Beginilah Sejarah Tahun Baru Imlek, Siapkan Amplop Merah dan Petasan

Perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa ini akan menandai permulaan tahun babi tanah.

TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Jelang tahun baru Imlek 2569,sejumlah lampion menghiasi Kelenteng Tian Ie Kiong, jalan Yos Sudarso Samarinda, Minggu (11/2/2018). Di tahun anjing, doa yang dipanjatkan supaya diberi kesehatan, usaha lancar. (TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

TRIBUNBATAM.id - Imlek sebentar lagi akan tiba!

Perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa ini akan menandai permulaan tahun babi tanah.

Setelah 5 Februari, selama 15 hari kedepan bakal menjadi hari istimewa yang dirayakan masyarakat Tionghoa.

Perayaan Imlek sudah dilakukan sejak berabad-abad lalu, bahkan sebelum masehi (SM).

Penentuan Imlek menggunakan penanggalan dari kalendar lunar Tiongkok sehingga disebut Tahun Baru Imlek.

Menurut History.com, Tahun Baru Imlek dimulai sejak abad ke-14 Sebelum Masehi (SM), saat pemerintahan Dinasti Shang.

IMLEK 2019 - Sejumput Harapan dalam Seremoni Yee Sang, Tradisi Unik Soal Kuliner Saat Perayaan Imlek

7 Menu Kuliner Imlek yang Tak Bisa Dilewatkan, Jomblo Wajib Santap Kue Beras Biar Enteng Jodoh

Hidangan Kue Ku Bikin Imlek Lebih Spesial, Catat Resepnya

Tidak seperti kalender Barat, Imlek yang menggunakan kalender China terus bergeser dan disetel ulang setiap kali seorang kaisar baru mengambil alih kekuasaan.

Karena sering diatur sesuai fase bulan dan titik balik matahari, sehingga dimulainya Tahun Baru China selalu berbeda setiap tahunnya.

Rata-rata, Tahun Baru China dimulai dengan kedatangan bulan baru yang terjadi antara akhir Januari hingga akhir Februari

Perayaan Imlek berlangsung sampai Festival Lentera yaitu saat bulan purnama.

Perayaan Imlek bisa memakan waktu sekitar 15 hari yang memberi orang banyak waktu untuk merayakannya.

Saat perayaan Imlek tersebut ada satu tradisi yang selalu dilakukan masyarakat Tionghoa yakni menyediakan dan memberikan amplop merah berisi uang.

Pemberian amplop merah ini merupakan kebiasaan zaman kuno.

Namun, asal usul tradisi tersebut bervariasi tergantung kepada siapa Anda bertanya.

Menurut peneliti dari University of California, Irvine, satu sumber populer menyebutkan tentang legenda seorang anak yatim piatu.

Saat Dinasti Sung berkuasa, anak yatim piatu itu memenangkan pertempuran melawan iblis besar yang meneror Desa Chain-Chieu.

Sebagai hadiah, para tetua desa memberi anak itu satu amplop merah yang berisi uang.

Apa pun alasannya, angpau merupakan bagian dari Tahun Baru China hingga saat ini.

Begitu juga petasan menjadi bagian dari tradisi Tahun Baru Imlek.

Dalam Ted.com, penulis ShaoLan Hsueh bercerita tentang kisah di balik petasan saat Imlek.

Seorang peri yang menyamar sebagai seorang lelaki tua menyelamatkan kota dari monster mengerikan.

Peri tersebut melemparkan batang bambu ke api unggun. Lalu terjadi ledakan yang membuat monster itu ketakutan.

Kemudian, petasan selalu meramaikan perayaan Tahun Baru Imlek untuk menangkal roh jahat masa lalu.

Saat merayakan Imlek, hidangan yang disajikan tidak berbeda dengan perayaan lainnya.

Sebut saja pangsit dan nian gao atau niangao yang dibuat dari beras ketan.

Kue tidak hanya dikonsumsi saat perayaan, tapi juga pada saat acara keluarga.

Tradisi memakan kue nian gao dimulai di China utara. Kue berbentuk seperti bulan sabit atau bola.

Sedangkan pangsit dianggap menyerupai uang Tiongkok kuno dan membawa keberuntungan di rumah seseorang.

Northwest Asian Weekly menyebutkan bahwa seorang sarjana China abad ke-17 bernama Liu Tong mengartikan Nian Gao  'menjadi tinggi' atau 'harapan tinggi setiap tahun'.

Selamat Tahun Baru Imlek! (Reader's Digest)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved