS,108.46 BT (327 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedalaman:10 Km, tidak berpotensi tsunami #BMKG
Selasa malam kembali terjadi gempa 5.2 kali di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gempa berkekuatan 5.2 SR terjadi di 102 km arah Barat Laut Rotendao NTT.
Pusat gempa 5.2 di NTT berada di kedalaman 81 km. BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Berikut info lengkap dari BMKG:
#Gempa Mag:5.2, 01-Jan-19 23:25:35 WIB, Lok:9.92 LS,122.70 BT (102 km BaratLaut ROTENDAO-NTT), Kedlmn:81 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG
Hari ini, gempa 4.8 skala Richter yang mengguncang kepulauan Mentawai.
Gempa dengan magnitudo 4.8 terjadi di laut sekitar 56 km arah Tenggara Kepulauan Mentawai.
Gempa berpusat di kedalaman 39 km. berikut info dari BMKG:
#Gempa Mag:4.8, 02-Jan-19 03:24:39 WIB, Lok:2.51 LS, 99.66 BT (Pusat gempa berada dilaut 56 km tenggara kep. mentawai), Kedlmn:39 Km Dirasakan (MMI) II Tua Pejat #BMKG pic.twitter.com/S8c18PZt64
(tribunbatam/sn)
Baca: GEMPA HARI INI - Gempa 4,8 SR Guncang Mentawai Rabu Dinihari Jam 03.24 WIB. Berikut Info BMKG
Baca: LOKER BATAM HARI INI - Info Lowongan Kerja Terbaru di Batam Hari Ini 2 Januari 2019
Baca: Sebelum Longsor Cisolok, Ridwan Kamil Ingatkan Hal Ini Lewat Instagram. Warning Untuk Wilayah Lain
Tetap tenang
Terkait gempa yang terjadi di Pangandaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Pangandaran mengimbau warga agar tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD setempat atau informasi dari BMKG.
Imbauan tersebut terkait gempa berkekuatan 5 skala richter yang mengguncang wilayah Pangandaran, Jawa Barat, pada Selasa (1/1/2019) malam sekitar pukul 19.25 WIB.
"Kepada warga masyarakat dan wisatawan supaya tetap tenang dan beraktivitas sebagaimana biasa dan tidak usah khawatir," ujar Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena, melalui keterangan tertulis yang diperoleh Tribun Jabar, Selasa (1/1/2019), malam.
Nana mengatakan, bagi pengunjung yang telah mempunyai jadwal tujuan wisata ke Pangandaran, agar tidak menunda apalagi hingga membatalkan rencana wisata.
Menurutnya, mengenai gempa yang terjadi, pihaknya mengaku langsung melakukan koordinasi dengan relawan penanggulangan bencana, penggiat wisata, TNI, POLRI dan masyarakat.
"Kami sampaikan bahwa kondisi wilayah Kabupaten Pangandaran pada umumnya berjalan lancar, seluruh obyek wisata tidak ada masalah," katanya.
Baca: Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2019, Perhatikan Juga, Ada Hari Kejepit Nasional
Baca: Hasil, Klasemen dan Top Skor Liga Inggris Setelah Arsenal dan Tottenham Pesta Gol. Harry Kane 14 Gol
Baca: Viral di Medsos, Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Dekat Bandara di Hassanudin Makassar Bikin Heboh
Apa itu Skala MMI?
Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa.
BMKG membagikan skala MMI dalam angka I hingga XII sebagaimana dikutip dari situs BMKG, masing-masing tingkatan memiliki arti sebagai berikut
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara. (*)