Dendam Lama Jadi Alasan Arma Bunuh Petani di Hulu Sungai Tengah Dengan Tombak
Rupanya, yang menyebabkan Arma tega membunuh Thamberin karena dendam lama. Apalagi, korban lernah membacok tersanggka.
Pembunuhan itu terjadi di Desa Sungai Jeranih Kecamatan Labuan Amas Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan pada Minggu (3/2/2019) siang.
Hanya berselang beberapa jam dari kejadian pembunuhan yang terjadi di Desa Sungai Jeranih, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pelaku sudah berhasil dibekuk oleh jajaran Polres HST.

Pelaku usianya lebih muda dari korban. Pelaku bernama Arma (27).
Kasat Reskrim Iptu Sandi, mengatakan jika tersangka sudah diamankan.
"Pelaku berhasil kami tangkap atas bantuan keluarga pelaku. Untuk motif masih dalam pemeriksaan," katanya.
Sekadar diketahui korban pembunuhan bernama Muhammad Thamberin (40) asal Desa Banua Kepayang Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Bahkan, hingga saat ini korban masih diotopsi di RSUD Ulin Banjarmasin.
• Skor Akhir Leicester City vs Man United, Gol Tunggal Marcus Rashford Menangkan MU, Geser Arsenal
• Biar Tidak Gong Xi Fa Cai Melulu, Berikut 25 Kumpulan Kata Bijak dan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek
• Ada Warga Terjangkit Demam Berdarah, Dinas Kesehatan Batam Lakukan Fogging di Dua Perumahan Ini
• Viral Video Jaya Suprana & Lieus Sungkharisma Tak Bisa Jenguk Ahmad Dhani, Ini Kata Karutan Cipinang
Pembunuhan dilakukan di Desa Sungai Jeranih pada pukul 11.00 Wita Minggu (3/2/2019) siang.
Muhammad Thamberin menderita luka akibat tombak di kepala bagian belakang.
Bahkan saat ditolong tangan kanan Thamberin masih menancap tombak.
Kehabisan Darah, Petani di Hulu Sungai Tengah Tewas Setelah Ditombak di Leher
Seorang petani tewas setelah menderita luka akibat tombak di leher bagian belakang.
Petani tersebut diketahui bernama Muhammad Thamberin (40) warga Desa Banua Kepayang, Kecamatan Labuan Amas Selatan dikabarkan menjadi korban pembunuhan di Desa Sungai Jeranih Kecamatan Labuan Amas Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan pada Minggu (3/2/2019) siang.
Hal ini membuat warga desa Banua Kepayang terkejut.
Tak terkecuali Kepala Desa Banua Kepayang, Dodo.