BINTAN TERKINI
Barang Tertahan di Batam, Harga Bawang Merah dan Cabai di Bintan Terancam Melambung Tinggi
Harga bawang merah dan cabai di wilayah Bintan terancam melambung akibat adanya kebijakan baru yang membatasi aliran barang dari Batam keluar Batam.
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Aliran barang dari Batam keluar wilayah Batam diperketat. Hal ini sangat berdampak pada pasokan barang di wilayah Bintan.
Sebut saja pasokan bawang dan cabai. Dua jenis komoditas ini dilarang keluar dari Batam.
Alhasil, para distributor di Bintan pun mengaku pusing dengan kebijakan tersebut.
Bagi distributor, pelarangan barang keluar Batam sama artinya dengan menghambat distribusi pasokan. Kerugian tentu menghantui mereka kalau barang dibiarkan terus tertahan.
Salah satu Distributor sembako di Tanjunguban kepada Satgas Pangan yang melakukan sidak, Jumat (25/1/2019), mengatakan, penghambatan sangat memukul mereka.
Stok bawang dan cabai yang terhambat tersebut sudah menipis sejak beberapa hari lalu.
• Di Depan Deddy Corbuzier, Penjual Mie Ayam Sragen Seharga Rp2000 Menangis. Ingat Anaknya Minta Jajan
• Tak Bisa Order Sembarangan, Taksi Online di Batam Bakal Miliki Titik Jemput Penumpang
• Pembukaan Fancy Weekend Food Festival Meriah, Pengunjung Dapat Angpau
Pada Jumat, seharusnya kedua komoditas sudah masuk gudang dan dipasarkan ke masyarakat. Tapi ternyata belum bisa keluar Batam.
Bila sampai hari Sabtu cabai dan bawang belum menyebrang ke Tanjunguban, diperkirakan dua hari mendatang harga dua komoditas tersebut bakal melambung tinggi.
Stabilitas harga pun terganggu.
"Kepala saya ini mau pecah lho, pening mikirnya," katanya.
Penyidik Perdagangan Disperindag Bintan, Setia Kurniawan mengatakan, keluhan distributor jadi perhatian.
Setia menegaskan, sepanjang terkait kebutuhan pokok, aliran barang seyogyanya dipermudah.
Barang sembako pada prinsipnya tidak seperti barang lain yang bisa bertahan berbulan-bulan.
Sembako punya limit waktu terbatas dan kebutuhannya bersifat setiap waktu. Selain terkait hajat hidup orang banyak.
"Ini tentu akan jadi perhatian kami," kata Setia.
Sebetulnya masalah hambatan ini pernah dibawa dalam pertemuan bersama Satgas Pangan di Polres Bintan dan Polda Kepri.
Pihak pihak terkait barang dan distribusinya saling bertemu dan bertukar pikiran.
Dari pertemuan, semua pihak sepakat untuk saling menjaga distribusi sembako terutama bawang dan cabai. Tapi entah karena apa, kini berubah lagi.
Dampaknya, distributor kembali mengeluh karena sulit memasukan barang tepat waktu. Kondisi ini akan sangat riskan menjelang masa masa perayaan imlek.
"Ini mau menjelang masa-masa mendekati hari besar Imlek. Biasanya, warga Tionghoa saat momen imlek libur panjang. Maka itu, kami meminta, semua stakeholder terkait agar saling menjaga. Agar distribusi ini jangan sampai terhambat. Dengan demikian kebutuhan pokok di Bintan dapat kita cover, tidak ada peningkatan harga maupun kelangkaan kedepan,"kata Setia. (min)