Imlek 2019 - Ada Mitos dan Legenda Hingga Jadi Tradisi Sampai Sekarang

Berikut enam mitos dan legenda saat merayakan tahun baru imlek menerjemahkan dari chinesenewyear.net

Editor: Eko Setiawan
tribunnews batam/argianto
Sembahyang Imlek di Vihara Budi Bhakti, Windsor, Batam, Minggu (7/2/2016). 

Sebagai ucapan berterima kasih kepada Nǚ wā, orang-orang membentuk adonan menjadi bentuk telinga yang di isi dengan daging dan sayuran.

Keberuntungan ‘Fu’

Kaligrafi fú (福)  berarti kebahagiaan atau kekayaan. 

Sejak dinasti Ming, Kaisar memerintahkan setiap rumah menempelkan kaligrafi fu ke pintu. Pada Hari Tahun Baru, dia mengirim tentara untuk memeriksa. 

Saat itu, mereka mendapati satu keluarga buta huruf menempelkan kata terbalik. Kaisar memerintahkan keluarga untuk dihukum mati. Untungnya, Permaisuri ada di sana dan muncul dengan sebuah penjelasan: "Terbalik".

Penjelasan itu masuk akal bagi Kaisar dan dia membebaskan keluarganya. Sejak saat itu, orang-orang akan menggantungkan kata itu secara terbalik sebagai harapan mendapat keberuntungan sekaligus mengingat Permaisuri yang baik hati.

Asal Kantong Merah

Menurut legenda, dulu ada roh jahat bernama Sui (祟) yang muncul pada Malam Tahun Baru dan menepuk kepala anak-anak yang sedang tidur tiga kali. Anak-anak akan berakhir dengan demam. Bahkan jika mereka pulih dari demam, mereka tidak akan pernah sama lagi.

Satu pasangan menghibur anak mereka dengan koin di malam hari. Ketika dia tertidur, mereka meletakkan koin-koin itu di atas kertas merah dan meninggalkannya di bantal. Ketika Sui datang, koin-koin itu terlintas dan membuatnya takut. 

Sejak saat itu, orang tua akan memberikan uang kepada anak-anak yang dibungkus kertas merah setiap Malam Tahun Baru. 

Dewa Kompor dan Permen

Dewa Kompor (灶神 —zào shén) bertanggung jawab atas makanan dan mata pencaharian masyarakat. Dia adalah salah satu dewa yang paling berinteraksi dengan manusia.

Pada tahun baru yang kecil (小 年 —xiao nián) sebelum Tahun Baru “besar” resmi (大年 - dà nián) , ia kembali ke surga. Dewa Kompor melapor kepada Kaisar Langit (玉帝 —yù dì) , menceritakan kepadanya bagaimana setiap keluarga selama tahun itu. Dia kemudian kembali ke Bumi untuk memberkati atau menghukum keluarga, seperti yang diperintahkan oleh Kaisar Giok.

Inilah sebabnya mengapa keluarga akan membuat labu permen malt dan meninggalkannya di malam hari.

Permen akan mempermanis mulut kompor sehingga dia hanya akan memuji keluarga. Itu juga bisa menyatukan giginya, menghentikannya mengatakan hal-hal buruk. Dengan cara ini, keluarga akan menikmati makanan berlimpah sepanjang tahun.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Imlek 2019 - Enam Mitos dan Legenda saat Merayakan Tahun Baru Imlek, http://bangka.tribunnews.com/2019/01/30/imlek-2019-enam-mitos-dan-legenda-saat-merayakan-tahun-baru-imlek?page=all.

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved