Taruna ATKP Makassar Tewas Dianiaya Senior, Pelda Daniel: Cukuplah Anak Saya yang Jadi Korban
Tewasnya Aldama Putra Pangkola, siswa taruna di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan atau ATKP Makassar, membuat sang ayah berduka, Pelda Daniel.
Jawaban pihak ATKP tidak diterima Daniel, lantaran kondisi Aldama Putra Pangkolan yang mengalami sejumlah luka di wajahnya.
"Jadi informasi-informasi ini seolah menutupi mereka punya ini, jadi saya berharap kalau bisa jangan seperti ini, berbohong menutupi kasus ini, makanya saya tidak percaya anak saya jatuh di kamar mandi," kata Pelda Daniel.
Pelda Daniel begitu meyakini anaknya tewas dianiya lantaran melihat sejumlah luka yang diderita anaknya.
"Saya tahu betul anak saya itu dianiaya, wong saya rasakan kok waktu pendidikan seperti apa penganiayaan itu," ujar prajurit TNI AU itu.
Pelda Daniel pun berharap agar pihak ATKP Makassar lebih meningkatkan pengawasan terhadap taruna-taruninya agar tidak bernasib sama yang dialami Aldama Putra Pangkolan.
"Harapan saya ke pihak kampus ( ATKP Makassar) tingkatkan pengamanan di dalam, baik ke taruna taruninya, maupun pengasuhnya, supaya tindak kekerasan di dalam itu berkurang dan kalau bisa tidak ada lagi," ujar Pelda Daniel.
Pelda Daniel berharap, kasus kematian Aldama Putra Pangkolan akibat penganiayaan tidak lagi terjadi di masa-masa mendatang.
"Cukuplah anak saya ( Aldama Putra Pangkolan) yang seperti ini, jangan lagi ada generasi-generasi berikutnya yang menjadi korban seperti ini," kata Pelda Daniel.
Gara-gara helm
Hanya gara-gara helm, Muhammad Rusdy (21) tega menganiaya hingga mengakibatkan juniornya, Aldama Putra Pangkolan (19) tewas.
Kini, jenazah Aldama Putra Pangkolan disemayamkan di rumah duka, Jalan Leo Watimena 4 nomor 5, kompleks Landasan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, Sulsel.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo mengungkapkan, hasil pemeriksaan pelaku menganiaya karena pelanggaran tidak pakai helm.
"Pelaku memanggil korban, diarahkan ke salah satu kamar senior. Di situlah terjadi penganiayaan," kata Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo di Mapolrestabes, Selasa (5/2/2019) sore.
Akibat perbuatan Muhammad Rusdy menganiaya Aldama Putra Pangkolan dengan cara memukul dibagian dada dan tubuh.
Aldama Putra Pangkolan, putra sulung dari Pelda Daniel itu meninggal dunia.