56 Ribu Warga Singapore Bikin Petisi untuk Dukung Driver Gojek. Begini Kisahnya
Ketegangan antara wanita tersebut dengan Kamaruzzaman semakin memanas karena wanita tersebut menuduh si supir itu hendak menculik dan menyanderanya
Juru bicara LTA kepada TNP mengatakan: "LTA sedang menyelidiki insiden tersebut. Kami telah bertemu dengan pengemudi Gojek pagi ini dan telah memanggil penumpang sehingga kami dapat memiliki gambaran yang lebih lengkap tentang kasus tersebut," .
Kamaruzzaman mengaku sempat cemas jika kasus ini membuat lisensi mengemudinya dicabut.
Angkatan Udara Singapore juga membuat caption lucu tentang pintu terkunci secara otomatis.
Begitu juga Pertahanan Sipil Singapura, tak mau kalah:
Namun yang jelas, pihak Gojek sendiri menegaskan tidak memberi sanksi apapun terhadap drivernya meskipun kasus ini sedang diselidiki.
Publik Singapore yang membuat petisi di Change.org mengatakan, mereka akan berhenti setelah mengumpulkan 100 ribu tanda tangan untuk Kamaruzzaman.
Petisi itu berbunyi: "Abang pengemudi Gojek akan diselidiki oleh LTA dan bisa saja menghadapi kemungkinan skorsing atau pencabutan lisensi. Abang memiliki tiga anak dan merupakan pencari nafkah tunggal bagi keluarganya. Kehilangan pendapatan selama periode penangguhan akan memukul keuangannya dengan buruk. "
Kamaruzzaman mengatakan bawwa ia sudah dihubungi ketika seseorang hendak membuat petisi tersebut dan menerimanya.
Bahkan, kata dia, ada orang yang ingin mengumpulkan sumbangan dari publik untuk membantunya, namun ia menolak.
"Saya diberitahu seseorang mengumpulkan sumbangan $ 4 atas nama saya. (Tolong ...) berhenti menyumbang karena saya tidak pernah meminta sumbangan atau meminta seseorang untuk melakukannya untuk saya," katanya di Facebook.
Pihak yang membuat petisi khawatir LTA akan mencabut lisensi kamaruzzaman karena ia telah mengunggah video tersebut.
Di bawah pedoman LTA, kendaraan layanan publik seperti taksi dan mobil sewaan pribadi diizinkan untuk memiliki alat perekam di dalam kendaraan setelah mematuhi persyaratan tertentu. Namun ada larangan untuk perekaman audio dan tidak boleh merekam percakapan penumpang.
Namun seorang pengacara bernama Doris Chia tidak bisa memastikan apakah Kamaruzzaman telah melanggar aturan tersebut.
"tetapi saya yakin dia tidak bersalah. ia membela diri dan penumpang itu juga merekam video tersebut," katanya.
Dotris mengatakan, jika ia tidak merekam pembicaraan itu, maka justru akan berbahaya pada pekerjaannya karena wanita tersebut membuat tuduhan yang tidak masuk akal.
SIMAK VIDEONYA: