Penggerebekan Narkoba di Jatim. Polisi Dikejutkan dengan Penemuan Buaya dan Dua Ular Piton

Saat melakukan penggerebekan narkoba di rumah Erni, Polisi dibuat terkejut saat menemukan buaya dan ular piton. Begini kejadiannya

SURYA.CO.ID/SAMSUL HADI
Polisi memasang garis polisi di kolam buaya di rumah Ny Erni, Perumahan GKR Blok I No 3 dan 4, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Minggu (20/1/2019). 

Saat melakukan penggerebekan narkoba di rumah Erni, Polisi dibuat terkejut saat menemukan buaya dan ular piton. Begini kejadiannya

TRIBUNBATAM.id - Polres Blitar Kota menemukan ganja dan sabu-sabu di lokasi penemuan buaya dan ular di rumah Erni, Perumahan GKR, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

Ganja dan sabu-sabu itu diduga juga milik anak Erni, Alfian.

Kasat Narkoba Polres Blitar Kota, AKP Imron mengatakan, awalnya Satnarkoba menggerebek rumah itu, Minggu (20/1/2019) pagi.

Dalam penggerebekan itu, polisi menyita pohon ganja dan sabu-sabu.

Saat penggerebekan, polisi juga mendapati seekor buaya dan ular di rumah tersebut.

"Temuan buaya di rumah itu langsung kami informasikan ke Satreskrim. Awalnya, kami memang melakukan penggerebekan terkait kasus narkoba di rumah itu," kata AKP Imron.

Untuk kasus narkobanya, kata AKP Imron masih dalam pengembangan.

Dia belum mau menjelaskan secara detail soal kasus narkoba tersebut.

"Besok saja, sekarang masih saya kembangkan. Kami menyita satu tanaman ganja dan sabu-sabu di lokasi," ujarnya.

Sebelumnya, Satreskrim Polres Blitar Kota mengamankan seekor buaya dan dua ekor ular piton di rumah milik Erni.

Ular Piton Sepanjang 4 Meter Ditangkap Warga dalam Kondisi Kenyang. Ternyata Baru Makan Hewan Ini

Cara Mengatasi Gigitan Ular Berbisa (Ular Kobra) saat Sendirian. Jangan Lari, Namun Lakukan Hal Ini

VIDEO - Para Pria Ini Ketakutan Dihadang Ular King Cobra Sepanjang 6 Meter Didepan Pintu Rumah Warga

Polisi memasang garis polisi di kolam buaya di rumah Ny Erni, Perumahan GKR Blok I No 3 dan 4, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Minggu (20/1/2019).
Polisi memasang garis polisi di kolam buaya di rumah Ny Erni, Perumahan GKR Blok I No 3 dan 4, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Minggu (20/1/2019). (SURYA.CO.ID/SAMSUL HADI)

Polisi menemukan dua ekor ular yang disimpan di sebuah kotak di dalam rumah.

Sedangkan seekor buaya dipelihara di kolam kecil di bagian teras rumah.

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono menuturkan, sekarang polisi menyita dua ekor ular tersebut.

Untuk buaya, masih dibiarkan di lokasi.

Polisi hanya memasang garis polisi di sekitar kolam untuk buaya.

"Untuk buaya kami belum berani mengevakuasi. Kami menunggu tim dari BKSDA untuk mengevakuasi buaya," katanya.

Heri mengatakan, buaya yang ditemukan di lokasi jenis buaya muara.

Buaya itu tergolong hewan yang dilindungi.

"Kalau buayanya termasuk hewan dilindungi, tapi untuk ularnya kami belum tahu. Kami akan koordinasi dengan BKSDA," ujarnya. 

Ratu Ular dari Bali

Ni Putu Astridayanti (33) yang dikenal sebagai Ratu Ular dari Tabanan kerap melakukan atraksi ekstrim yakni meminum bisa (racun) ular.

Selain itu, Astrid (panggilan Ni Putu Astridayanti) juga melakukan atraksi meminum darah ular kobra. 

Akan tetapi, kini dia hanya melakukan aksi tersebut pada saat tertentu saja.

Najwa Shihab Umumkan PSSI Bisa Apa Jilid 3 usai Edy Rahmayadi Mundur dari Ketum PSSI

Edy Rahmayadi Mundur dari Ketum PSSI. Sebut Manager Persib Umuh Muchtar Layak Gantikan Dirinya?

Sepak terjang KKBS Lekagak Telenggen yang Tewaskan Satu Prajurit TNI saat Kontak Senjata di Papua

"Ada dokter yang menyarankan jangan minum itu setiap hari, nanti bisa jadi gangguan syaraf. Jadinya, sekarang saya lakukan atraksi itu enam bulan sekali. Kalau dulu hampir setiap pentas saya minum," kata perempuan yang juga dipanggil Putu Bangli saat ditemui pada Jumat (11/1) lalu di rumahnya di Banjar Kelaci, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Tabanan, yang tak jauh dari Taman Pujaan Bangsa Margarana.

Menurut perempuan kelahiran 16 Agustus 1986  ini, ketika akan melakukan atraksi minum bisa atau darah ular, dirinya tak boleh sembarangan. 

Sebelum dan sesudah atraksi, dirinya harus menjalani cek laboratorium untuk melihat kondisi organ dalam tubuhnya.

"Mulut tak boleh ada luka, baik itu sariawan. Dan kalau di lambung ada luka juga tidak boleh. Kalau nekat, sama dengan bunuh diri," kata ibu dengan tiga anak ini.

Penari Ular, Ni Putu Astridayanti sedang beraksi di atas panggung bersama ular.
Penari Ular, Ni Putu Astridayanti sedang beraksi di atas panggung bersama ular. (Koleksi Ni Putu Astridayanti)

Dan karena atraksinya itu, banyak orang yang masih berpikiran negatif menjauhi dirinya.

Banyak yang tak berani dekat dan makan bersama dia.

"Banyak yang bilang saya berbahaya, bisa menyemburkan bisa, dan mereka tak mau makan sama saya. Bahkan ada yang bilang, gelas yang saya pakai harus dibuang karena dianggap beracun," kata Astrid yang menjadi pemeran utama dalam film Leak yang dalam waktu dekat akan tampil di layar lebar di Indonesia.

Terhadap orang-orang yang berpikir negatif kepadanya, Astrid menerimanya dengan lapang dada.

Astrid menganggap, mereka yang berpikir negatif terhadap dirinya masih belum mengerti apa yang sesungguhnya terjadi.

Ketika hendak tampil, Astrid berusaha untuk selalu bersemangat bahkan menggebu-gebu.

"Pas dipanggil untuk tampil, jeg gede bayune (semangat menggebu-gebu) padahal saya kecil. Tidak ada rasa takut sedikit pun," kata Astrid yang mulai memelihara ular sejak tahun 2007 dan setahun berikutnya menjadi penari ular. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gerebek Rumah Erni, Polisi Temukan Pohon Ganja, Sabu, Buaya hingga Ular Piton

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved