Amiruddin Minta Maaf Telah Bohong, Jalan Kaki dari Medan-Banyuwangi dan Dapat Sumbangan Rp 74 Juta

Amiruddin, pria asal Sumatera Utara yang berjalan kaki dari Medan ke Banyuwangi yang awalnya untuk menepati nazar bertemu sang ibu kandung ternyata be

KOMPAS.com/MOH. SYAFII
Amiruddin (kiri) berbincang dengan salah satu relawan dari komunitas pada situs jejaring sosial Info Lantas dan Kriminal Jombang (ILKJ), Jumat (18/1/2019). Perjalanan Amiruddin ke Banyuwangi akan dilanjutkan pada Sabtu pagi. 

3. Niat awal hanya memenuhi nazar usai sembuh dari sakit

Amir mengaku, setelah sembuh dari sakit dirinya berjanji akan berjalan kaki dari Medan ke Banyuwangi.

Namun dia tidak menyangka banyak orang yang bersimpati kepadanya dengan memberikan bantuan.

Ia menyebutkan, Desa Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, sebagai tujuan perjalanan karena dia pernah memiliki teman kerja yang berasal dari Banyuwangi. Temannya itu tinggal di belakang masjid di dekat Pelabuhan Ketapang.

Sementara itu, Kepala Desa Ketapang Slamet Kasihono menjelaskan, Amiruddin telah sampai ke Banyuwangi diantar dengan mobil milik relawan yang mengikutinya mulai dari Madiun.

"Saat tiba di Banyuwangi, saya bonceng Pak Amir ke rumah yang katanya rumah temannya. Kebetulan, rumah saya di pas di belakang masjid nomor 4. Katanya rumahnya di nomer 6, tapi tidak ada alamat yang dimaksud oleh dia," tuturnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/1/2019),

4. Rencana penyambutan sempat digagas warga 

Amiruddin (tiga dari kiri) ditemani para relawan saat usai shalat Jumat di kawasan Masjid Jami Jombang, Jumat (18/1/2019). Perjalanan Amiruddin ke Banyuwangi akan dilanjutkan pada Sabtu pagi.
Amiruddin (tiga dari kiri) ditemani para relawan saat usai shalat Jumat di kawasan Masjid Jami Jombang, Jumat (18/1/2019). Perjalanan Amiruddin ke Banyuwangi akan dilanjutkan pada Sabtu pagi. (KOMPAS.com/MOH. SYAFII)

Kepala desa Ketapang Slamet menjelaskan, warga desa dan para relawan berencana menggelar acara penyambutan bagi Amiruddin.

Namun, setelah tiba di Ketapang dan Amiruddin mengakui bahwa cerita ibu kandung di Desa Ketapang hanyalah rekayasa, maka acara tersebut dibatalkan.

"Saya sengaja tidak bilang ke para relawan jika Pak Amir sudah di Banyuwangi. Jadi tadi malam Pak Amir langsung konfirmasi bagaimana cerita yang sebenarnya karena berita tentang Pak Amir ini sudah viral ke mana-mana," ujar Slamet.

Walapun Pak Amir melakukan kebohongan dengan menyebutkan ibunya tinggal di Desa Ketapang Banyuwangi, Slamet mengaku tidak mempermasalahkannya.

"Sekarang semuanya saya serahkan ke pihak yang berwajib. Dan, saya meminta agar semua relawan legowo dengan kebenaran ini. Bahkan ada yang sudah jauh-jauh datang dari luar kota Banyuwangi untuk datang ke Ketapang. Semoga terus terjalin silaturahmi," katanya.

Reaksi Sujiwo Tejo dan Gus Nadir soal Cucu Jokowi, Jan Ethes Terseret dalam Pilpres 2019

Resepsi Pernikahan di Batam Ricuh, Isteri dan Ibu Histeris saat Pengantin Pria Diangkut Polisi

5. Polisi: Tak ada unsur pidana

Kapolsek Kalipuro AKP Jaenur Rofik mengatakan, pihak kepolisian hanya meminta keterangan Pak Amir dan belum ada temuan yang mengarah ke tindak pidana. Alasannya, selama ini pemberian bantuan ke Pak Amir bersifat sosial.

"Kalau ada yang merasa dirugikan ya silakan melapor. Tapi sementara ya hanya dimintai keterangan. Tadi malam juga nginap di Ketapang di rumah salah satu warga, jadi tidak kami tahan," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved