Warga Jepang Resah, Oarfish Ditemukan di Jaring Nelayan, Dipercaya Sebagai Pertanda Bencana Alam
Menurut tradisi dan legenda yang dipercaya masyarakat Jepang, ketika ikan oar naik ke perairan dangkal artinya bencana sudah dekat.
"Naiknya ikan oar ke permukaan sering dikaitkan aktivitas seismik selama bertahun-tahun, tetapi tidak ada bukti ilmiah tentang hubungan itu sehingga saya pikir orang tidak perlu khawatir."
Namun demikian, reputasi oarfish sebagai indikator malapetaka segera meningkat setelah setidaknya 10 oarfish terhanyut di sepanjang garis pantai utara Jepang pada 2010.
Pada Maret 2011, gempa berkekuatan 9 SR melanda timur laut Jepang, memicu Tsunami besar yang menewaskan hampir 19 ribu orang dan menghancurkan pembangkit nuklir Fukushima.
Mengingat kejadian itu, orang-orang di media sosial menjadi gelisah tentang pertanda datangnya bencana alam.
Sebuah pesan di Twitter menyatakan, "Tidak diragukan lagi, ikan ini pertanda gempa bumi. Dan jika berada di Palung Nankai, itu mungkin gempa besar."
Para ahli memperingatkan gempa di Palung Nankai, yang membentang paralel ke pantai selatan Jepang dari Nagoya ke pulau Kyushu di selatan, bisa terjadi dalam waktu dekat dan mengakibatkan tsunami dapat menyebabkan hilangnya banyak nyawa dan kehancuran di wilayah pesisir.
Prediksi pemerintah terbaru menunjukkan tsunami setinggi lebih dari 30 meter dapat dihasilkan oleh gempa besar.
Orang Jepang bersiap menghadapi bencana alam dengan menimbun radio portabel, baterai, dan teknologi informasi lama.
Baca: Pelatih Persib Bandung Miljan Radovic Soroti Pengaturan Jadwal Laga Sepak Bola di Indonesia
Seorang pengguna Twitter bertanya, "Apakah ada sesuatu yang terjadi di laut?"
Sementara itu yang lain juga mempertanyakan, "Apa yang terjadi di bawah Teluk Toyama?"
Meskipun banyak warganet merasa khawatir, para ahli tetap tidak akan menghubungkan penampakan ikan oarfish dengan bencana alam yang akan datang.
Mereka harus mempunyai bukti ilmiah.
Profesor Shigeo Aramaki, seismolog di Universitas Tokyo, menepis kekhawatiran pengguna media sosial dengan menjawab "Tidak ada,"
"Saya bukan spesialis ikan, tetapi tidak ada literatur akademik yang telah membuktikan hubungan ilmiah dengan perilaku hewan dan aktivitas seismik," katanya.