KAPAL TABRAK JEMBATAN BARELANG
Kapal Tanker Tabrak Jembatan Barelang. Ini Nama Asli & Sejarah Jembatan Barelang Karya BJ Habibie
Kapal Tanker tabrak Jembatan Dua Barelang, Rabu (23/1/2019). Ini sejarah Jembatan Barelang yang menghubungkan Batam, Rempang dan Galang.
Kapal Tanker tabrak Jembatan Dua Barelang, Rabu (23/1/2019). Ini sejarah Jembatan Barelang yang menghubungkan Batam, Rempang dan Galang.
TRIBUNBATAM.id - Sebuah kapal tanker yang diketahui bernama Eastern Glory menabrak jembatan dua Barelang Batam, Rabu (23/1/2019).
Berdasarkan informasi dari warga yang saat ini sedang di lokasi kejadian, kapal tanker tersebut menabrak jembatan dua Barelang.
"Sekitar 15 menit lalu lah bang kejadiannya," salah satu warga yang menyebutkan, Rabu (23/1/2019).
Diketahui kapal Eastern Glory dibuat tahun 1986 dengan panjang keseluruhan 107,42 M dan Lebar 15 M. Aslinya kapal ini berbendera Mongolia.

• Hasil Babak Pertama Persija vs 757 Kepri Jaya di Piala Indonesia - Marco Simic Hatrick. Skor 5-0
• Kapal Tanker Eastern Glory Tabrak Jembatan 2 Barelang, Ternyata Kapal Ini Pernah Tersangkut Hukum
• BREAKINGNEWS. Sebuah Kapal Tanker Dikabarkan Tabrak Jembatan di Barelang Batam
• Omset Outlet Oleh-Oleh di Batam Mulai Menurun, Penjual : Biasanya Ramai Saat Weekend Dibeli Wisman
• BERITA PERSIB - Kesan Esteban Vizcarra dan Frets Butuan Setelah Latihan Bersama Persib Bandung
Sejarah Jembatan Barelang
Jembatan Barelang (singkatan dari BAtam, REmpang, dan gaLANG) adalah nama jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru.
Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang", namun ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie", karena beliau lah yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau.
Dikutip Wikipedia, Jembatan Barelang dibangun dalam masa enam tahun (1992-1998).

Jembatan Barelang merupakan pilot project berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia tanpa campur tangan dari tenaga ahli luar negeri.
Dibangun untuk memperluas wilayah kerja Otorita Batam (OB) sebagai regulator daerah industri Pulau Batam.
Pembangun jembatan Trans Barelang telah menyedot anggaran Otorita Batam (OB) sebesar Rp 400 Miliar.
Nama Jembatan Barelang yang di berikan oleh masyarakat setempat ternyata lebih popular ketimbang nama aslinya yaitu Jembatan Fisabilillah.
Nama “Barelang” oleh masyarakat diambil dari nama-nama pulau yang dihubungkan oleh jembatan tersebut; Batam, Rempang, dan Galang. Jembatan Barelang memiliki nama lain, Jembatan Habibie atau Jembatan satu.
Jembatan Barelang terdiri dari enam buah jembatan.Keenam buah jembatan Barelang tersebut terdiri dari:
1. Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I/jembatan yang terbesar)
2. Jembatan Nara Singa (jembatan II)
3. Jembatan Raja Ali Haji (jembatan III)
4. Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV)
5. Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V)
6. Jembatan Raja Kecik (jembatan VI)[1]
(dns)