Detik-detik Edy Rahmayadi Tutup Tangan Warga Acungkan Dua Jari saat Swafoto Dengannya
Detik-detik Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melarang seorang perempuan acungkan dua jari saat berswafoto dengannya.
"Saya yakin, seluruh masyarakat Papua akan memilih Pak Jokowi untuk kembali duduk menjadi presiden RI,"ujar Lukas Enembe setelah dilantik dilantik.
uskup medan Keterangan foto : Gubernur Sumatera Utara , Edy Rahmayadi menyambut kedatangan Duta Besar Vatikan untuk Republik Indonesia, Mgr. Piero Pioppo (foto kiri) pada acara Jamuan Makan Malam dan Ramah Tamah dengan Seluruh Uskup Agung Seluruh Indonesia di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat (1/2/2019) Malam. Gubernur Sumatera Utara , Edy Rahmayadi menyambut kedatangan Duta Besar Vatikan untuk Republik Indonesia, Mgr. Piero Pioppo (foto kiri) pada acara Jamuan Makan Malam dan Ramah Tamah dengan Seluruh Uskup Agung Seluruh Indonesia di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat (1/2/2019) Malam. (Tribun Medan /Humas Pe,prov Sumut)
Lain hal yang disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dirinya mengatakan belum menentukan pilihan untuk kepada siapa menaruh harapan untuk memimpin Indonesia.
Lalu disinggung soal dukungan ke depannya akan mendukung koalisi Jokowi atau Prabowo. Edy mengatakan penentuan semuanya ada di tangan rakyat Sumatera Utara.
"Untuk masalah mendukung calon Presiden, ada 14 juta penduduk Sumut, nah, yang paling banyak suaranya untuk siapa?, itu yang kita dukung untuk maju memimpin Indonesia," katanya.
Dirinya, menaruh harapan kepada seluruh masyarakat Sumut, siapa yang akan menang di Sumatera Utara, itulah yang akan Edy Rahmayadi dukung untuk program kerja ke depan, bagaimana Indonesia.
Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah didukung oleh 10 partai politik, untuk memenangkan pemilihan kepada daerah di Sumatera Utara. Edy Rahmayadi mengatakan, dirinya belum tentu akan mengikuti kemauan partai politik.
"Saya didukung oleh 10 partai, enam partainya mendukung pak Jokowi dan empat partainya mendukung pak Prabowo, jadi saya berada di tengah-tengah. Tidak mendukung siapa-siapa," pungkasnya.
Sebelumnya, kejadian pelarangan pengacungan dua jari juga pernah terjadi di Sumut, yakni saat Presiden Jokowi berkunjung ke Universitas Sumatera Utara (USU), Senin (8/10/2018).
Sebuah rekaman memperlihatkan aksi pasukan pengamanan presiden (Paspampres) yang dengan sigap melarang mahasiswa berswafoto dengan Jokowi sembari mengacungkan dua jari.
Paspamres langsung menutup jari mahasiswa dan memberikan isyarat untuk mengacungkan jempol saja.
Video itu sempat viral, bahkan di channel YouTube Tribun MedanTV sudah disaksikan lebih dari 69 ribu kali dan mendapat ratusan komentar warganet.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, personel Paspampres di dalam video itu membantah mengarahkan warga untuk menunjuk jari tertentu.
"Enggak mengarahkan Bapak itu untuk menunjukkan jari telunjuk saja, atau dua jari," ujar sang Paspampres yang enggan ditulis namanya.