Dulu Tantang TNI Perang, Kini OPM Bikin Video Hoaks untuk Fitnah Indonesia di Dunia Internasional

Tak hanya rekaman suara, video tersebut juga menampilkan foto-foto editan helikopter melemparkan bom. Foto editan itu pernah diterbitkan tahun lalu

Foto Jerry Omona/Metromerauke
Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) 

TRIBUNBATAM.id - Jika sebelumnya komandan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Egianus Kogeyamenantang TNI untuk perang, kali ini mereka berusaha meminta bantuan dunia menggunakan propaganda video hoaks.

Dilansir oleh Tribun-Video dari akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), akun tersebut kembali memposting video terbarunya, pada Kamis (6/2/2019).

Video tersebut menampilkan suara dari Handy Talkie (HT) dari Egianus Kogoya yang berisi kabar dari lapangan.

Rekaman tersebut berisi kabar yang mereka sebut ada pengeboman di Mapenduma, Nduga.

Tak hanya berisi rekaman suara, video tersebut juga menampilkan foto-foto editan helikopter melemparkan bom.

Foto-foto itu merupakan foto editan sama yang disebar pada 2018 lalu.

"TNI menggunakan senjata kimia dalam konflik bersenjata menyerang pemukiman warga di Kabupaten Nduga, Papua. Dunia segera mendesak Indonesia hentikan penggunaaan senjata kimia dalam konflik bersenjata di Papua," demikian bunyi postingan TPNPBNews.

Rekaman suara dalam video tersebut menyebut ada dua helikopter TNI mulai melakukan serangan bom dari udara pada pukul 07.30 WIT.

“Kampung Mapenduma, Widum dan Loama, semua dibom sebanyak 5 kali dari dum-dum bagian atas. Semua di bagian Derakma Mapenduma terkejut dengan bunyi ledakan bom dan sudah keluar rumah,” kata Egianus yang dikutip TPNPBnews.

“Sesudah jatuhkan bom helikopter kembali ke Timika dan arah Genyam,” tambah Egianus.

Egianus Kogeya yang sebelumnya membantai para pekerja PT Istaka Karya itu menyampaikan kepada dunia dan seluruh publik bahwa di wilayah Nduga, dari Mapenduma Yila dan Bela terjadi pemboman.

"Maka tolong diperhatikan serius, kami belum pastikan jumlah korban kami, akan cek dan laporkan," ujar Egianus Kogeya.

Menurut Egianus Kogeya, prajurit TNI memilih menggunakan senjata kimia yang dijatuhkan dari udara, karena tak mampu melawan OPM dengan senjata standar.

Sebelumnya tudingan menggunakan kabar hoaks juga dilontarkan OPM kepada TNI saat evakuasi petugas pembangunan jembatan yang ditembaki oleh OPM akhir tahun lalu.

TNI dituting melakukan penyerangan mneggunakan bom dari atas helikopter.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved